LAPORAN
PRAKTIKUM IV
MORFOLOGI DAN
ANATOMI TUMBUHAN
BUNGA (Flos)
Kamboja
(Plumeria acuminate)
Pepaya (Carica papaya L.)
Bunga Asoka (Saraca indica)
Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
Bunga Kertas
(Bougenvilia spectabilis)
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bunga merupakan alat bantu dalam perkembang biakan secara
seksual dan merupakan bagian dari
tanaman. Bunga menjadikan tanaman tetap berkembang biak menjadi berbagai macam
bentuk dengan jenis atau spesies yang berbeda-beda. Bunga merupakan organ
atau bagian terpenting dari tumbuhan
agar selalu dapat berkembang biak. Bunga merupakan salah satu alat
perkembangbiakan generatif tanaman yang melibatkan organ tanaman sebagai alat
penyerbukan (Sunarto,1997).
Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan
(mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai
dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan
pembentukan biji.
Bunga (Flos) dapat
dipandang sebagai suatu batang atau cabang pendek yang berdaun dan telah
mengalami perubahan bentuk. Tempat melekatnya daun pada batang disebut nodus
sedangkan jarak antar daun yang satu dengan yang lain disebut internodus. Daun
mempunyai bagian-bagian yang utama antara lain : mahkota (Corola), kelopak (Calyx), benang sari (Stamen) serta putik (Pistillum).
Suatu bunga tersusun atas rangkaian bagian- bagian yang bertumpuk. Kelopak
merupakan rangkaian pertama yang terletak paling bawah dan biasanya berwarna
hijau. Di bagian atasnya merupakan berupa mahkota yang tampak lebih halus,
lebih besar, dan lebih indah warnanya. Rangkaian yang ketiga berupa benang sari
yang biasanya masih menggulung. Rangkaian yang keempat yang terletak paling
atas berlekatan menjadi satu adalah
putik (Darjanto, 1990).
Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan
sebagai struktur tumbuhan yang umum, spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi
yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan
antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari
tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya
mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangk an tumbuhan
monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini ialah untuk
mengetahui tentang bunga, bagian-bagian bunga. Jenis kelamin pada bunga dan
cara perkembangbiakan pada tanam yang berbunga.
Kegunaan
Praktikum
Adapun kegunaan praktikum ini ialah untuk
mengetahui cara tumbuhan melakukan perkembangbiakan melalui bunga dan
memnbentuk benih- benih dan mengetahui fungsi dan baian- bagian bunga.
TINJAUAN PUSTAKA
Bunga Kamboja (Plumeria acuminate)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Gentianales
Famili : Apocynaceae
Genus : Plumeria
Spesie : Plumeria acuminate
Morfologi
Bunga kamboja terdapat banyak spesies salah satunya plumeria alba
(kamboja putih). Kamboja merupakan tumbuhan dalam marga Plumeria. Bentuk pohon
kecil dengan daun jarang namun tebal. Keharuman bunganya sangat khas, dengan
mahkota berwarna putih hingga merah keunguan, biasanya lima helai. Bunga dengan
empat atau enam helai mahkota, oleh masyarakat tertentu dianggap memiliki
kekuatan gaib. Bunga kamboja memiliki sifat mekar tak serempak, artinya ia
bakal berkembang susul-menyusul dalam satu pohon, sepanjang tahun.
Ekologi
Tanaman kamboja mempunyai pohon dengan tinggi batang 1,5 m - 6 m,
bengkok dan mengandung getah. Tumbuhan asal Amerika ini biasanya ditanam
sebagai tanaman hias di pekarangan, taman, dan umumnya di daerah pekuburan,
atau tumbuh secara liar. Tumbuh di daerah dataran rendah 1 m - 700 m di atas
permukaan laut dan daerah penyebarannya ke seluruh daerah tropis.
Bunga
Pepaya (Carica papaya L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Super Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L.
Morfologi
Pepaya adalah Monodioecious (berumah
tunggal sekaligus berumah dua) dengan tiga kelamin: tumbuhan jantan, betina,
dan banci (Hermafrodit). Tumbuhan
jantan dikenal sebagai pepaya gantung yang walaupun jantan kadang-kadang dapat
menghasilkan buah pula secara partenogenesis. Buah ini mandul (tidak
menghasilkan biji subur), dan dijadikan bahan obat tradisional. Bunga pepaya
memiliki mahkota bunga berwarna kuning pucat dengan tangkai atau duduk pada
batang. Bunga jantan pada tumbuhan jantan tumbuh pada tangkai panjang. Bunga
biasanya ditemukan pada daerah sekitar pucuk.
