Wednesday, January 11, 2017

Laporan Kesuburan Tanah dan Pemupukan


LAPORAN PRAKTIKUM
KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max)

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara  bagi tanaman. Bahan tersebut berupa mineral atau organik, dihasilkan oleh kegiatan alam atau diolah oleh manusia di pabrik. Unsur hara yang diperlukan oleh tanaman adalah: C, H, O (ketersediaan di alam masih melimpah), N, P, K, Ca, Mg, S (hara makro, kadar dalam tanaman > 100 ppm), Fe, Mn, Cu, Zn, Cl, Mo, B (hara mikro, kadar dalam tanaman < 100 ppm).
Pupuk diberikan agar tanaman (tumbuhan yang diusahakan manusia) dapat  tumbuh, berkembang dan menghasilkan sesuai yang diharapkan. Manusia selalu menuntut lebih terhadap kemampuan tanaman. Rekayasa genetik dan lingkungan di lakukan agar tanaman memberikan kinerja yang lebih baik.  Dengan bantuan hasil tanaman tersebut, unsur yang semula berada dalam tanah masuk ke dalam tubuh manusia.
Tumbuhan tidak memerlukan pupuk. Karena tumbuhan mampu mengambil unsur hara yang tersedia di lingkungan hidupnya. Pada lahan yang tidak terusik manusia, kesuburan tanah selalu meningkat, karena terjadi pelonggokan materi dan energi di tempat tersebut. Mineral dari jeluk yang lebih dalam diangkut ke daun dan digugurkan ke permukaan tanah. Gas-gas di udara terutama CO2 dijerat dan digunakan sebagai penyusun tubuh tumbuhan.  Tumbuhan selalu hidup bersama dengan lelembut (mikrobia). Serasah tumbuhan menjadi makanan dan sumber energi bagi lelembut tersebut untuk terus bekerja. Hasil perombakan digunakan kembali oleh tumbuhan. Interaksi mineral dan bahan organik yang terus menerus itu, akan diikuti ketersedian hara dan lengas yang makin besar,  sehingga memberikan lingkungan yang terbaik bagi tumbuhan.
Semakin berkurang usikan manusia terhadap suatu lahan, maka lahan tersebut akan bertambah subur. Sebaliknya, semakin banyak usikan semakin banyak pula masukan yang harus diberikan agar lahan tetap subur. Semakin intensif lahan dikelola, semakin banyak pula pupuk yang diperlukan.
Bahan pupuk selain mengandung  hara tanaman umumnya mengandung bahan lain, yaitu:
  1. Zat pembawa atau karier (carrier). Double superfosfat (DS): zat pembawanya adalah CaSO4 dan hara tanamannya fosfor (P).
  2. Senyawa-senyawa lain berupa kotoran (impurities) atau campuran bahan lain dalam jumlah relatif sedikit. Misalnya ZA (zwavelzuure amoniak) sering mengandung kotoran sekitar 3% berupa khlor, asam bebas (H2SO4) dan sebagainya.
  3. Bahan mantel (coated) ialah bahan yang melapisi pupuk dengan maksud agar pupuk mempunyai nilai lebih baik misalnya kelarutannya berkurang, nilai higroskopisnya menjadi lebih rendah dan mungkin agar lebih menarik. Bahan yang digunakan untuk selaput berupa aspal, lilin, malam, wax dan sebagainya. Pupuk yang bermantel harganya lebih mahal dibandingkan tanpa mantel.
  4. Filler (pengisi). Pupuk majemuk atau pupuk campur yang kadarnya tinggi sering diberi filler agar ratio fertilizer nya dapat tepat sesuai dengan yang diinginkan, juga dengan maksud agar mudah disebar lebih merata
Dalam praktek perlu diketahui istilah-istilah khusus yang sering digunakan dalam pupuk antara lain ialah:
  1. Mutu pupuk atau grade fertilizer artinya angka yang menunjukkan kadar hara tanaman utama (N,P, dan K) yang dikandung oleh pupuk yang dinyatakan dalam prosen N total, P2O5 dan K2O. Misalnya pupuk Rustika Yellow 15-10-12 berarti kadar N 15%, P2O5 10% dan K2O 12%.
  2. Perbandingan pupuk atau ratio fertilizer ialah perbandingan unsur N,P dan K yang dinyatakan dalam N total, P2O5 dan K2O merupakan penyederhanaan dari grade ferilizer. Misalnya grade fertilizer 16-12-20 berarti ratio fertilizernya 4:3:5.
  3. Mixed ferilizer atau pupuk campuk ialah pupuk yang berasal dari berbagai pupuk yang kemudian dicampur oleh pemakainya. Misalnya pupuk Urea, TSP dan KCl dicampur  menjadi satu dengan perbandingan tertentu sesuai dengan mutu yang diinginkan. Hal ini berbeda dengan pupuk majemuk yaitu pupuk yang mempunyai dua atau lebih hara tanaman dibuat langsung dari pabriknya.
