Wednesday, January 11, 2017

Laporan Praktikum Herbarium



LAPORAN PRAKTIKUM HERBARIUM
                                    MORFOLOGI DAN ANATOMI TANAMAN


PENDAHULUAN

Latar Belakang
          Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang warganya telah jelas mempunyai kormus, artinya tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga bagian pokoknya, yaitu akar, batang dan daun. Namun demikian, pada tumbuhan paku belum dihasilkan biji. Seperti warga divisi–divisi yang telah dibicarakan sebelumnya, alat perkembang–biakan tumbuhan paku yang utama adalah spora. Oleh sebab itu, sementara ahli taksonomi membagi dunia tumbuhan dalam dua kelompok saja yang diberi nama Cryptogamae dan phanerogamae. Cryptogamae (tumbuhan spora) meliputi yang sekarang kita sebut dibawah nama Schizophyta, Thallophyta, Bryophyta, dan Pteridophyta(Gembong, 1989).
          Reproduksi tumbuhan paku yaitu dengan metagenesis pergiliran reproduksi antara vegetatif dan generatif. Terdapat klasifikasi paku berdasarkan spora yaitu homospora pada Lycopodium, peralihan pada Equisetum dan heterospora yaitu pada Marsilea selaginela. Jenis-jenis paku berdasarkan fungsi yaitu trofofil: steril (mandul) yang hanya digunakan untuk proses fotosintesis, sporofil yaitu penghasil spora dan troposporofil yaitu penghasil spora dan dapat juga berperan dalam proses fotosintesis.
           Tumbuhan paku dapat hidup di atas tanah atau batu, menempel di kulit pohon (epifit), di tepi sungai di tempat-tempat yang lembap (higrofit), hidup di air (hidrofit), atau di atas sampah atau sisa tumbuhan atau hewan (saprofit). Sebagian besar tumbuhan paku mempunyai batang yang tumbuh di dalam tanah yang disebut rhizoma. Akar pada tumbuhan paku bersifat seperti serabut yang ujungnya dilindungi oleh kaliptra (tudung akar). Batang pada sebagian besar paku tidak terlihat karena berada di dalam tanah dalam bentuk rimpang. Akan tetapi, ada pula tumbuah paku yang memiliki batang di permukaan tanah yang bercabang, seperti pada Cyathea. Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian dunia, kecuali daerah bersalju abadi dan daerah kering.
           Sama dengan tumbuhan lumut, tumbuhan paku pada perkembang biakannya menunjukkan pergiliran keturunan, yaitu fase sporofit dan fase gametofit. Gametofit tumbuhan paku memiliki beberapa perbedaan dengan gametofit lumut, yaitu gametofit pada tumbuhan paku dinamakan dengan protalium tetapi sama-sama bersifat haploid. Protalium ini hanya berumur beberapa minggu saja. Bentuk dari protalium ini seperti jantung, warnanya hijau, dan melekat pada substratnya. Protalium ini terdapat pada anteridium yang terdapat pada bagian paling sempit dan arkegonium yang terdapat pada lekukan bagian yang lebar. Jadi, keduanya berada pada sisi bawah protalium di antara rizoidnya .
           Sporofit pada tumbuhan paku sangat berbeda dengan sporofit pada lumut, yaitu jika terjadi pembuahan, maka protalium akan segera binasa, tetapi jika tidak terjadi pembuahan, maka protalium dapat bertahan hidup sampai lama. Sporofit inilah yang akan tumbuh menjadi tumbuhan paku

Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum herbarium yaitu untuk mengetahui famili dan spesies tanaman yang sudah di keringkan.
Kegunaan Praktikum
Dengan adanya praktikum herbarium ini kami sebagai mahasiswa dapat mengetahui nama spesies dan family tanaman yang di ambil langsung dari tempat tumbuhnya.


