Sunday, January 15, 2017

CARA DOWNLOAD FILE LAPORAN DI BLOG AGRIBISNIS PERTANIAN

Kesempatan kali ini saya akan menjelaskan sedikit cara mendownload file laporan pada blog AGRIBISNIS PERTANIAN ini.  Adapun caranya adalah sebagai berikut :
  • buka blog AGRIBISNIS PERTANIAN kemudian silahkan pilih laporan yang ingin anda download untuk bahan laporan baru.
  • Kemudian scroll sampai di bawah, adnda akan mendapatkan tulisan "UNTUK FILE LENGKAPNYA SILAHKAN DOWNLOAD DI SINI ".
  • klik tulisan yang berwarna biru kemudian anda akan dialihkan tab baru yang menampilkan file tersebut langsung.
  • klik tandah arah ke bawah dekat gambar print pada bagian sudut kanan atas.
  • setelah di klik silahkan tunggu sampai filenya selesai di download.
itulah tadi cara download file laporan pada blog AGRIBISNIS PERTANIAN, semugah bermanfaat untuk kita semua. maaf jika terlalu bnyak kekurangan, Terimakasih telah berkunjung, dan jangan lupa Komentar yah !....

LAPORAN EKONOMI KELEMBAGAAN



Indonesia telah melalui banyak cerita dalam kehidupan perekonomainnya.Cerita tersebut ada yang baik dan ada pula yang tidak baik, menggembirakan dan menyedikan, mengecewakan, juga kadang memuaskan semua pihak.Namun cerita yang menghiasi dunia perekonomian Indonesia cenderung terlihat suram dan notabenenya meyedihkan.Entah karena kebijakan yang diambil pemerintah dalam mengatur perekonomian ataupun karena alasan-alasan serta faktor-faktor lain yang menyebabkan kekecewaan dan rasa ketidakpuasan dalam bangsa ini.Indonesia telah mengalami perjalanan panjang dan menyesakkan dalam karir perekonomiannya.Puncaknya pada krisis yang melanda negara-negara Asia yang melumpuhkan perekonomian bahkan hampir mematikan perekonomian Negara-negara Asia.Indonesia salah satunya.Setelah megalami krisis seharusnya Indonesia banyak belajar dari apa yang telah dialaminya. Sepertinya sagat sulit untuk negara ini bagkit dan kembali menata perekonomian yang nyaris ujung tanduk.Namun Indonesia terus berusaha dan menunjukkan usaha yang keras dalam menata dan membawa perkonomian negara ini ke arah yang lebih baik.Banyak sistem-sistem baru yang diterapkan oleh Indonesia, banyak pula teori-teori barat yang diadopsi oleh Indonesia untuk diterapkan sebagai bentuk usaha membawa perekonomian Indonesia ke arah yang lebih baik.Salah satu ilmu atau teori ekonomi yang ada di Indonesia adalah mengenai ekonomi kelembagaan.Ekonomi kelembagaan membahas masalah ekonomi dalam ranah hubungan ekonomi dan kehidupan sosial serta hubungannya dengan kepemilikan seseorang atau propherty right.Ekonomi kelembagaan di Indonesia berhubunga dengan pembangunan berkelanjutan.Namun pengertian pembangunan di Indonesia dewasa ini telah mengalami penyimpangan dari pengertian normatif.
Jadi pada intinya, ekonomi kelembagaan adalah ekonomi yang menekankan pada hak kepemilikan.Perekonomian dikembangkan oleh individu atau kelompok yang memiliki sarana atau faktor produksi.Sehingga mereka memiliki keleluasaan atau wewenang untuk mengatur dan berperan dalam sektor perekonomia serta pengembangannya.Dalam hal ini pemilik faktor produksi menjadi pelaku pengembangan perekonomian.Ternyata dalam perakteknya banyak faktor-faktor yang memengaruhi individu dalam mengambil keputusan seperti faktor sosial, politik dan lainnya.Pada titik ini ekonomi kelembagaan masuk untuk mewartakan bahwa kegiatan ekonomi sangat dipengaruhi oleh tata letak antarpelaku ekonomi (teori ekonomi politik), desain aturan main (teori ekonomi biaya transaksi), norma dan keyakinan suatu individu atau komunitas (teori modal sosial), insentif untuk melakukan kolaborasi (teori tindakan kolektif), model kesepakatan yang dibikin (teori kontrak), pilihan atas kepemilikan aset fisik maupun non fisik (teori hak kepemilikan), dan lain-lain.Intinya, selalu ada insentif bagi individu untuk berperilaku menyimpang sehingga sistem ekonomi tidak bisa dibiarkan hanya dipandu oleh pasar. Dalam hal ini diperlukan kelembagaan non pasar (non-market institution) untuk melindungi agar pasar tidak terjebak dalam kegagalan yang tidak berujung, yakni dengan jalan mendesain aturan main atau kelembagaan (institutions). Ekonomi kelembagaan mempelajari dan berusaha memahami peranan kelembagaan dalam sistem dan organisasi ekonomi atau sistem terkait, yang lebih luas.

UNTUK CONTOH LAPORANNYA SILAHKAN DOWNLOAD DI SINI

Terimakasih telah berkunjung,.. Jangan lupa komentar yah !!!....

LAPORAN MENEJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI



Praktek lapang mata kuliah Manajemen Produksi Dan Operasi merupakan bagian integral dari mata kuliah ini, atau dengan kata lain sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan sajian materi yang telah di siapkan untuk mencapai tujuan mata kuliah dengan jumlah bobot 3 SKS
Manajemen produksi dan operasi adalah manajemen yang berhubungan dengan pengelolaan proses atau prosedur yang di tunjukkan untuk mengelola sejumlah masukan untuk menghasilkan barang/produk atau jasa yang akan dijual. MPO kegiatan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya untuk mencapai tujuan mentransformasikan masukan menjadi luaran secara efektif dan efisien.
Dalam rangka kerja pengembalian keputusan bidang produuksi dan operasi mempunyai 5 tanggung jawab utamayaitu:
a. Proses yaitu keputusan-keputusan dalam kategori menentukan proses fisik atau fasilitas yang di gunakan untuk memproduksi produk berupa barang atau jasa.
b. Kapasitas, yaitu keputusan-keputusan yang memberikan besarnya jumlah kapasitas yang tepat dan penyediaan pada waktu yang tepat.
c. Persediaan, yaitu membuat keputusan –keputusan dalam bidang produksi dan operasi mengenai apa yang di pesan, berapa banyak dipesan dan kapan pemesanan dilakukan.
d. Tenaga kerja, yaitu dalam MPO pengelolaan tenaga kerja atau sumber daya manusia merupakan bidang keputusan yang sangat penting.
e. Mutu/kualitas, yaitu fungsi produksi dan operasi ditandai dengan dengan penekanan tanggung jawab yang lebih besar terhadap mutu atau kualitas terhadap barang atau jas yang dihasilkan.
f. Keputusan dalam manajemen produksi dan operasi  dapat dibedakan atas:
Keputusan dalam perencanaan atau set-up produksi yang meliputi: Desain produksi, desain proses, pemilihan teknologi, mesin-mesin dll.
Keputusan dalam pengeoprasian sistem operasi sistem produksi yang meliputi: perencanaan, produksi, pengendalian, produksi, pengendalian produksi, pengendalian mutu, maintenence ( pemeliharaan) dan lain sebagainya.
Peranan manajemen produksi dan operasi sangat penting dalam perusahaan disebabkan dua hal:
a. Bidang produksi merupakan salah satu dari 4 fungsi bisnis perusahaan disamping pemasaran, keuangan, sumber daya manusia.
b. Merupakan salah satu penentu dalam penetapan tinggi rendahnya biaya produksi dari suatu barang (HPP) dan berpengaruh terhadap laba perusahaan.
Dari penelaahan singkat tersebut, maka manajemen produksi dan operasi di bedakan 2 jenis keputusan dalam pengelolaan/manajemen unit produksi.
1. Keputusan jangka panjang, yang terkait dengan kemampun penyiapan (set-up) sistem produksi meliputi :
a. Teknologi
b. Kapasitas
c. Sarana dan prasarana
Implikasinya: Investasi, Biaya Tetap, O/H
1. Keputusan jangka pendek, yang umumnya terkait dengan kemampuan pengoperasian sistem produksi meliputi :
a. Kuantitas dan waktu produksi
b. Kualitas
c. Biaya dan
d. Kelancaran operasi


UNTUK CONTOH LAPORAN LENGKAPNYA SILAHKAN DOWNLOAD DI SINI

Terimakasih telah berkunjung,.... Jangan lupa Komentar yah !!!....