Di dalam mempertahankan kesuburan tanah pada tingkat memuaskan dan pada waktu yang sama juga menghasilkan tanaman yang mengguntungkan merupakan masalah yang tidak mudah. Ia berhubungan dan bergantung dari berbagai factor yang berubah-ubah dan bukan sifat kesuburan. Faktor ini secara nyata menentukan tingkat dari berbagai masalah kesuburan dan sebaiknya dipengaruhi cara kita mempertahankan kesuburan. Kesuburan tanah sebenarnya mempunyai dua pergertian yaitu kesuburan tanah dan produktifitas tanah , kesuburan tanah merupakan daya kesanggupan tanah secara alami untuk memberikan hasil atau untuk meyediakan hara dalam jumlah cukup dan seimbang. Produktifitas tanah adalah daya kesanggupan tanah untuk memberikan hasil maksimum dengan menggunakan teknik pengelolaan atau memanajemen tanah sebaik-baiknya. Kesuburan tanah selanjutnya ditentukan oleh keadaan fisika, kimia dan biologi tanah, keadaan fisika tanah antara lain kedalaman efektif tanah yaitu dalamnya lapisan tanah dimana perakaran tanaman dapat berkembang secara bebas, tekstur, struktur, kelembaban dan tata udara. Keadaan kimia tanah antara lain reaksi tanah, banyaknya unsure hara dan cadangan unsure hara bagi pertumbuhan tanaman dan PH tanah. Keadaan biologi tanah yaitu bahan organik, humifiksasi, mineralisasi dan peningkatan nitrogen udara. Secara umum dapat dikatakan bahwa tanah yang subur adalah tanah yang mempunyai kedalaman efektif yang cukup dalam (lebih dari 150), berekstur lempung, remah, PH tanah6,5, mempunyai kegiatan jasad renik atau jasad hidup tanah yang tinggi, kandungan unsur4 haranya cukup bagi pertumbuhan tiap jenis tanaman. Dalam pertanian dan perternakan penggunaan sisa tanaman, pupuk kandang, kacang-kacangan dan super fosfst merupakan gabungan sederhana yang dapat dipakai penyusun berbagai faktor kesuburan. Usaha penanaman jagung biasanya dilakukan secara insentif dan menggunakan pupuk buatan. Kesuburan tanah selain berasal dari residu makhluk hidup atau yang bersifat alami, kesuburan tanah juga dapat ditingkatkan dengan penambahan pupuk anorganik. Pupuk anorganik yang banyak dibutuhkan oleh tanah dalam pertumbuhan tanaman antara lain adalah urea. Pupuk ini disebut juga sebagai pupuk N, karena mengandung lebih banyak nitrogen. Urea ini berfungsi dalam perkembangan vegetatif dari tanaman. Selain itu, kelebihan pupuk ini juga dapat membuat tanaman menjadi hangus, terutama yang memiliki daun yang agak peka. Kekurangan unsur hara N, P, K, Mg, S, dan Ca dapat mengakibatkan pengaruh buruk terhadap pertumbuhan tanaman. Hal ini dapat terjadi karena hara-hara tersebut diperlukan dalam tanaman untuk menghasilkan nutrisi untuk pertumbuhannya. Hal ini dapat terlihat seperti tanaman menjadi kerdil, menguning, layu, dan paling parah menyebabkan kematian tanaman. Kesuburan tanah adalah kemampuan suatu tanah untuk menghasilkan produk tanaman yang diinginkan, pada lingkungan tempat tanah itu berada. Produk tanaman berupa: buah, biji, daun, bunga, umbi, getah, eksudat, akar, trubus, batang, biomassa, naungan, penampilan dsb.Tanah memiliki kesuburan yang berbeda-beda tergantung sejumlah faktor pembentuk tanah yang merajai di lokasi tersebut, yaitu: Bahan induk, Iklim, Relief, Organisme, atau Waktu. Tanah merupakan fokus utama dalam pembahasan ilmu kesuburan tanah, sedangkan kinerja tanaman merupakan indikator utama mutu kesuburan tanah.
Tujuan dan Kegunaan
Adapun tujuan dan kegunaannya :
1.      Mengetahui pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max) yang diberi perlakuan pemupukan dengan menggunakan pupuk kandang.
2.      Membandingkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai yang diberi perlakuan pemupukan dengan yang tidak diberi pupuk (kontrol).
3.      Memenuhi syarat 1 SKS praktikum mata kuliah Kesuburan Tanah dan Pemupukan.