Ekologi
Pepaya (Cacarica
papaya L.) atau betik (bahasa Melayu) adalah tumbuhan yang berasal dari
Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan, dan kini menyebar
luas dan banyak ditanam diseluruh daerah tropis untuk diambil buahnya. Nama
pepaya dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Belanda, "papaja".
Dalam bahasa Jawa pepaya disebut "kates"
dan dalam bahasa Sunda "gedang". Tanaman pepaya banyak ditanam orang,
baik didaerah tropis maupun sub tropis. Didaerah - daerah basah dan kering atau
didaerah - daerah dataran dan pegunungan.
Pepaya adalah monodioecious (berumah tunggal
sekaligus berumah dua) dengan 3 kelamin : tumbuhan jantan, betina dan banci
(hermafrodit). Tumbuhan jantan dikenal sebagai pepaya gantung, yang walaupun
jantan kadang - kadang dapat menghasilkan buah pula secara parthenogenesis.
Bunga
Asoka (Saraca
indica)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Super Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Caesalpiniaceae
Genus : Saraca
Spesies : Saraca indica
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Caesalpiniaceae
Genus : Saraca
Spesies : Saraca indica
Morfologi
Bunga asoka tingginya bisa mencapai lebih dari 4 m.
Lingkar pangkal batang bisa mencapai 40
cm. Batang tumbuhan dikotil ini berwarna gelap yang kadang-kadang disertai
bercak-bercak oleh lumut kerak yang banyak menempel pada batang, cabang, dan
ranting-rantingnya dengan akar tunggang. Kayunya relatif keras. Bentuk daun
lonjong dengan ukuran panjang maksimum 24,2 cm dan lebar daun bagian tengah 9,6
cm. Warna bunga merah dengan susunan menggerombol. Sedang untuk asoka hibrida
dalam segala hal, ukurannya lebih kecil. Kelebihan dari soka hibrida warna
bunganya lebih variatif dan mudah ditanam. Warna bunga asoka hibrida ada yang
berwarna merah, jingga, merah muda, kuning dan sebagainya (Syamsuhidayat,
1991).
Ekologi
Saraca
indica (asoka) dapat tumbuh
baik pada tanah sangat gembur, dengan ketinggian 0 – 400 m di atas permukaan
laut. Tanaman ini dapat bertahan hingga suhu 45° C, dimana terdapat 2 jenis
kebutuhan cahaya, yaitu sinar matahari langsung dan tempat dengan kondisi
lembab/gelap dengan kelembaban sekitar 70 %
(Bohm, dkk, 1995).
Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
Klasifikasi
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Super Divisi : Spermatophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo :
Malvales
Famili :
Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies :
Hibiscus rosa-sinensis L.
Morfologi
Bunga
terdiri dari 5 helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak tambahan (Epicalyx) sehingga terlihat seperti dua
lapis kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar atau lebih jika
merupakan hibrida. Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai
sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Biji terdapat di dalam buah berbentuk
kapsul berbilik lima.
Bunga
berbentuk trompet, dengan diameter bunga sekitar 6 cm. hingga 20 cm. Putik (Pistillum) menjulur ke luar dari dasar
bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping.
Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak menghasilkan buah.
Ekologi
Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) dapat tumbuh pada wilayah tropis dan
subtropis, dengan ketinggian mencapai 1.700 m di atas permukaan laut. Tipe
tanah yang dapat ditumbuhi oleh kembang sepatu yaitu tanah liat dan
berbatu-batu, banyak mengandung unsur hara dengan kelembaban berkisar antara 31
– 33 %. Curah hujan yang dibutuhkan berkisar antara 670 mm - 4.200 mm per
tahun, suhu berkisar antara 260 C – 300 C, pH tanah
berkisar antara 5,5. Daerah penyebarannya yaitu India dan Tiongkok. (Morton, J.
1987).
Bunga Kertas (Bougenvilia
spectabilis)
Klasifikasi
Kindom : Plantea
Kindom : Plantea
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Famili : Phytolaccaceae
Genus : Bougenvilia
Species : Bougenvilia spectabilis
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Famili : Phytolaccaceae
Genus : Bougenvilia
Species : Bougenvilia spectabilis
Morfologi
Bunga
kertas (Bougenvile spectabilis) terletak diujung,
namun ada pula yang terletak diketiak daun Bunga ini daun pemikatnya ditempeli oleh satu
bunga tabung untuk setiap satu daun pemikat. Rumus bunganya adalah ♀↑ K(5),
C(5), A7, G1, artinya bunga
kertas merupakan bunga banci yang bersimetri 1, memiliki 5 buah mahkota yang
saling berlekatan dengan benang sari yang tak terhingga/ banyak dan 1 buah
putik yang tidak berlekatan.