LAPORAN USAHA TANI



Ilmu usahatani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang mengusahakan dan mengkoordinir faktor-faktor produksi berupa lahan dan alam sekitarnya sebagai modal sehingga meberikan manfaat yang sebaik-baiknya. Sebagai ilmu pengetahuan, ilmu usahatani merupakan ilmu yang mempelajari cara-cara petani menentukan, mengorganisasikan, dan mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor produksi seefektif dan seefisien mungkin sehingga usaha tersebut memberikan pendapatan semaksimal mungkin (Suratiyah, 2008).
Usahatani dapat dikelompokkan berdasarkan corak, sifat, organisasi, pola, serta tipe usahatani. Berdasarkan corak dan sifatnya, usahatani dapat dilihat sebagai usahatani subsisten dan usahatani komersial. Usahatani komersial merupakan usahatani yang menggunakan keseluruhan hasil panennya secara komersial dan telah memperhatikan kualitas serta kuantitas produk, sedangkan usahatani subsisten hanya memanfaatkan hasil panen dari kegiatan usahataninya untuk memenuhi kebutuhan petani atau keluarganya sendiri.
Pertanian merupakan sektor yang sangat penting bagi perekonomian suatu Negara. Pada masa krisis, hanya sektor pertanian yang mengalami pertumbuhan yang positif. Hal ini dapat dilihat bahwa tidak ada satu Negara majupun didunia dimana pertaniannya tidak maju. Tingkat kecanggihan pertanian di Negara maju misalnya, sama dengan tingkat kecanggihan sektor lainnya.
Pertanian menjadi landasan perekonomian suatu Negara, pertanian menjadi sumber pangan, sandang, dan papan yang bermutu, murah dan berkesinambungan bagi masyarakat suatu bangsa. Selain itu pertanian juga menjadi pemasok tenaga kerja bagi sektor manufacturing dan sektor jasa di perkotaan. Secara umum sasaran pembangunan pertanian jangka panjang aadalah terwujudnya pertanian yang berdaya saing, mantapnya ketahanan pangan secara mandiri, tercapainya kesempatan kerja penuh bagi masyarakat pertanian dan terhapusnya kemiskinan di sektor pertanian.
Strategi pembangunan pertanian adalah peningkatan produktivitas pertanian dan investasi pelayanan sosial dengan perbaikan lingkungan dan keterkaitan antar wilayah perdesaan dengan pusat pengolahan hasil pertanian dan pusat pertumbuhan disisi yang lain. Strategi ini mengidentifikasikan lima skala prioritas yang perlu di implementasikan secara konsisten dengan dukungan pemerintah pusat maupun daerah, sektor swasta dan organisasi masyarakat dalam hal mempercepatan pembangunan sumber daya manusia dan kewirausahaan, Memperkuat modal social melalui desentralisasi, gerakan kolektif dan pemberdayaan masyarakat, Repitalisasi produktivitas pertanian melalui peningkatan penerapan teknologi dan di persivikasi, Meningkatkan manajemen mutu sumber daya alam dan Mendukung system usahatani.
Pembangunan pertanian menurut Mubyanto (1989), di dasarkan pada orientasi lembaga peningkatan kesempatan kerja,meningkat kan dan membina lembaga pelayanan social khususnya pendidikan dan kesehatan serta memperkuat dan membina prasarana kelembagaan dan keahlian manajemen bagi penduduk desa.
Konsekuensi dagi Negara yang tergolong agraris, sektor pertaniaan merupakan bidang kehidupan yang paling pital begitu pun dengan Indonesia. Sebagai salah satu Negara yang sedang membangun, dimana 60% penduduknya bermata pencarian di sektor pertanian. Maka wajar dalam beberapa pelita, sektor pertanian selalu di dudukan pada prioritas yang utama.
Sektor pertanian memberikan sumbangan yang besar terhadap pembangunan di Negara-negara berkembang dengan alasan (gemmell,1992) :
1.         Pertanian umumnya adalah sektor dominan di kebanyakan Negara berkembang yang terlihat pada proporsi GDP yang di hasilkan oleh sektor ini (menurut sumbangannya terhadap penyerapan tenaga kerja total )
2.         Pertumbuhan sektor non migas sangat tergantung pada peningkatan penyediaan pangan yang mantap karena dapat menyebabkan inflasi
Pertanian menyediakan tenaga kerja bagi pertumbuhan sektor non pertanian.

UNTUK CONTOK LAPORANNYA SILAHKAN DOWNLOAD DI SINI

Terimakasih telah berkunjung semoga bermanfaat,.. Jangan lupa Komentarnya,...

Wednesday, January 11, 2017

LAPORAN MAGANG ANALISIS PERANCANGAN PENGEMBANGAN AGROSISTEM (APPAS)



I.  PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Indonesia adalah negara agraris yang memiliki potensi besar dalam keanekaragaman sumberdaya alam yang bisa memberikan keuntungan baik secara finansial maupun dalam menjaga keharmonisan alam. Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat pentingdalam pembangunan perekonomian di indonesia (sigit, 2008).
Membangun pertanian hendaknya tidak diartikan hanya untuk meningkatkan produksi tanaman pangan dan perkebunan saja, akan tetapi harus meliputi semua kegiatan usaha dalam meningkatkan kesejahteraan, derajat dan martabat kaum tani indonesia. Salah satu kegiatan usaha yang juga diperlukan mendapatkan perhatian dalam hal ini adalah pembuatan pupuk organik. Pertimbangan untuk pembuatan pupuk organik ini selain menguntungkan, juga memberikan dampak positif dalam hal penyerapan tenaga kerja.
Pertumbuhan sektor pertanian menunjukkan penyerapan tenaga kerja sebesar 37,83 % (43,03 juta orang), dengan total angkatan kerja 113,74 juta orang dan jumlah pengangguran terbuka yang dapat ditekan sebesar 8,14 % (9,26 juta orang).
Peranan agroindistri tersebut dapat mendorong adanya strategi pemasaran usaha untuk meningkatkan kesejahteraan petani pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Bagi petani, ketersediaan sarana produksi pertanian merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan produktivitas lahan. Salah satu sarana produksi pertanian tersebut adalah pupuk. Sebagian besar petani sudah sangat tergantung pada pupuk buatan, karena penggunaanya praktis, reaksinya cepat, jumlah yang digunakan jauh lebih sedikit dari pupuk organik, harganya pun relative murah karena disubsidi oleh pemerintah dan mudah di peroleh. Ketika dicabut, maka petani mulai kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pupuk dan mencari altenatif lain agar kebutuhannya tercukupi. Petani mulai sadar akan dampak negatif penggunaan pupuk buatan, sehingga mereka beralih dari pertanian konvensional ke pertanian organik.
Adanya agroindustri pupuk organik mempunyai peranan penting dalam memajukan pertanian, karena dapat membantu menyediakan salah satu sarana produksi pertanian seperti pupuk kepada para petani, sehingga kelangkaan pupuk dapat dihindari. Oleh karena itu, perhatian dari pemerintah sangat dibutuhkan dalam pengembangan usaha ini. Pengembangan produk unggulan agroindustri memerlukan upaya peningkatan nilai tambah dan daya saing. Untuk itu diperlukan manajemen pengelolaan profesional pada seluruh komponen sistem mulai dari pengelolahan, transportasi atau distribusi dan pemasaran. Karena perbatasan sumberdaya yang dimiliki, maka diperlukan adanya skala prioritas dalam pengembangan agroindustri sehingga diperoleh hasil yang optimum dari setiap penggunaan sumberdaya.
CV. Dian Abadi merupakan salah satu industri lokal yang bergerak dalam bidang pemasaran pupuk anorganik dan juga bagian dari persaingan yang sedang terjadi di dunia bisnis, CV. Dian Abadi bertempat di bangkala dalam 6 no 28 Antang. Pupuk anorganik yang di produksi oleh perusahaan ini adalah pupuk NPK Super yang berbahan dasar kapur, abu (pakan ternak) Suplai bahan baku tersebut diperoleh dari sekitar wilayah Bone dan kemudian diproses fermentasi hingga menjadi produk yang siap dipasarkan di beberapah daerah seperti Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara. CV. Dian Abadi mempunyai beberapa masalah antara lain kurangnya tenaga kerja, perlatan yang digunakan masih tradisional, dll.
1.2    Sasaran Belajar
Sasaran belajar yang ingin dicapai dalam praktek kerja lapang (PKL) ini yaitu :
a)  Aspek Pengetahuan
·         Untuk mengetahui sistem – sistem manajemen yang ada di CV. Dian Abadi
·         Untuk mengetahui cara mendistribusikan pupuk ke daerah – daerah
b)  Aspek Keterampilan
·         Terampil dalam membuat pupuk dan menggunakan alat – alat yang ada di CV. Dian Abadi
c)  Aspek Etika
·         Menghargai setiap masukan yang di berikan oleh pimpinan CV. Dian Abadi
·         Menghormati pegawai yang lain
1.3 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dilaksanakan di pabrik pupuk yang berlokasi di Jl. Bangkala Dalam 6 No.28, Antang, Makassar. Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal Maret  April 2016. 