TINJAUAN PUSTAKA
Macam-Macam Pupuk
Dalam praktek sehari-hari, pupuk biasa dikelompok-kelompokkan untuk kemudahan pembahasan. Pembagian itu berdasarkan sumber bahan pembuatannya, bentuk fisiknya, atau berdasarkan kandungannya.
1.      Pupuk berdasarkan sumber bahan.
Dilihat dari sumber pembuatannya, terdapat dua kelompok besar pupuk:
1)      Pupuk organik atau pupuk alami (bahasa Inggris: manure)
2)      Pupuk kimia atau pupuk buatan (Ing. fertilizer)
Pupuk organik mencakup semua pupuk yang dibuat dari sisa-sisa metabolisme atau organ hewan dan tumbuhan, sedangkan pupuk kimia dibuat melalui proses pengolahan oleh manusia dari bahan-bahan mineral. Pupuk kimia biasanya lebih "murni" daripada pupuk organik, dengan kandungan bahan yang dapat dikalkulasi. Pupuk organik sukar ditentukan isinya, tergantung dari sumbernya; keunggulannya adalah ia dapat memperbaiki kondisi fisik tanah karena membantu pengikatan air secara efektif.
2.      Pupuk berdasarkan bentuk fisik
Berdasarkan bentuk fisiknya, pupuk dibedakan menjadi pupuk padat dan pupuk cair. Pupuk padat diperdagangkan dalam bentuk onggokan, remahan, butiran, atau kristal. Pupuk cair diperdagangkan dalam bentuk konsentrat atau cairan. Pupuk padatan biasanya diaplikan ke tanah/media tanam, sementara pupuk cair diberikan secara disemprot ke tubuh tanaman.
3.      Pupuk berdasarkan kandungannya
Terdapat dua kelompok pupuk berdasarkan kandungan: pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal mengandung hanya satu unsur, sedangkan pupuk majemuk paling tidak mengandung dua unsur yang diperlukan. Terdapat pula pengelompokan yang disebut pupuk mikro, karena mengandung hara mikro (micronutrients). Beberapa merk pupuk majemuk modern sekarang juga diberi campuran zat pengatur tumbuh atau zat lainnya untuk meningkatkan efektivitas penyerapan hara yang diberikan.