Ekologi
Tanaman
ini merupakan tumbuhan liana yang kokoh dan menjauhi batang. bunga kertas dalam
bahasa inggris atau bougainvillea merupakan tanaman yang sangat indah dan
berwarna-warni. Tanaman bunga bougainvillea menjadi tanaman hias yang sangat
populer karena kecantikkan warnanya dan cara merawatnya yang mudah. Walaupun
tanaman ini berukuran kecil dan berbentuk corong, namun memiliki banyak
manfaat. Contohnya saja manfaat bunga kertas untuk dandanan rambut wanita,
campuran bunga untuk mandian pewangi, dan sebagai kegunaan di upacara pemakaman
bagi kaum Cina dan India.
Bougainvillea
spectabilis disebut tanaman bunga kertas karena bentuk seludang bunganya
yang tipis dan mempunyai ciri – ciri seperti kertas. Bougenvile termasuk bunga
honeysuckle dengan selubung kecil. Tanaman bunga kertas atau bougenville ini
terdapat didaerah tropis dan subtropis Amerika selatan. tanaman ini sering
ditanam di taman dan kawasan perumahan. Pada waktu tanaman ini berbunga,
tanaman ini mempunyai kebiasaan merontokkan beberapa daunnya. Bentuknya adalah
pohon kecil yang sukar tumbuh tega.
METODOLOGI
Waktu dan Tempat
Praktikum
Morfologi dan Anatomi Tumbuhan Bunga (Flos)
dilaksanakan di Laboratorium Tanah dan Konservasi Lingkungan Fakultas Pertanian pada hari Selasa, 25 Oktober 2016 pada pukul 15.30 WITA
sampai selesai.
Alat dan Bahan
Adapun
alat yang digunakan pada praktikum ini ialah buku gambar, pensil, mistar,
pensil warna, penghapus dan baju
laboratorium. Sedangkan bahan yang digunakan ialah bunga Kamboja (Plumeria
acuminate), bunga Pepaya (Carica papaya L.), bunga Asoka (Saraca indica), bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) dan bunga Kertas (Bougenvilia spectabilis)
Prosedur Kerja
Adapun
prosedur kerja yang dilakukan ialah:
1. Menyiapkan
alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum
2. Menyiapkan
bahan (Bunga tumbuhan) diatas meja
3. Mengamati
kemudian gambar bunga tersebut pada buku gambar.
4. Memberikan
keterangan pada gambar berupa klasifikasi tanaman dan bagian-bagiannya.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Hasil
Gambar Jenis-Jenis
bunga (Flos)
|
Keterangan
|
Bunga Kamboja (Plumeria acuminate)
|
1.
Tangkai Bunga
2.
Dasar Bunga
3.
Daun Kelopak
4.
Mahkota
5.
Benang Sari
6.
Putik
|
Bunga Pepaya
(Carica papaya L.)
|
1.
Tangkai Bunga
2.
Kelopak Bunga
3.
Mahkota
4.
Bakal Buah
|
Bunga Asoka (Saraca indica)
|
1.
Putik
2.
Benang Sari
3.
Mahkota
4.
Kelopak
5.
Tangkai Bunga
|
Bunga Kembang
Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
|
1.
Tangkai Bunga
2.
Dasar Bunga
3.
Daun Kelopak
4.
Mahkota
5.
Benang Sari
6.
Putik
|
Bunga Kertas
(Bougenvilia spectabilis)
|
1.
Tangkai Bunga
2.
Daun Mahkota
3.
Kelopak
4.
Benang Sari
5.
Putik
|
Pembahasan
Bunga Kamboja (Plumeria
acuminate)
Bunga kamboja terdapat banyak spesies salah
satunya plumeria alba (kamboja putih). Kamboja merupakan tumbuhan dalam marga
Plumeria. Bentuk pohon kecil dengan daun jarang namun tebal. Keharuman bunganya
sangat khas, dengan mahkota berwarna putih hingga merah keunguan, biasanya lima
helai. Bunga dengan empat atau enam helai mahkota, oleh masyarakat tertentu
dianggap memiliki kekuatan gaib. Bunga kamboja memiliki sifat mekar tak
serempak, artinya ia bakal berkembang susul-menyusul dalam satu pohon,
sepanjang tahun.