II. DESKRIPSI AGROSISTEM KASUS
2.1     Sejarah Singkat Perusahaan 
Pada awal tahun 2007 telah terjadi kelangkaan pupuk dikalangan petani dengan terjadinya kelangkaan pupuk tersebut maka otomatis harga pupuk mengalami kenaikan, melihat kenaikan, melihat keadaan ini Pak Basri mencoba mencari solusi untuk mengatasi kelangkaan pupuk yang terjadi. Pada Februari 2007 Pak Basri berhasil meracik bahan – bahan material alami sehingga terciptalah sebuah pupuk yang diberi label NPK Super sebagai pengganti pupuk kimia yang biasa dipakai oleh masyarakat pada umumnya.
            Pada bulan Februari sampai dengan Mei 2007 Pak Basri melakukan uji coba di lapangan terhadap tanaman padi dan jagung di Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar, hasilnya tanaman padi dan jagung mengalami peningkatan produksi. Dari hasil uji coba yang telah dilakukan tersebut akhirnya Pak Basri mendirikan CV. Dian Abadi dan memproduksi pupuk NPK Super dengan harapan bisa menjadi solusi bagi masyarakat untuk mengatasi kelangkaan pupuk yang terjadi.
2.2         Biografi Wirausaha
Basri Lidok lahir di Ujung Pandang pada tanggal 24 Desember 1954. Pada tahun 2014 ia mendirikan sebuah usaha bernama CV. Dian Abadi yaitu sebuah usaha Pembuatan pupuk skala kecil. Basri Lidok terlahir disebuah keluarga sederhana dengan latar pendidikan akhir SMA ia sempat kuliah akan tetapi karna keadaan orang tua akhirnya ia berhenti kuliah.
Beliau mempunyai seorang istri dan 4 orang anak yang tidak pernah berhenti memberikan semangat untuk beliau. Perjalanan Basri Lidok dalam membangun usahanya tak luput dari pasang surut, namun berkat dukungan keluarga usaha yang ia rintis dapat bertahan hingga saat ini.
Adapun visi dan misi CV. Dian Abadi : “Visi CV. DIAN ABADI dalam menjalankan kegiatan pemasaran pupuk NPK Super adalah Mewujudkan pertanian yang lebih unggul dan bertani bukan suatu pilihan tetapi suatu keharusan”. Adapun “Misi CV. DIAN ABADI adalah Memasyarakatkan gaya hidup sehat CV. Dian Abadi melalui kemitraan usaha mandiri”.
2.3         Analisis Potensi Sumberdaya
a.             Sumberdaya Lahan dan Bangunan
Sumberdaya lahan dan bangunan merupakan sumberdaya yang penting dalam suatu perusahaan mengingat lahan dan bangunan merupakan tempat dilakukannya kegiatan-kegiatan dalam perusahaan. Selain itu, sumberdaya lahan dan bangunan juga merupakan harta tetap yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan.
Berikut ini sumberdaya lahan dan bangunan yang dimiliki Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi :
1)   Status lahan            : Milik sendiri
2)   Luas lahan              : 120 m2 (6 x 20m2)
3)   Lokasi lahan           : Jl. Bangkala Dalam 6 No.28, Antang, Makassar
4)   Jenis bangunan       : Permanen




Keterangan :
  1. Ruang penyimpanan bahan baku
  2. Ruang produksi
  3. Ruang penyimpanan produk
  4. Ruang istirahat karyawan
5.      Tempat peralatan
1
5
3
2
4
20 m
4 m
1 m
Lay out tempat usaha pembuatan pupuk CV. Dian Abadi









Gambar 1. Sketsa Bangunan Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi
b.             Sumberdaya Peralatan
Sumberdaya peralatan merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk memperlancar kegiatan dalam menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Keberhasilan perusahaan ditentukan oleh keseluruhan komponen yang berkaitan dengan keberadaan perusahaan baik yang mempunyai kedudukan di dalam perusahaan maupun diluar perusahaan. Faktor yang berkaitan langsung dengan keberhasilan perusahaan adalah tenaga kerja, sarana dan peralatan serta faktor manajemen yang dapat mendorong terciptanya produktivitas usaha.
Setiap peralatan yang digunakan pasti akan mengalami penyusutan sepanjang tahun dan nilainya akan berkurang sesuai dengan umur alat tersebut. Menghitung nilai penyusutan dapat dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus, yaitu harga barang dikali dengan persentase penyusutan (amortisasi), sedangkan persentase penyusutan (amortisasi) dapat dihitung dengan membagi 100%  dengan perkiraan masa produktif suatu barang. Umur teknis dan penyusutan alat yang diamati pada Praktek Kerja Lapang (PKL) dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Umur Teknis dan Nilai Penyusutan Alat Usaha Pembuatan Pupuk CV.  Dian Abadi
No.
Jenis
Jumlah
Harga/
unit
Nilai Investasi (Rp)
Harga Sekarang
Umur (Tahun)
Nilai Penyusutan (Rp)
1
Skop
3
45.000
135.000
90.000
1
45.000
2
Mesin Penjahit Karung
1
2.000.000
2.000.000
1.300.000
4
175.000
3
Saringan
1
60.000
60.000
40.000
1
20.000
4
Timbangan
1
130.000
130.000
100.000
2
15.000
Total
2.325.000


255.000
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 1, diperoleh data bahwa jumlah peralatan yang dimiliki oleh CV. Dian Abadi adalah sebanyak 6 buah. Adapun total nilai penyusutan alat adalah sebesar  Rp.255.000.
c.              Sumberdaya Manusia
Sumberdaya manusia yang dimaksud adalah tenaga kerja yang merupakan salah satu faktor produksi utama dan selalu ada dalam perusahaan. Tenaga kerja tersebut, baik terlibat langsung maupun tidak langsung merupakan suatu kesatuan komoditas yang saling membutuhkan dalam segala aktivitas kegiatan agrosistem suatu usaha. Faktor pendidikan, jenis kelamin, umur, keahlian dan latar belakang karyawan suatu perusahaan perlu dipahami dalam pembagian kerja (Hasibuan, 2005). Adapun Struktur organisasi CV. Dian Abadi dapat dilihat sebagai berikut :



Penyalur
Manager Pemasaran
Majid
Administrasi
Irham
Agen Distribusi
Andri
Ismail
Rusli
Marwan
Direktur
Basri Ladok
 











Gambar 2. Struktur Organiasasi Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi
Sumberdaya manusia yang diamati pada Praktek Kerja Lapang (PKL) dapat dilihat pada Tabel 2 :
Tabel 2. Sumberdaya Manusia Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi
No.
Nama
Umur (thn)
Pendidikan Terakhir
Jabatan
Lama Bekerja (tahun)
Gaji Per Bulan (Rp)
1.       
Basri Ladok
62
SMA
Direktur
3
3.500.000
2.       
Majid
50
SMA
Manager Pemasaran
3
2.500.000
3.       
Irham
26
Strata 1
Administrasi
2
2.500.000
4.       
Ismail
30
SMA
Agen Distribusi
3
2.000.000
5.       
Marwan
28
SMA
Agen Distribusi
3
2.000.000
6.       
Andri
29
SMA
Agen Distribusi
2
2.000.000
7.       
Rusli
28
Strata 1
Agen Distribusi
1
2.000.000
Total
16.500.000
  Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 2, diperoleh data bahwa tenaga kerja yang di gunakan oleh CV. Dian Abadi berjumlah 7 orang yang terdiri oleh 1 orang Direktur (Basri ladok), 1 orang Manager Pemasaran (Majid), 1 orang Administrasi            (Irham), dan 4 orang Agen Distribusi (Ismail, Marwan, Andri, Rusli).
   Sumber tenaga kerja CV. Dian Abadi sebagian adalah kenalan – kenalan yang ada di daerah serta ada juga yang berasal dari keluarga dekat dan tetangga sekitar.
d.             Sumberdaya Finansial
Sumberdaya finansial adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh sebuah pengusaha yang berupa uang tunai maupun dengan barang-barang bernilai dan dapat diuangkan untuk kebutuhan perusahaan sehingga perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Sumberdaya ini dapat dimanfaatkan seefisien mungkin melalui perencanaan dan pengelolaan yang tepat, sehingga pengalokasian dana yang digunakan dapat memberikan hasil yang maksimal. Sumber modal CV. Dian Abadi berasal dari modal sendiri. Modal tersebut kemudian dialokasikan pada  pengadaan bahan baku dan membayar upah tenaga kerja.
