 
1)      Pupuk Tunggal
a.       Pupuk N
Pupuk N adalah pupuk yang mengandung unsur hara nitrogen (N). Pupuk buatan yang mengandung N ini antara lain adalah pupuk ZA (amonium sulfat), urea, dan ASN (amonium sulfat nitrat). Manfaat dari pupuk N ini adalah sebagai berikut :
a.       Memperbaiki pertumbuhan vegetatif tanaman
b.      Sebagai penyusun zat hijau daun (klorofil).
c.       Meningkatkan kadar protein hasil panen.
b.      Pupuk P
Pupuk P adalah pupuk yang mengandung unsur hara fosfor (P). Pupuk buatan yang mengandung unsur P ini antara lain adalah DSP (double superphosphate), SP-36 (triple superphosphate), SP-36, FMP (fused magnesium phosphate), agrophos, dan lain-lain. Manfaat dari pupuk P ini adalah sebagai berikut :
a.       Untuk pembelahan sel dan pembentukan albumin.
b.      Pembentukan bunga, buah, dan biji.
c.       Mempercepat pematangan
d.      Memperkuat batang agar tidak mudah roboh dan perkembangan akar
e.       Memeperbaiki kualitas tanaman terutama sayur-mayur dan makanan ternak
c.       Pupuk K
Pupuk K adalah pupuk yang mengandung unsur hara kalium (K). Pupuk buatan yang mengandung unsur K ini antara lain adalah ZK (kalium sulfat), KCl (kalium chlorida), dan kalium magnesium sulfat. Manfaat dari pupuk K ini adalah sebagai berikut :
a.       Untuk pembentukan pati.
b.      Mengaktifkan enzim
c.       Pembukaan stomata (mengatur pernafasan dan penguapan)
d.      Mengatur proses fisiologis dan metabolik dalam sel tanaman
e.       Mempengaruhi penyerapan unsur-unsur lain
f.       Perkembangan akar
g.      Mempertinggi daya tahan terhadap kekeringan dan penyakit
d.      Pupuk Kandang
Pupuk kandang adalah zat organik yang digunakan sebagai pupuk organik dalam pertanian. Pupuk kandang berperan dalam kesuburan tanah dengan menambahkan zat dan nutrien, seperti nitrogen yang ditangkap bakteri dalam tanah. Organisme yang lebih tinggi kemudian hidup dari jamur dan bakteri dalam rantai kehidupan yang membantu jaring makanan tanah.
Dalam pengelolaan tanah, pupuk kandang dapat dikelompokkan menjadi 3 macam, yakni pupuk hewan, kompos, dan pupuk hijau.       Secara umum dapat disebutkan bahwa setiap ton pupk kandang mengandung 5 kg N, 3 kg P2O5, dan 5 kg K¬2O serta usur-unsur hara esensial lain dalam jumlah yang relatif kecil (Knuti, Korpi dan Hide, 1970).
Sifat-sifat pupuk kandang tiap jenis hewan yang dipelihara menghasilkan pupuk kandang dengan sifat yang berbeda-beda :
a.       Kotoran ayam mengandung N tiga kali lebih besar daripada pupuk kandang yang lain
b.      Kotoran kambing mengandung N dan K masing-masing dua kali lebih besar daripada kotoran sapi
c.       Kotoran babi mengandung P dua kali lebih banyak daripada kotoran sapi
d.      Pupuk kandang dari kuda atau kambing mengalami fermentasi dan menjadi panas lebih cepat daripada pupuk kandang sapi dan babi. Karena itu petani biasanya menyebut pupuk kandang sapi dan babi sebagai pupuk dingin (cold manures)
e.       Dalam semua pupuk kandang P selalu terdapat dalam kotoran padat, sedang sebagian besar K dan N terdapat dalam kotoran cair (urine).
f.       Kandungan K dalam urine adalah lima kali lebih banyak daripada dalam kotoran padat, sedang kandungan N adalah dua sampai tiga kali lebih banyak
g.      Kandungan unsur hara dalam kotoran ayam adalah yang paling tinggi, karena bagian cair (urine) tercampur dengan bagian padat
h.      Kandungan unsur hara dalam pupuk kandang ditentukan pula oleh jenis makanan yang diberikan.
e.      Gandasil D
Pupuk Gandasil D merupakan Pupuk NPK majemuk dan sebagai pupuk daun foliar berbentuk kristal yang mampu mendorong pertumbuhan tanaman sehingga dapat tumbuh lebih cepat, juga mampu menginduksi fase pertumbuhan vegetatif pada tanaman yakni pada pertumbuhan pada daun. Hal ini terlihat dari kandungan Nitrogen (N) yang lebih dominan dibandingkan unsur dan senyawa lainnya.
Komposisi Pupuk Gandasil D :
a.       Nitrogen (N) Sebanyak 20 %,
b.      Fosfor (P2O5) Sebanyak 15 %
c.       kalium (K2O) Sebanyak 15 %,
d.      Magnesium (Mg SO4) Sebanyak 1 %
f.       Pengapuran
Pengapuran adalah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pH tanah dengan menambahkan kapur kedalam tanah. Tujuan utama dari pengapuran ini ialah untuk meningkatkan pH dari pH masam menjadi pH netral. Pada pH tanah yang masam, banyak unsur hara (misalnya: N, P, K, Ca, Mg) yang tidak tersedia bagi tanaman karena pada pH rendah unsur tersebut rusak. Hanya unsur Fe dan Al (unsur mikro) yang tersedia pada tanah masam. Maka diharapkan, dengan pengapuran akan meningkatkan pH menjadi netral, dimana pada pH netral banyak unsur hara yang dapat tersedia bagi tanaman. 
Cara Pengaplikasian Pupuk
1.      Cara Pengaplikasian Pupuk Kimia
a)      Larikan
Caranya, buat parit kecil disamping barisan tanaman sedalam 6-10 cm. Tempatkan pupuk di dalam larikan tersebut, kemudian tutup kembali. Cara ini dapat dilakukan pada satu atau kedua sisi baris tanaman. Pada jenis pepohonan, larikan dapat dibuat melingkar di sekeliling pohon dengan jari-jari 0,5-1 kali jari-jari tajuk. Pupuk yang tidak mudah menguap dapat langsung ditempatkan di atas tanah.
Setelah itu, larikan tidak perlu ditutup kembali dengan tanah. Hindari membuat larikan hanya pada salah satu sisi baris tanam karena menyebabkan perkembangan akar tidak seimbang. Karena itu, aplikasi pupuk kedua harus ditempatkan pada sisi yang belum mendapatkan pupuk (bergantian). Biasanya cara ini dilakukan untuk memberikan pupuk susulan. Tanaman dengan pertumbuhan cepat dan perakaran yang terbatas disarankan untuk menggunakan cara larikan.
b)      Penebaran Secara Merata di Atas Permukaan Tanah
Cara ini biasanya dilakukan sebelum penanaman. Setelah penebaran pupuk, lanjutkan dengan pengolahan tanah, seperti pada aplikasi kapur dan pupuk organik. Cara ini menyebabkan distribusi unsur hara dapat merata sehingga perkembangan akarpun lebih seimbang. Tidak disarankan untuk menebar pupuk urea karena sangat mudah menguap.
c)      Pop Up
Caranya, pupuk dimasukkan ke lubang tanam pada saat penanaman benih atau bibit. Pupuk yang digunakan harus memiliki indeks garam yang rendah agar tidak merusak benih atau biji. Cara ini lazim menggunakan pupuk jenis SP36, pupuk organik, atau pupuk slow release.
d)     Penugalan
Caranya, tempatkan pupuk ke dalam lubang di samping tanaman sedalam 10-15 cm. Lubang tersebut dibuat dengan alat tugal. Kemudian setelah pupuk dimasukkan, tutup kembali lubang dengan tanah untuk menghindari penguapan. Cara ini dapat dilakukan disamping kiri dan samping kanan baris tanaman atau sekeliling pohon. Jenis pupuk yang dapat diaplikasikan dengan cara ini adalah pupuk slow release dan pupuk tablet.