Bunga Pepaya (Carica papaya L.)
Pepaya adalah monodioecious' (berumah tunggal
sekaligus berumah dua) dengan tiga kelamin: tumbuhan jantan, betina, dan banci
(hermafrodit). Tumbuhan jantan dikenal sebagai pepaya gantung" yang
walaupun jantan kadang-kadang dapat menghasilkan buah pula secara
partenogenesis. Buah ini mandul (tidak menghasilkan biji subur), dan dijadikan
bahan obat tradisional. Bunga pepaya memiliki mahkota bunga berwarna kuning
pucat dengan tangkai atau duduk pada batang. Bunga jantan pada tumbuhan jantan
tumbuh pada tangkai panjang. Bunga biasanya ditemukan pada daerah sekitar pucuk.
Bunga Asoka (Saraca indica)
Pohon asoka adalah pohon yang dianggap suci oleh
agama Hindu. Pohonnya akan mengeluarkan harum pada malam hari di bulan April
dan Mei setiap tahunnya Pohon tanaman
ini sering diasosiasikan dengan cinta dan kesucian. Di Indonesia, dikenal dua
jenis bunga asoka, yakni pohon asoka yang tumbuh menjulang tinggi tanpa ranting
atau disebut juga glodokan tiang (Polyalthia longifolia) dan asoka biasa
(Polyalthia sp.) yang memiliki ranting dan berdaun runcing. Biasanya
tanaman ini digunakan untuk penghijaun maupun tanaman hias. Orang-orang Eropa
sering menyebut tanaman ini Flame of the Wood atau api dari hutan karena warna
bunganya yang cerah serta mencolok layaknya api. Tanaman asoka berbunga ketika menjelang musim hujan tiba. Bunganya
dapat bertahan selama 3 bulan - 4 bulan dan biasanya untuk memperbanyak tanaman
ini, sang pemilik akan melakukan pencangkokan atau lewat biji langsung. Untuk
perawatannya sendiri, bunga tanaman ini cukup dipupuk sekali selama 3 bulan.
Bunganya dapat digunakan untuk mengobati disentri
hemoragik dengan cara ditumbuk halus serta dicampur air, kemudian bunga ini
juga bisa dipakai sebagai obat bagi orang yang haidnya tidak teratur dan dapat
mengobati luka memar dengan meminum air rebusan dari bunga asoka yang ditambah
bunga mawar kering dan umbi daun dewa.
Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
Bunga
terdiri dari 5 helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak tambahan (Epicalyx) sehingga terlihat seperti dua
lapis kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar atau lebih jika
merupakan hibrida. Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai
sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Biji terdapat di dalam buah berbentuk
kapsul berbilik lima.
Bunga
berbentuk trompet, dengan diameter bunga sekitar 6 cm. hingga 20 cm. Putik (Pistillum) menjulur ke luar dari dasar
bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping.
Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak menghasilkan buah.
Bunga Kertas (Bougenvilia spectabilis)
Bunga
kertas termasuk dalam genus Bougainvillea. Karena itu bunga yang dapat
dijadikan bonsai ini juga sering disebut dan dikenal dengan bunga bogenvil.
Bunga kertas memiliki keindahan yang
terletak pada warna warni bunganya. Oleh karena itu, tanaman ini sering dibudidayakan
orang, baik dengan stek batang maupun diperbanyak dengan biji.
PENUTUP
Kesimpula
Bunga merupakan organ
yang sangat penting bagi tumbuhan Magnoliophyta
(tumbuhan berbuga), karena bunga merupakan organ reproduksi bagi tumbuhan
tersebut. Bentuk-bentuk bunga sangat beragam tergantung pada jenis tumbuhan
tersebut.
Bunga
memiliki bagian-bagian seperti, kelopak bunga, putik, mahkota dan benang sari.
Bunga juga memiliki tiga jenis kelamin yaitu alat kelamin betina, jantan dan
banci (Hermafrodit).
Saran
Sebaiknya
sebelum dan sesudah praktikum diadakan doa bersama. waktu praktikum sebaiknya
lebih diatur dan menaati tata tertib agar peserta melaksanakan praktikum secara serempak.
Kalau bisa Tolong Kasih masukkan juga daftar Pustaka nya
ReplyDelete