2.4         Analisis Kinerja Usaha
Untuk mengetahui kinerja usaha suatu perusahan harus dilakukan analisis terlebih dahulu dimana analisis tersebut harus berhubungan dengan proses investasi, proses pengadaan bahan baku, proses produksi, proses pengemasan dan penyimpanan, dan proses pengemasannya.
a.             Proses Investasi
Proses investasi menunjukan bagaimana seharusnya seorang pengusaha melakukan investasi, berapa banyak investasi dan kapan investasi tersebut akan dilakukan. Berikut ini adalah proses investasi CV. Dian Abadi :
1)             Biaya Investasi
 Investasi secara umum dapat diartikan sebagai segala kekayaan (berwujud atau tidak berwujud) yang digunakan untuk memperoleh sejumlah pendapatan atau keuntungan.
Jumlah modal awal yang diamati pada Praktek Kerja Lapang (PKL) dapat dilihat pada Tabel 4.
          Tabel 4. Investasi Lahan dan Bangunan Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi
No.
Jenis Investasi
Nilai Investasi (Rp)
1
Lahan
100.000.000
2
Bangunan
80.000.000
Total
180.000.000
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 4, diperoleh data bahwa total nilai investasi untuk lahan dan bangunan usaha CV. Dian Abadi adalah sebesar Rp.180.000.000.
Biaya pembelian peralatan yang diamati pada Praktek Kerja Lapang (PKL) dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Biaya Pembelian Peralatan Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi.
No.
Jenis
Jumlah
Harga/unit
Nilai (Rp)
1
Skop
3
45.000
135.000
2
Mesin Penjahit Karung
1
2.000.000
2.000.000
3
Saringan
1
60.000
60.000
4
Timbangan
1
130.000
130.000
Total
2.325.000
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 5, diperoleh data bahwa total nilai investasi untuk biaya pembelian peralatan Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi adalah sebesar Rp.2.325.000.
2)             Modal Kerja
Menurut konsep fungsional, modal kerja ini adalah jumlah dana yang digunakan selama periode akuntansi yang dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan jangka pendek (current income) yang sesuai dengan maksud utama didirikan perusahaan tersebut. Definisi ini didasarkan pada fungsi dari dana dalam menghasilkan pendapatan. Modal kerja ini sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup agar memungkinkan perusahaan dapat beroperasi secara ekonomis dan tidak mengalami kesulitan keuangan, misalnya dapat menutupi kerugian dan mengatasi keadaan krisis tanpa membahayakan keadaan keuangan perusahaan. Modal kerja ini biasanya terdiri dari Biaya Tetap dan Biaya Variabel.
a.       Biaya Tetap
Biaya Tetap adalah biaya yang jumlah totalnya akan sama dan tetap tidak berubah sedikitpun walaupun jumlah barang yang diproduksi dan di jual berubah – ubah dalam kapasitas normal. Biaya Tetap yang diamati pada Praktek Kerja Lapang (PKL) dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Biaya Tetap Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi
No
Jenis Biaya
Nilai (Rp)
1.
      Listrik
57.000
2.
      Pajak
83.000
3.
      Penyusutan Alat
21.250
4.
      Gaji Karyawan
      16.500.000
Total
16.661.250
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 6, diperoleh data bahwa total nilai biaya tetap Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi adalah sebesar Rp.16.661.250/ Bulan.
b.      Biaya Variabel
Biaya variabel atau variabel cost adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan yang berubah-ubah dan berpengaruh terhadap besar kecilnya jumlah produksi. Biaya variabel yang diamati pada Praktek Kerja Lapang (PKL) dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Biaya Variabel Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi
No.
Jenis
Jumlah
Harga (Rp/st)
Nilai (Rp/bulan)
1
Abu Sekam
3 mobil
2.500.000
7.500.000
2
Kaptan
2 mobil
3.000.000
6.000.000
3
Karung Kemasan
1.000 lembar
2.000
2.000.000
4
Tenaga Kerja
3 orang
900.000
2.700.000
Total
18.200.000
  Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 7, diperoleh data bahwa total nilai biaya variabel usaha pembuatan pupuk CV. Dian Abadi adalah sebesar Rp.18.200.000/ Bulan.
b.             Proses Pengadaan Bahan Baku
Bahan baku merupakan faktor produksi yang sangat penting untuk melakukan suatu proses produksi, karena merupakan sumber bahan pokok untuk diproses menjadi suatu produk yang bermutu. Mutu produk akhir sangat ditentukan oleh mutu bahan baku yang digunakan dalam proses produksi. Pengadaan bahan baku harus dilakukan terus menurus agar bahan baku selalu tersedia pada saat dibutuhkan.
Pemenuhan kebutuhan bahan baku usaha pembuatan pupuk CV. Dian Abadi didapat dari daerah Bone dan Sidrap yang dipasok setiap bulan.
c.              Proses Produksi
Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa. Proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia. Proses produksi dapat diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumberdaya yang ada. Produk yang dihasilkan dari usaha ini adalah pupuk dengan deskripsi sebagai berikut :
Warna              : abu - abu
Bentuk                        : Serbuk
Tekstur            : halus
Pencampuran 1
Formula
Pencampuran 2
Pengayakan
Pengemasan
Kaptan dan Sekam
Pupuk dalam Kemasan
Berikut ini flowchart proses produksi pembuatan pupuk yg diamati pada Praktek Kerja Lapang (PKL) dapat dilihat pada Gambar 3.









   Gambar 3. Flowchart Proses Produksi Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi
Adapun deskripsi flowchart dari proses produksi pupuk yang dilakukan adalah  sebagai berikut :
1)             Kaptan dan Abu Sekam di campur sampai merata dalam keadaan kering
2)             Masukkan Formula kemudian kembali dicampur sampai merata
3)             Setelah tercampur kemudian dilakukan pengayakan agar menghasilkan serbuk yang halus dan memisahkan campuran dari kotoran saat pencampuran
4)             Setelah diayak, campuran pupuk tersebut langsung di kemas dengan karung.
d.        Proses Pengemasan dan Penyimpanan
Pengemasan disebut juga pembungkusan, pewadahan atau pengepakan, memegang peranan penting dalam menjaga produk agar tetap aman, terlindung dari kotoran, kontaminasi dan kerusakan fisik lainnya. Disamping itu pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu produk agar mempunyai bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi.
Pengemasan pada Usaha Pembuatan Pupuk ini hanya dilakukan dengan menggunakan karung yang di dalamnya dilapisi dengan plastik yang berfungsi untuk menjaga produk agar tidak lembab, selain itu juga berfungsi untuk memudahkan pada saat penjualan.
e.         Proses Pemasaran
Proses pemasaran pada prinsipnya adalah suatu proses penyampaian produk dari produsen ke konsumen. Proses pemasaran merupakan kelanjutan dari proses produksi. Kegiatan  ini  bertujuan  agar  dana  yang  diinvestasikan  dalam kegiatan produksi dapat diperoleh kembali dengan mendapatkan sejumlah dana dari hasil penjualan sebagai imbalan dari investasi yang telah dilakukan (Kotler, 2008).
Produk pupuk CV. Dian Abadi yang telah diproduksi dipasarkan dengan bagian distribusi merekrut beberapa agen yang berasal dari daerah kemudian agenlah yang bertugas menyalurkan produk tersebut ke daerahnya, ada beberapa agen yang menggunakan jasa penyalur di daerahnya ada juga yang langsung menyalurkan produknya.
Bagian Distribusi
Bagian Distribusi
Agen
Agen
Penyalur