e)      Fertigasi
Pupuk dilarutkan dalam air dan disiramkan pada tanaman melalui air irigasi. Lazimnya, cara ini dilakukan untuk tanaman yang pengairannya menggunakan sistem sprinkle. Cara ini telah banyak diterapkan pada pembibitan tanaman Hutan Tanaman Industri (HTI), lapangan golf, atau nursery tanaman yang bernilai ekonomi tinggi. Lewat cara ini, akurasi dan penyerapan pupuk oleh akar dapat lebih tinggi.
2.      Cara Pengaplikasian Pupuk Organik
Tanah berpasir, bekas pertambangan, tanah tererosi, atau tanah sangat padat yang mudah retak pada musim kemarau, sebaiknya diberi pupuk organik dalam jumlah besar sebelum digunakan untuk bercocok tanam. Setelah diberi pupuk organik, dilanjutkan dengan pengolahan tanah. Kedua perlakuan tersebut dilakukan supaya sifat fisik tanah membaik dan pemakaian pupuk kimia menjadi lebih efisien.
Kebutuhan dosis pupuk organik yang sangat besar seringkali menyulitkan proses penebarannya. Namun, sekarang telah dipasarkan pupuk organik yang dipadatkan dalam bentuk pelet atau konsentrat. Pupuk organik dalam bentuk tersebut lebih mudah diaplikasikan dan dosis yang diperlukan menjadi lebih kecil. Pupuk organik seperti ini diantaranya dipasarkan dengan merk dagang Ostindo, OCF, dan Green Pride.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam aplikasi pupuk organik adalah sebagai berikut :
a.       Penebaran pupuk organik sebaiknya diikuti dengan pengolahan tanah seperti pembajakan atau penggemburan tanah agar pupuk organik dapat mencapai lapisan tanah yang lebih dalam
b.      Pemberian pupuk organik dengan dosis kecil tetapi sering lebih baik dari pada dosis banyak yang diberikan sekaligus
c.       Pada jagung, cabai, tomat, dan beberapa jenis sayuran, pupuk organik sebaiknya ditempatkan pada lubang tanam satu minggu sebelum bibit ditanam
d.      Pada media tanam dalam pot, perbandingan antara kompos dan tanah yang ideal adalah 1:1. sementara itu, perbandingan pupuk kandang dan tanah yang ideal adalah 1:3
e.       Jika harus menggunakan pupuk organik yang belum terurai sempurna (rasio C/N masih tinggi) harus diberi jeda waktu antara pemberian pupuk organik dan penanaman bibit yakni minimal satu minggu. Hal itu dilakukan untuk menghindari dampak buruk yang mungkin terjadi pada tanaman ketika proses penguraian pupuk organik berlangsung.