Text Box: ProdusenText Box: Konsumen
 




Gambar 4. Saluran Pemasaran Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi
          Dalam melaksanakan kegiatan pemasaran, perusahaan mengkombinasikan empat variabel yang sangat mendukung didalam menetukan strategi pemasaran, kombinasi keempat variabel itu dikenal dengan istilah bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari produk (product), harga (price), distribusi (place) dan promosi (promotion). Adapun bauran pemasaran CV. Dian Abadi yaitu :
1)      Produk, produk yang dihasilkan oleh CV. Dian Abadi ini menggunakan kemasan menarik dan diberi nama yang mudah di ingat oleh konsumen.
2)      Harga, CV. Dian Abadi ini member keringanan pada konsumennya dengan member harga sebesar Rp. 40.000/zak. Harga bisa saja berubah jika sampai di daerah sasaran dikarenakan biaya transportasinya dengan sistem pembayaran setiap selesai panen.
3)      Distribusi, CV. Dian Abadi menggunakan distribusi saluran 2 tingkat dan saluran 3 tingkat dimana saluran 2 tingkat melalui bagian distribusi kemudian ke agen sedangkan saluran 3 tingkat melalui bagian distribusi kemudian ke agen kemudian ke penyalur yang ada di pedesaan.
4)      Promosi, cara CV. Dian Abadi dalam mempromosikan produknya masih sangat sederhana yaitu dengan cara penyampaian langsung ke daerah sasaran kemudian membuat demplot pada daerah tersebut.
f.              Analisis Produksi dan Pendapatan
Biaya memegang peranan penting dalam mengembangkan suatu usaha. Besarnya biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang dan jasa akan menentukan besar kecilnya harga dari produk yang dihasilkan. Pada umumnya biaya yang dikeluarkan dalam setiap usaha terbagi dua yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya tetap (variable cost). Keberhasilan suatu perusahaan dinilai dari jumlah pendapatan yang diperoleh dalam jangka waktu tertentu. Pendapatan dalam pengertian umum adalah hasil produksi dalam bentuk materi dan dapat kembali digunakan untuk memenuhi kebutuhan akan sarana dan prasaana produksi.  Berikut ini hasil analisis produksi dan pendapatan usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi :
Tabel 8. Analisis Produksi dan Pendapatan Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi
No.
Uraian
Total
1
Jumlah Produksi
1.000 zak
2
Harga Produk /zak
Rp. 40.000
3
Biaya Tetap
Rp. 16.661.250
4
Biaya Variabel
Rp. 18.200.000
5
Pendapatan (1x2)
Rp. 40.000.000
6
Keuntungan (5-(3+4))
Rp. 5.138.750
7
Total Biaya Pertahun
Rp. 418.335.000
8
Penerimaan Pertahun
Rp. 480.000.000
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2016
          CV. Dian Abadi memproduksi pupuk sebanyak 1.000 zak selama sebulan dimana frekuensi produksinya dilakukan 4 kali, dimana 1 kali produksi menghasilkan 250 zak. Dalam 1 zak pupuk NPK Super memiliki berat 20 kg.
1)             Kriteria Kelayakan Usaha
a)        Analisis BEP (Break Event Point)
Analisis titik impas digunakan untuk menentukan besarnya volume penjualan dimana semua biaya telah tertutupi tanpa mengalami kerugian maupun keuntungan.
1.      BEP dalam Unit
Artinya perusahaan harus memproduksi dan menjual pupuk sebanyak 764 zak.
2.      BEP dalam rupiah

Jadi perusahaan harus mendapakan omset sebesar Rp. 30.571.100
b)        Analisis R/C-Ratio
R/C-Ratio adalah perbandingan antara pendapatan kotor dengan biaya.
                  Total penerimaan            Rp. 480.000.000
R/C = --------------------------  =  ---------------------- = 1,14
                  Total biaya                     Rp. 418.335.000
Nilai R/C =1,14 lebih besar dari 1 à Layak
Artinya setiap mengeluarkan biaya sebesar Rp 1, maka akan memperoleh penerimaan sebesar Rp 1,14



c)        Analisis PBP (Pay Back Period)
Analisis PBP adalah waktu yang diperlukan untuk dapat mengembalikan semua investasi yang telah dikeluarkan.
                 Nilai investasi                   Rp. 182.325.000
PBP = ---------------------------  =  ---------------------- = 2,9
                 Keuntungan per tahun        Rp. 61.655.000

Artinya nilai investasi akan kembali pada tahun ke empat, yaitu setelah 3 tahun usaha berjalan
Apabila nilai PBP < umur ekonomis usaha (5 thn) à Layak dijalankan



2.5         Peta Kinerja Agrosistem
2
Gambar 5. Peta Kinerja Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi

4
19
18
17
16
Pasar Benda Modal

15
13
7
Lingkungan Sosial
Peta kinerja agrosistem menggambarkan tentang bagaimana kaitan antara subsistem yang satu dengan subsistem yang lain, dengan kata lain peta kinerja agrosistem merupakan suatu gambaran tentang arus uang, barang dan jasa yang berlangsung didalam agrosistem yang berasal dari dalam agrosistem keluar agrosistem ataupun sebaliknya. Berikut adalah gambar deskripsi peta kinerja agrosistem pada usaha pembuatan pupuk CV. Dian Abadi :
Proses Pengadaan Bahan Baku
14
12
11
10
9
8
6
5
3
1

Pasar Output
Sumberdaya :
·      Lahan/ bangunan
·      Peralatan
·      Manusia
·      Finansial




Pasar Input

Proses Produksi
Proses Pemasaran
Proses Pengemasan
Proses Investasi


Berikut ini adalah deskripsi dari peta kinerja agrosistem kasus :
1.        Alokasi sumberdaya peralatan dan finansial untuk melakukan proses investasi
2.        Proses  investasi  dilakukan  pada  pasar  benda  modal untuk pembelian  peralatan CV. Dian Abadi
3.        Proses pengadaan bahan baku dilakukan di pasar input yakni dari daerah bone dan sidrap
4.        Alokasi sumberdaya finansial dan manusia untuk melakukan proses pengadaan bahan baku
5.        Proses pengadaan bahan baku dilakukan setiap bulan, setelah proses pengadaan bahan baku kemudian dilakukan proses produksi yaitu mulai dari tahap pencampuran 1. pencampuran 2. pengayakan dan pengemasan.
6.        Alokasi sumberdaya manusia untuk melakukan proses produksi
7.        Proses produksi tidak mempengaruhi lingkungan alam karena limbah dari proses produksi tidak mencermarkan lingkungan sekitar
8.        Hubungan balik yang diberikan CV. Dian Abadi terhadap lingkungan sosial yaitu membuka lapangan kerja serta memberikan kesejahteraan bagi para pekerja yang berasal dari lingkungan sekitar
9.        Setelah proses produksi kemudian dilakukan proses pengemasan dengan menggunakan karung
10.    Alokasi sumberdaya manusia dan finansial untuk melakukan proses pengemasan
11.    Setelah proses pengemasan kemudian dilakukan proses pemasaran produk pupuk CV. Dian Abadi
12.    Alokasi sumberdaya manusia untuk melakukan proses pemasaran
13.    Proses pemasaran dilakukan di pasar input yakni pada daerah pertanian
14.    Penerimaan dari penjualan produk dialirkan kembali untuk proses investasi
15.    Pembelian sumberdaya finansial atau peralatan dangan menggunakan dana investasi.
16.    Proses pembelian bahan baku yang dilakukan oleh bagian pengadaan bahan baku.
17.    Sumberdaya peralatan berasal dari dana investasi
18.    Hubungan terhadap lingkungan sosial dengan membuka lapangan kerja pada bagian proses pengemasan
19.    Hubungan terhadap lingkungan sosial dengan membuka lapangan kerja pada bagian pemasaran untuk di kirim ke daerah-daerah.





III. PROBLEMATISASI
3.1. Analisis Masalah Pengembangan Agrosistem (AMPA)
Analisis masalah adalah suatu usaha untuk menyelidiki masalah-masalah utama dalam suatu agrosistem yang terkait dengan keadaaan yang ingin diperbaiki. Analisis masalah dapat dilakukan untuk meneliti penyebab timbulnya masalah-masalah dan dampak yang dapat ditimbulkan oleh masalah-masalah tersebut serta dapat memberikan rangkaian hubungan sebab akibat yang ditunjukkan dalam suatu diagram. Suatu masalah tidak harus menuntut/menimbulkan suatu penelitian tetapi penelitian dilakukan oleh karena adanya masalah. Jadi seseorang yang akan melakukan penelitian harus menentukan terlebih dulu, apa masalahnya.
3.1.1.      Identifikasi Masalah
Masalah adalah pertanyaan ilmiah yang akan dicari solusinya. Masalah dapat diungkapkan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan. Masalah pertanyaan didefinisikan dengan mengajukan sebuah pertanyaan yang jawabannya belum diketahui, dan yang dikaji dalam penelitian yang kita kerjakan. Untuk mempermudah dapat pula digunakan pertanyaan yang hanya membutuhkan jawaban ya atau tidak.
Identifikasi masalah dimasudkan untuk melihat dan menilai situasi mana yang memerlukan tindakan perbaikan guna mengatasinya karena mesalah tersebut dapat menimbulkan ketidakpuasan terhadap apa yang diharapkan sehingga perlu adanya penyelesaian.
Masalah-masalah yang ditemukan dalam usaha pembuatan pupuk CV. Dian Abadi adalah sebagai berikut :
1)        Alat Produksi yang Masih Manual
CV. Dian Abadi memiliki alat produksi yang masih manual sehingga proses produksi tidak produktif. CV. Dian Abadi mengharapkan dapat mempunyai alat produksi yang modern.
2)        Sistem Pemasaran dan Promosi yang Kurang Menarik
CV. Dian Abadi menggunakan sistem pemasaran yang masih belum teratur dikarenakan cara promosi yang kurang menarik dan kurangnya pengenalan produk pada konsumen di daerah distribusi. CV. Dian Abadi mengharapkan mempunyai sistem pemasaran dan promosi yang menarik agar  dapat meningkatkan penjualan.
3)      Tenaga kerja kurang produktif
Tenaga kerja yang ada di CV. Dian Abadi masih kurang produktif dikarekan masih kurangnya karyawan yang sudah mengenal yang namanya manajemen.
4)      Pendapatan Rendah
            Pendapatan yang di perolah oleh CV. Dian Abadi jauh dari keinginan pimpinan dikarenakan beberapa hal seperti kurangnya produksi yang terjual, tenaga kerja kurang, dan peralatan produksi yang masih manual.
5)      Kinerja Karyawan Buruk
Karyawan yang ada di CV. Dian Abadi kinerjanya buruk dikarenakan perusahaan kurang memberikan pelatihan kepada karyawan.
6)      Modal Usaha Kurang
Modal usaha yang dimiliki oleh CV. Dian Abadi kurang karena modal awal yang digunakan dalam usaha ini adalah modal sendiri sehingga perusahaan mengharapkan modal usaha yang lebih besar dari pinjaman kredit Bank.
7)      Kurangnya Pemanfaatan Media Informasi
Kurangnya pemanfaatan media informasi karena karyawan masih menyampaikan informasih penting secara face to face.


Untuk mengetahui lebih jelas mengenai masalah yang dihadapi oleh CV. Dian Abadi dapat dilihat pada Tabel 9 berikut ini :
Tabel 9. Identifikasi Masalah yang Dihadapi Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi
Identifikasi Masalah
SD Lahan dan Bangunan
SD Finansial
SD Manusia
SD Peralatan
Proses Pengadaan Bahan Baku
Proses Produksi
Proses Pemasaran
Alat produksi yang masih manual





Sistem pemasaran dan promosi yang kurang menarik





Kurangnya tenaga kerja





Pendapatan rendah



Kinerja karyawan buruk





Modal usaha kurang





Kurangnya pemanfaatan media informasi





Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2016





Tabel 10. Daftar Fakta, Masalah dan Sasaran Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi
No.
Fakta
Masalah
Sasaran
1
Alat produksi yang masih manual
Produksi tidak produktif
Produksi dapat meningkat
2
Sistem pemasaran dan promosi yang kurang menarik
Kurangnya pemanfaatan media informasi
Para konsumen dapat lebih mengenal produk
3
Tenaga kerja yang kurang produktif
Kinerja karyawan yang buruk
Pemanfaatan media informasi
4
Pendapatan yang rendah
Tenaga kerja yang kurang,
Peralatan yang masih manual
Pendapatan dapat meningkat

5
Kinerja Karyawan Buruk
Karyawan belum terlalu mengerti kinerja perusahaan
Kinerja karyawan baik
6
Modal usaha kurang
Belum dapat membeli mesin dan peralatan modern
Mempunyai banyak modal
7
Kurangnya pemanfaatan media informasi
Karyawan masih mempromosikan produknya dari mulut ke mulut
Dapat memanfaatkan beberapa media untuk penambahan pendapatan
Sumber : Analisis Data Primer Setelah Diolah, 2016
3.1.2.      Penentuan Masalah Utama
Di antara semua masalah yang ada, ada salah satu masalah yang ditentukan sebagai masalah utama. Untuk menentukan masalah utama, tentunya harus menganalisis semua masalah yang terdapat disetiap bagian-bagian yang ada dalam CV. Dian Abadi.
Masalah utama yang dihadapi oleh CV. Dian Abadi adalah Pendapatan Yang Rendah.”Masalah ini terjadi karena Tenaga kerja yang kurang produktif, alat produksi yang masih manual, dan sistem pemasaran dan alat promosi kurang menarik. Akibatnya pendapatan yang diterima CV. Dian Abadi rendah.
3.1.3.    Struktur Pohon Masalah
Strukturisasi masalah adalah adanya upaya untuk menyusun masalah- masalah yang ditemukan dalam bentuk struktur pohon masalah yang bertujuan untuk menghubungkan kausalitas antara masalah yang satu dengan masalah lainnya. Strukturisasi ini bertujuan untuk lebih memudahkan dalam mengambil tindakan perbaikan untuk mengatasi masalah tersebut.
Usaha Tidak Berkembang
Pendapatan Rendah
Tenaga Kerja Yang Kurang produktif
Alat Produksi yang Masih Manual
Sistem Pemasaran Dan Promosi Kurang Menarik
Kurangnya modal untuk membeli mesin modern
Akibat
Sebab



Kurangnya pemanfaatan media informasi

Kinerja karyawan buruk
                                                                                       

Keterangan :

                            = Masalah Utama
= Masalah Akibat
       

                                = Masalah Antara
Gambar 6. Struktur Pohon Masalah Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi

3.2 Analisis Sasaran Pengembangan Agrosistem (ASPA)
Analisis sasaran dilakukan untuk menelaah tindakan yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah. Sasaran dapat diartikan sebagai ukuran yang jelas mengenai tujuan yang ini dicapai.
3.2.1   Penetapan Sasaran
Sasaran adalah kriteria bagi keputusan yakni perincian khusus yang harus dicapai oleh perusahaan. Sasaran yang ditetapkan setelah menetapkan tujuan dari keputusan dan menyetujui tindakan yang akan dicapai. Hal ini dilakukan sebelum membahas altenatif, kadang-kadang bahkan sebelum mengidentifikasi alternatif. Sasaran merupakan ukuran yang jelas mengenai tujuan yang ingin dicapai sebab dengan adanya ukuran yang jelas kita dapat mengambil pilihan beralasan.
Berdasarkan analisis masalah yang telah dipaparkan sebelumnya maka langkah selanjutnya adalah menetapkan sasaran yang perlu dicapai sehubungan dengan masalah yang dihadapi perusahaan adalah sebagai berikut :
1.    Alat Produksi yang masih manual
Dengan membeli alat produksi modern (mesin) akan menambah pendapatan dan memaksimalkan waktu kerja.
2.    Sistem pemasaran dan promosi yang kurang menarik
Pemasaran yang baik akan menaikkan penjualan dan akan menambah pendapatan
3.    Tenaga kerja yang kurang produktif
Memperbaiki kinerja karyawan akan menambah pendapatan dan membuat perusahaan cepat berkembang.
4.    Pendapatan yang rendah
Dengan memperbaiki proses produksi yang lain maka dapat meningkatkan pendapatan sesuai sasaran.
5.    Kinerja Karyawan Buruk
Dengan kinerja karyawan yang baik, perusahaan akan lebih cepat berkembang.
6.    Modal Usaha Kurang
Dengan bertambahnya modal usaha, maka perusahaan dapat menambah peralatan dan perlengkapan lainnya yang akan menambah pendapatan.
7.    Kurangnya Pemanfaatan Media Informasi
Dengan pemanfaatan media informasi yang lebih baik akan memperbaiki promosi sehingga produk akan lebih banyak terjual.
3.2.2 Penentuan Sasaran Utama
Sasaran utama dari masalah-masalah yang dikemukakan adalah volume produksi meningkat sehingga mengakibatkan pendapatan meningkat. Sasaran utamaPendapatan Meningkat dapat diselesaikan dengan sasaran antara yaitu membeli alat produksi yang modern (mesin), membuat promosi yang menarik perhatian masyarakat, dan memperbaiki kinerja karyawan.