Kelebihan dan Kekurangan Pupuk Kimia dan Pupuk Organik
1.      Pupuk Kimia
a)      Kelebihan
a.       Respon cepat terlihat pada tanaman (unsur yang terkandung cepat terurai sehingga lebih cepat terserap oleh tumbuhan)
b.      Kadar unsur hara tinggi
c.       Kandungan hara jelas, pemakaian bisa tepat
b)      Kekurangan
a.       Karena bentuk unsur yang anorganik menyebabkan mikroba tanah sulit mengurai, sehingga akan menumpuk menjadi residu yang dapat menyebabkan mikroba penting yang berfungsi untuk menghasilkan bahan organik di dalam tanah mati dan akan mengurangi kesuburan tanah.
b.      Penggunaan pupuk anorganikyang terus menerus akan menyebabkan tanah menjadi padat/mengeras (porositas tanah menurun) dan tidak responsif terhadap pupuk kimia an-organik, sehingga berapapun banyaknya tanah diberi pupuk kimia an-organik hasilnya tetap tidak optimal. juga akan mengakibatkan, sehingga ketersediaan oksigen bagi tanaman maupun mikrobia tanah menjadi sangat berkurang.
c.       Mengerasnya tanah pertanian juga berdampak terhadap pertumbuhan tanaman, yaitu terbatasnya penyebaran akar dan terhambatnya suplai oksigen ke akar mengakibatkan fungsi akar tidak optimal, yang pada ahirnya menurunkan produktivitas tanaman
d.      Residu zat kimia yang tertinggal dalam hasil produksi yang terkonsumsi oleh manusia akan menumpuk di dalam tubuh dan mengganggu kesehatan manusia
e.       Dapat menurunkan pH tanah
f.       Bersifat higroskopis (kemampuan menyerap air diudara, sehingga  pupuk dapat mencair)
2.      Pupuk Organik
a)      Kelebihan
a.       Pupuk organik mengandung unsur hara yang lengkap, baik unsur hara makro maupun unsur hara mikro. Kondisi ini tidak dimiliki oleh pupuk  anorganik
b.      Pupuk organik mengandung asam - asam organik, antara lain asam humic, asam fulfic, hormon dan enzym yang tidak terdapat dalam pupuk anorganik yang sangat berguna baik bagi tanaman maupun lingkungan dan mikroorganisme
c.       Pupuk organik mengandung makro dan mikro organisme tanah yang mempunyai pengaruh yang sangat baik terhadap perbaikan sifat fisik tanah dan terutama sifat biologis tanah
d.      Memperbaiki dan menjaga struktur tanah
e.       Menjadi penyangga pH tanah
f.       Membantu menjaga kelembaban tanah
g.      Aman dipakai dalam jumlah besar dan berlebih sekalipun
h.      Tidak merusak lingkungan
b)      Kekurangan
a.       Kandungan unsur hara relatif lebih kecil
b.      Dalam jangka  pendek, reaksi atau respon tanaman terhadap pemberian pupuk organik tidak secepat pemberian pupuk anorganik