3.2.3 Struktur Pohon Sasaran
Strukturisasi sasaran merupakan suatu diagram yang hampir sama dengan strukturisasi masalah. Jika dalam strukturisasi masalah yang dimasukkan dalam struktur pohon masalah adalah masalah yang berindikasi negatif, maka sebaliknya yang dimasukkan dalam struktur pohon sasaran adalah sasaran (sesuatu yang   ingin  dicapai) dan berindikasi positif.
Usaha Berkembang Lebih Baik
Pendapatan Meningkat
Akibat
Sebab



Tenaga Kerja Produktif
Alat Produksi Modern
Sistem Pemasaran Dan Promosi Sangat Menarik
Kurangnya modal untuk membeli alat produksi yang modern
Memperbaiki kinerja karyawan
Pemanfaatan media informasi

                                                                                      

                             = Sasaran Utama

        = Sasaran Dampak

                                 = Sasaran Antara
Gambar 7. Struktur Pohon Sasaran Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi


IV. DESAIN TINDAKAN TRANSFORMASI AGROSISTEM
4.1 Analisis Alternatif Tindakan Pengembangan Agrosistem
Analisis alternatif adalah suatu usaha untuk melihat berbagai kemungkinan pilihan (alternatif-alternatif) dan hubungan tindakan hasil dari analisis sasaran yang mengarah pada suatu keadaan tertentu yang diinginkan. Analisis alternatif digunakan untuk menilai masing-masing alternatif sehingga dapat mengetahui rangkaian hubungan tindakan hasil tersebut dan akhirnya akan mengarah pada salah satu rangkaian tujuan.
4.1.1 Alternatif Tindakan
Alternatif tindakan merupakan hasil yang diperoleh dari evaluasi setiap alternatif yang tersedia terhadap kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Pada saat evaluasi,  setiap  alternatif  yang  tidak  dapat  memenuhi  kriteria  yang  telah ditetapkan segera gugur dari analisis alternatif.
Alternatif tindakan dilakukan agar sasaran dapat tercapai. Selanjutnya akan dipilih alternatif yang paling baik memenuhi sasaran dengan resiko yang paling kecil dan dapat diterima melalui proses analisis keputusan untuk menentukan alternatif terpilih dan analisis persoalan potensial untuk menentukan proses pelaksanaan Setelah menemukan berbagai sasaran. Setelah melalaui evaluasi, maka tindakan yang dapat dilakukan untuk mencapai sasaran antara agar sampai pada sasaran utama Pendapatan Meningkat adalah :
1)             Untuk mencapai sasaran antara; membeli alat produksi yang modern (mesin), maka alternatif tindakan yang dilakukan mengajukan permohonan modal kredit di Bank agar dapat modal untuk membeli mesin.
2)             Untuk mencapai sasaran antara; Tenaga kerja bertambah, maka alternatif tindakan yang dilakukan yaitu merekrut tenaga kerja yang terampil.
3)             Untuk mencapai sasaran antara; Pemanfaatan media informasi untuk pemasaran dan promosinya maka alternatif tindakan yang dilakukan membuat promosi sebanyak mungkin pada media tertentu.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :        
Mengajukan Permohonan Modal Kredit di Bank





Usaha Berkembang Lebih Baik
Pendapatan Meningkat
Akibat
Sebab
Tenaga Kerja yang Produktif
Alat Produksi Modern
Sistem Pemasaran Dan Promosi Sangat Menarik
Membeli alat produksi yang modern
Memperbaiki kinerja karyawan
Pemanfaatan media informasi

Mengadakan pelatihan manajemen untuk karyawannya
Membuat promosi sebanyak mungkin pada media tertentu



                             = Sasaran Utama                                          = Sasaran Dampak

                            = Sasaran Antara                                          = Alternatif tindakan
Gambar 8. Struktur Pohon Alternatif Tindakan Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi
Tabel 11. Hubungan Masalah, Sasaran dan Tindakan Pada Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi
Masalah
Sasaran
Tindakan
Alat produksi yang masih manual
Membeli alat produksi yang modern
Mengajukan permohonan modal kredit di Bank
Sistem pemasaran dan promosi yang kurang menarik
Pemanfaatan media informasi
Membuat promosi sebanyak mungkin pada media tertentu
Tenaga kerja yang kurang produktif
Memperbaiki kinerja karyawan
Mencari solusi perbaikan kinerja
Sumber : Analisis Data Primer Setelah Diolah, 2016
4.1.2 Alternatif Keputusan
Analisis keputusan adalah suatu prosedur sistematis yang didasarkan pada pola berpikir yang digunakan dalam mengambil pilihan. Tujuan analisis keputusan adalah mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan, mengembangkan kriteria yang harus dipenuhi oleh suatu pilihan, mengevaluasi alternatif yang tersedia yang akan berhubungan dengan kriteria. Alternatif terpilih merupakan alternatif terbaik dari alternatif keputusan yang telah diseleksi pada evaluasi alternatif kriteria keputusan.
v   Analisis keputusan untuk tindakan “Mengajukan permohonan modal kredit di Bank”
Pernyataan keputusan : “Menentukan jenis Bank untuk mengajukan permohonan modal kredit untuk pengembangan usaha CV. Dian Abadi”
Kriteria keputusan       :                                                                                   Bobot
K1                               : Bunga kredit rendah                                                             0,65
K2                                           : Cepat Cair                                                                0,35
                                                                                                                                    1,00
Bobot K1 lebih besar daripada K2 dikarenakan orang yang ingin mengambil modal kredit adapun hal pertama yang dilihat adalah bungah kreditnya apakah tinggi atau rendah.
Alternatif keputusan :                                                                                     Bobot
A1       : Bank BRI                                                                                          0,45
A2       : Bank Mandiri                                                                                    0,55
                                                                                                                                    1,00
Bobot A2 lebih tinggi dari pada A1 dikarenakan Bank Mandiri lebih banyak dipilih masyarakat dari pada Bank BRI saat ingin mengambil modal kredit.
Tabel 12. Analisis Keputusan Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi
Tindakan
Pernyataan Keputusan
Kriteria Keputusan
Alternatif Keputusan
Mengajukan permohonan modal kredit di Bank
Menentukan jenis Bank untuk mengajukan permohonan modal kredit untuk pengembangan usaha CV. Dian Abadi
Bunga kredit rendah
Bobot (0,65)
Cepat cair Bobot (0,35)
(A1)
Bank BRI
Bobot (0,45)
(A2)
Bank Mandiri
Bobot (0,55)






Sumber : Analisis Data Primer Setelah Diolah, 2016
Tabel 13. Evaluasi Alternatif (Matriks Penilaian) Usaha Pembuatan Pupuk CV.  Dian Abadi
        Keputusan
Alternatif
K1
0,65
K2
0,35
Jumlah
A1 (0,45)
0,30
0,15
0,45
A2 (0,55)
0,35
0,20
0,55
Sumber : Analisis Data Primer Setelah Diolah, 2016
          Berdasarkan evaluasi alternatif terhadap kriteria diatas maka dapat diketahui bahwa A2 dengan total 0,55 lebih tinggi daripada A1 dengan total 0,45. A2 menjadi alternatif terpilih yaitu Meminjam modal kredit di Bank Mandiri.
v   Analisis keputusan untuk tindakan “Membuat promosi sebanyak mungkin pada media tertentu”.
Pernyataan keputusan : “Menentukan media Informasi yang dipakai dalam mempromosikan produknya.”
Kriteria keputusan       :                                                                                   Bobot
K1       : Biaya murah                                                                                      0,60
K2       : Tampilan menarik                                                                              0,40
                                                                                                                                    1,00
Bobot K1 lebih besar dari K2 dikarenakan biaya sangat berpengaruh dalam hal promosi suatu produk dibandingkan tampilan yang menarik.
Alternatif keputusan :                                                                                     Bobot
A1                   : Media koran                                                                                      0,30
A2       : Brosur                                                                                               0,70
                                                                                                                                    1,00
Bobot A2 lebih besar dari A2 karena yang kebanyakan dipakai oleh sebuah perusahaan dalam promosi yang hemat biaya adalah brosur.
Tabel 14. Analisis Keputusan Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi
Tindakan
Pernyataan Keputusan
Kriteria Keputusan
Alternatif Keputusan
Membuat promosi sebanyak mungkin pada media tertentu
Menentukan media Informasi yang dipakai dalam mempromosikan produknya
Biaya murah
Bobot (0,60)
Tampilan menarik Bobot (0,40)
(A1)
Media KoranBobot (0,30)
(A2)
Brosur Bobot (0,70)






Sumber : Analisis Data Primer Setelah Diolah, 2016
Tabel 15. Evaluasi Alternatif (Matriks Penilaian) Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi
        Keputusan
Alternatif
K1
0,60
K2
0,40
Jumlah
A1 (0,30)
0,18
0,12
0,30
A2 (0,70)
0,42
0,28
0,70
Sumber : Analisis Data Primer Setelah Diolah, 2016
          Berdasarkan evaluasi alternatif terhadap kriteria diatas maka dapat diketahui bahwa A2 dengan total 0,70 lebih tinggi daripada A1 dengan total 0,30. A2 menjadi alternatif terpilih yaitu Membuat promosi produk dengan menggunakan Brosur.
v   Analisis keputusan untuk tindakan “Mencari solusi perbaikan kinerja”.
Pernyataan keputusan : “Menentukan solusi dalam perbaikan kinerja CV. Dian Abadi.”
Kriteria keputusan       :                                                                                   Bobot
K1       : Karyawan tertentu                                                                             0,50
K2       : Seluruh Karyawan                                                                             0,50
                                                                                                                                    1,00
Bobotnya sama karena untuk mengadakan pelatihan pada sebuah perusahan akan berdampak positif saat merekrut karyawan.
Alternatif keputusan :                                                                                     Bobot
A1                   : Mengadakan Pelatihan Karyawan                                                    0,40
A2       : Merekrut karyawan yang lebih potensial                                          0,60
                                                                                                                                    1,00
 Bobot A2 lebih tinggi dari A1 karena meningkatkan kinerja seluruh karyawan lebih baik dari pada karyawan tertentu.
Tabel 16. Analisis Keputusan Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi
Tindakan
Pernyataan Keputusan
Kriteria Keputusan
Alternatif Keputusan
Mencari solusi perbaikan kinerja
Menentukan solusi dalam perbaikan kinerja CV. Dian Abadi
Mengadakan Pelatihan Karyawan Bobot (0,50)
Merekrut karyawan yang lebih potensial Bobot (0,50)
(A1)
Karyawan tertentu Bobot (0,40)
(A2)
Seluruh karyawan Bobot (0,60)






Sumber : Analisis Data Primer Setelah Diolah, 2016

Tabel 17. Evaluasi Alternatif (Matriks Penilaian) Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi
        Keputusan
Alternatif
K1
0,50
K2
0,50
Jumlah
A1 (0,40)
0,20
0,20
0,40
A2 (0,60)
0,30
0,30
0,60
Sumber : Analisis Data Primer Setelah Diolah, 2016
          Berdasarkan evaluasi alternatif terhadap kriteria diatas maka dapat diketahui bahwa A2 dengan total 0,60 lebih tinggi daripada A1 dengan total 0,40. A2 menjadi alternatif terpilih yaitu Merekrut karyawan yang lebih potensial untuk bagian promosi dan pemasarannya.
4.1.3 Tindakan Terpilih
Tindakan terpilih merupakan keputusan akhir yang dipilih dari beberapa alternatif keputusan yang telah ditetapkan  sebelumnya. Tindakan terpilih diperoleh melalui penentuan skor terhadap alternatif -alternatif keputusan. Keputusan tindakan terpilih ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam pengembangan usaha. Alternatif tindakan terpilih tersebut antara lain :
1.      Meminjam modal kredit di Bank BRI
2.      Membuat promosi produk menggunakan brosur
3.      Merekrut karyawan yang lebih potensial
4.2 Matriks Perancangan dan Pengembangan Agrosistem
Matriks perencanaan proyek pengembangan usaha adalah alat untuk mengembangkan rancangan proyek. Matriks perencanaan ini menggambarkan, bagaimana tindakan yang akan dilakukan untuk memenuhi sasaran antara dan sasaran utama serta sarana dan biaya yang dilakukan untuk mewujudkan tindakan tersebut.
Matriks ini membahas mengenai empat hal, yaitu dampak/ konsekuensi dari sasaran utama, sasaran antara dan tindakan yang dibagi 3 yaitu : uraian, tujuan sesuai tingkatan, ukuran tercapainya tujuan dan sistem informasi pengendalian.
Tabel 18. Matriks Perancangan dan Pengembangan Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi
Uraian Tujuan Sesuai Tingkatan
Ukuran Tercapainya Tujuan
Sistem Informasi Pengendalian
Dampak :
Usaha Berkembang
Pendapatan meningkat
Laporan Manajer
Sasaran Utama :
Pendapatan Meningkat
Terbelinya peralatan dan Penambahan Tenaga Kerja
Laporan Manajer
Sasaran Antara :
Alat Produksi Sudah Modern
Tidak manual lagi dan waktu produksi lebih maksimal
Laporan Bagian Produksi
Tenaga Kerja yang produktif
Karyawan hasil regrutmen mempunya mempunyai kinerja yang baik
Laporan Manajer
Promosi yang sudah menarik
Terjualnya produk dalam jumlah besar
Laporan Manajer
Sumber : Analisis Data Primer Setelah Diolah, 2016
Tindakan
Sarana yang Diperlukan
Biaya
Mengajukan permohonan modal kredit di Bank BRI
-          Informasi
Rp.150.000
Membuat promosi produk menggunakan brosur
-          Uang tunai
-          Sumberdaya manusia
Rp.2.500 X 500 = Rp.1.250.000
Merekrut karyawan yang lebih potensial
-          Sumberdaya manusia
Rp.2.000.000
Sumber : Analisis Data Primer Setelah Diolah, 2016
Berdasarkan tabel diatas diperoleh data bahwa matriks perancangan dan pengembangan pada usaha CV. Dian Abadi yaitu pada bagian sasaran dampak pendapatan meningkat. Ukuran tercapainya yaitu bila pendapatan yang diterima lebih besar dari pendapatan yang sebelumnya.
Adapun sistem pengendaliannya berdasarkan hasil laporan manajer. Usaha CV. Dian Abadi memilih pendapatan meningkat sebagai sasaran utama dalam pengembangan usaha. Hal ini jelas harus didukung oleh sasaran antara yang diwujudkan dari tindakan-tindakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi  serta  pengendalian  tiap-tiap  tindakan.  Ukuran tercapainya sasaran utama ini bila terbelinya peralatan dan penambahan tenaga kerja. Adapun sistem pengendaliannya berdasarkan hasil laporan manajer.
Sasaran antara adalah yaitu yang pertama Alat Produksi Sudah Modern, yang sistem pengendalianya adalah bagian produksi, kedua Tenaga Kerja yang produktif tercapainya sasaran yaitu Karyawan hasil regrutmen mempunya mempunyai kinerja yang baik dan sistem pengendaliannya adalah manajer dan sasaran antara yang ketiga yaitu Promosi yang sudah menarik, ukuran tercapainya sasaran yaitu dengan Terjualnya produk dalam jumlah besar sistem pengendaliannya dilakukan oleh laporan manajer.
Untuk tindakan mengajukan permohonan modal kredit di Bank BRI dengan bunga yang rendah yang dibutuhkan adalah biaya sekitar Rp.150.000 untuk biaya administrasi pada Bank. Untuk tindakan Membuat promosi produk menggunakan brosur sebanyak 500 lembar dengan harga per lembar Rp. 2.500 membutuhkan biaya Rp.1.250.000 dan untuk tindakan selanjutnya  Merekrut karyawan yang lebih potensial membutuhkan biaya sebesar Rp. 2.000.000 dimana biaya tersebut dipakai untuk biaya dalam proses penerimaan karyawan baru seperti pembelian alat tulis kantor dan biaya lainnya..


V. REFLEKSI
5.1         Pengetahuan
Setelah menganalisa dan mempelajari persoalan yang timbul pada CV. Dian Abadi, maka kami menemukan beberapa pengalaman yang dapat dijadikan pelajaran  dalam  mengelola  suatu  usaha. Beberapa  pelajaran  penting  tersebut adalah :
1.        Dalam menjalankan sebuah perusahaan itu harus pintar dalam berbagai sistem manajemen yang ada seperti dalam pengadahan bahan baku sampai pemasarannya.
2.        Untuk mendistribusikan sebuah produk ke daerah membutuhkan kepercayaan yang tinggi agar konsumen puas ketika produknya sampai pada tempatnya.
5.2         Keterampilan
Melalui Metode Analisis Perancangan dan Pengembangan Agrosistem (APPAS), dapat memudahkan kami dalam mengidentifikasi dan menganalisis masalah dan persoalan yang dihadapi oleh perusahaan secara struktural, mulai dari tahap pengenalan hingga tahap pemecahan masalah selain itu, kami sudah dapat membuat pupuk dan menggunakan alat yang ada disana seperti penyaring dan penjahit karungnya. Dari situ, kami mendapatkan pelajaran dan pengalaman yang bermanfaat untuk diri kami.
5.3         Etika
Dalam kegiatan praktek kerja lapang yang telah kami lakukan, segala usaha kami lakukan agar dapat diterima oleh pihak pemilik usaha. Seperti mengadakan pendekatan dengan pemilik usaha yaitu turut ikut serta dalam kegiatan proses produksi sehingga dengan demikian akan terjalin komunikasi dan kerjasama yang baik antara masing-masing pihak. Kami juga harus menjaga saling mempercayai dan menghormati satu sama lain dengan karyawan yang lain. Dengan terjalinnya komunikasi yang baik dengan pemilik usaha, maka memudahkan kami menggali informasi yang dibutuhkan untuk penyelesaian tugas ini.