Kebutuhan Pupuk Pada Kedelai
            Adapun dosis pupuk yang umumnya dibutuhkan oleh tanaman kedelai yaitu, Urea 50 kg/ha, SP-18 75 kg/ha dan KCl 50 kg/ha. Pupuk diberikan 2 kali dalam satu musim.
Pemupukan I (pertama) :Pupuk diberikan sebelum tanam dengan cara menaburkan pupuk pada garis tanam kemudian pupuk dicampur dengan tanah secara merata, dosis pupuk I (pertama) yang diberikan 2/3 dari dosis Urea dan KCl (Urea:33 Kg/Ha ; KCl: 33 Kg/Ha), sedangkan Pupuk SP-18 diberikan seluruhnya pada pemupukan dasar.
Pemupukan II (Kedua) : Pupuk diberikan pada saat tanaman berumur 20– 30 HST,menjelang tanaman kedele berbunga dengan cara ditabur mengelilingi tanaman dengan jarak ± 10 cm dari batang. Dosis pupuk yang diberikan 1/3 dari dosis Urea dan KCl (Urea: 17 Kg/Ha ; KCl: 17 Kg/Ha).


METODE PRAKTIKUM
Tempat dan Waktu
Praktikum Kesuburan Tanah dan Pemupukan ini di laksanakan di Rumah Kaca (green house) Fakultas Pertanian Universitas Muslim Indonesia Makassar pada hari Selasa mulai tanggal 25 Oktober sampai tanggal 13 Desember 2016 pada pukul 15.30 WITA.
Alat dan Bahan
Adapun alat yang di gunakan dalam praktikum ini yaitu, pulpen, penggaris, buku dan pot bunga. Bahan yang di gunakan adalah kedelai, tanah dan pupuk kandang.
Metode Pelaksanaan
Praktikum ini dilakukan satu kali dalam satu minggu, yaitu hari selasa, pada hari senin tgl 29 November dilakukkan pengukuran  tanaman kedelai dan dua minggu kemudian dilakukan pemupukan dan penyiraman dilakukan setiap pagi atau sore hari. Adapun cara perhitungan pupuk yang dipakai pada pot yang berisi 5 kg tanah :
1 Ha = 100 m x 100 m = 10.000 m2 = 100.000.000 cm2
Volume tanah 20 cm  = 100.000.000 cm2 x 20 cm
                                    = 2.000.000.000 g
                                    =2.000.000 Kg
Pupuk Kandang =  0.0025 kg/Pot
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tabel 1. Pengamatan rata-rata tinggi  tanaman kedelai
No
Pengamatan ke-
Tinggi Tanaman (cm)
Rata-Rata (cm)
Ulangan 1
Ulangan 2
Ulangan 3
P.1
P.2
P.1
P.2
P.1
P.2
1
I
5
4,3
4
4
6
5,2
4,75
2
II
9
8,7
8
8,2
8
8,4
8,38
3
III
12,2
11
10,5
9,8
10,2
10
10,61
4
IV
14,7
13
12
12,5
12,2
13,4
12.96
5
V
15,4
14,8
13,2
13,4
14,1
14
14,15
Sumber: Data primer diolah 2016
Grafik 1. Pengamatan rata-rata tinggi tanaman kedelai




 


Tabel 2. Pengamatan rata-rata jumlah daun pada tanaman kedelai 
No
Pengamatan ke-
Jumlah Daun (Helai)
Rata-Rata (Helai)
Ulangan 1
Ulangan 2
Ulangan 3
P.1
P.2
P.1
P.2
P.1
P.2
1
I
1
1
1
2
1
1
1
2
II
2
3
2
3
3
2
2
3
III
4
5
5
4
3
4
4
4
IV
5
6
6
5
4
5
5
5
V
6
6
7
6
6
6
6
Sumber: Data primer diolah 2016
Grafik 2. Pengamatan rata-rata jumlah daun kedelai




Tabel 3. Pengamatan rata-rata lebar daun pada tanaman kedelai
No
Pengamatan ke-
Lebar Daun (Cm)
Rata-Rata (Cm)
Ulangan 1
Ulangan 2
Ulangan 3
P.1
P.2
P.1
P.2
P.1
P.2
1
I
1
1
1
1
1
1
1
2
II
1,6
1,4
1,5
1,8
1,2
1,3
1,4
3
III
2,3
2,5
2
2,1
2
2,4
2.2
4
IV
4,3
3,8
3,2
3
3,2
3,7
3.5
5
V
5
4,2
4,5
4,3
4,2
4,1
4,3
Sumber: Data primer diolah 2016
Grafik 3. Pengamatan rata-rata lebar daun kedelai




Pembahasan
Praktikum Kesuburan Tanah dan Pemupukan, dilaksanakan di Rumah Kaca (gren house), Universitas Muslim Indonesia. awal penanaman benih dilaksanakan pada tanggal 1 November 2016, dengan menanam benih kedelai (Glycine max)  dengan menanam masing-masing yang berjumlah 6 Pot, perorang dengan perlakuan tanah yang di ayak kemudian di campurkan pupuk kandang, sementara pada proses perkecambahan dapat mempengaruhi daya kecambah, selama praktikum berlangsung antara lain  seperti kelembaban media dalam polybag, besar kecilnya benih/ baik tidaknya benih. Media yang terlalu lembab bisa membuat benih menjadi busuk sehingga mempengaruhi perkecambahan, sedangkan media yang kering akan menghambat proses imbibisi sehingga menghambat perkecambahan di dalam benih Setiap pertumbuhan pada tanaman dipengaruhi oleh berbagai faktor, dan salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah salinitas pada suatu tempat. Salinitas merupakan kandungan garam yang tedapat di dalam tanah. Garam dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tanaman akan memberikan manfaat untuk pertumbuhan tanaman, karena garam-garam yang terlarut di dalam tanah merupakan faktor esensial bagi tanaman selain kandungan zat-zat hara. Kadar garam yang tinggi akan berdampak terjadinya keracunan pada tanaman.
Kandungan garam yang terlalu banyak akan menghambat perkecambahan benih, kualitas hasil produksi, dan merusak jaringan tanaman. Namun  agar tanah atau media tetap lembab, perlu  dilakukan penyiraman  setiap hari pada waktu pagi dan sore hari, setelah benih di tanam beberapa hari, akan mengalami perkecambahan dan dapat melakukan pengukuran seminggu sekali pada hari selasa pada waktu sore hari, dan penyiraman tetap dilaksanakan pada pagi dan sore hari demi melembabkan media, sehingga pengukuran awal dilaksanakan pada hari selasa bertepatan tanggal 29 november 2016 pada pukul 15:30. Dalam beberapa hari setelah melakukan pengukuran dan penanaman, tanaman kedelai terserang oleh hama tikus, sehingga dengan adanya hama tersebut yang susah di kendalikan dikarenakan rumah kaca yang mempunyai banyak lubang terpaksa kami memindahkan tanaman ke rumah agar mudah di kontrol dari hama tersebut.
Dengan adanya kejadian ini maka pengendalian hama tikus dapat kami hentikan dan memudahkan kami melakukan setiap kali penyiraman dan pengamatan. Namun agar tanaman lebih sehat dan perakarannya kuat dilakukanlah pemupukan dua minggu sekali. Selanjutnya setiap Pot diberi label kertas agar dapat membedakan tanaman yang satu dan yang lain, atau dapat membedakan tanaman sendiri dengan teman kelompok, pengukuran dilaksanakan setiap minggu sekali, dan hasil-hasil pengukuran dari minggu pertama sampai pengukuran enam selalu mengalami peningkatan baik dari segi tinggi tanaman, dan  jumlah daun pula. Sehingga dari hasil pengamatan-pengamatan tersebut dapat dibuat tabel.



KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Tanaman kedelai diperbanyak secara generative dengan biji (benih). Benih kedelai yang baik dan bermutu  yang berasal dari varietas unggul seperti tampilan biji bernas (tidak keriput) dan tidak berlubang karena gigitan hama, daya cambahnya tinggi diatas 90% dan tidak mengandung wabah infeksi hama dan penyakit. Biji kedelai yang telah matang pada pengukuran 100 g mengandung 10 g air, 22 g protein, 1,4 g lemak, 51 g karbohidrat, 3,7 g vitamin, 3,7 g karbon, 104 mg kalsium dan nutrisi lainnya.
Saran
Kedisiplinan, kerampilan dan ketabahan yang harus dimiliki oleh setiap orang yang melakukan prakrikum, demi kelancaran dan kesuksesan dalam mencapai hasil yang diinginkan. Dibutuhkan kritik serta saran yang bermanfaat demi kesempurnaan laporan ini. Agar bermanfaat bagi kita semua dimasa sekarang dan akan datang. Amin..
 Untuk file lengkapnya silahkan download di sini 

   

No comments:

Post a Comment