TINJAUAN PUSTAKA
Paku Perak (Pityrogramma calomelanos)
Morfologi
         Tumbuhan ini memiliki daun, batang, akar atau rhizoid dan spora. Bentuk daun tumbuhan ini adalah delta dengan ukuran anisofil berwarna hijau dengan peruratan daun yang bercabang dan helaian daun yang tipis. Daun dapat sebagai tempat melekatnya spora dan sebagai tempat berlangsungnya proses fotosintesis. Batang tumbuhan ini adalah bulat, panjang dan berkayu serta permukaan yang halus dengan warna hijau dan percabangan yang dikotom. Batang pada tumbuhan ini sudah memiliki berkas pembuluh dan sebagai penghubung antara daun dan akar dalam proses penyerapan unsur hara dari dalam tanah. Akar merupakan bagian yang berada di bagian terbawah tumbuhan yang berperan dalam penyerapan langsung unsur hara dari substratnya. Spora merupakan pembiakan halus yang dihasilkan oleh tumbuhan paku. Letak dari spora pada pityrogramma yaitu menyebar di heleian daun, bentuk bulat.
Ekologi
           Tumbuhan paku merupakan tumbuhan kedua setelah lumut yang mempunyai tingkat adaptasi yang jauh lebih berkembang dibandingkan dengan lumut itu sendiri. Dalam hal reproduksi tumbuhan paku juga bereproduksi secara metagenesis. Yang menjadi perbedaan besar antara keduanya adalah bahwa pada tumbuhan paku ini sudah dilengkapi dengan pembuluh angkut xilem dan floem sehingga dimasukkan sebagai tumbuhan berpebuluh (Tracheophyta). Selain itu tumbuhan paku tergolong dalam tumbuhan kormofita (telah memiliki akar, batang dan daun sejati), lebih tepatnya kormofita berspora, karena dalam siklus hidupnya ia menghasilkan spora. Perbedaan lainnya dengan tumbuhan lumut yakni pada fase sporofitnya, kalau di tumbuhan lumut fase sporofit adalah fase yang singkat maka pada tumbuhan paku sendiri justru fase sporofit merupakan fase terlama dibanding dengan fase gametofit, sehingga siklus hidupnya merupakan kebalikan dari siklus hidup paku.



METEDOLOGI
Waktu dan Tempat
Praktikum lapang herbarium morpologi dan anatomi tumbuhan  dilaksanakan di kabupaten maros Taman prasejarah leang-leang pada hari minggu tanggal 16 November 2014 pada pukul 09.00 – 14.00  WITA.
Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu kertas koran, pensil, solasi, alcohol 70%, pingset, gunting, kapas, tali rapia serta anyaman bambu dan sedangkan bahan yang digunakan yaitu tumbuhan pakuan.
Prosedur Kerja
Adapun cara kerja praktikum ini adalah :
1.        Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2.        Kemudian cuci bahang mengunakan air
3.        Oleskan tumbuhan dengan menggunakan alcohol 70 %
4.        Kemudian bungkus dengan Koran dan simpan di anyaman bambu
5.        Selanjutya awetkan tumbuhan yang diambil dan keringkan pada matahari.
6.        Terakhir temple tanaman pada kertas manila yang telah disiapkan.





 

HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                 Hasil                  

Gambar

Klasifikasi
Tumbuhan paku perak
(Pityrogramma calomelanos)


Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    : Tracheobionta
Super Divisi    : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               :
Pteridopsida
Sub Kelas        :
Polypoditae
Ordo                :
Polypodiales
Famili              : Polypodiaceae
Genus              : Pityrogramma
Spesies            : Pityrogramma calomelanos





 

Pembahasan
              Untuk mengetahui nama tanaman yang akan di teliti akan digunakan data rminisasi, yaitu sebagai berikut:
1 a . tumbuh-tumbuhan tidak dengan bunga sejati, artinya tidak ada benang sari
       atau   putik dan perhiasan bunga.Tumbu-tumbuhan yang berspora.(golongan 1)17
17 b. tumbuh-tumbuhan darat atau rawa ,berakar di tanah…….…………….18
18 b. Daun-daun lain macamnya……………………………………………..19
19 b. daun lebih besar dan lain bentuknya.bagian yang fertil berbentuk bulir atau tidak .sporangia tidak dimikian letaknya…………………………….....22
22 b. Tumbu-tumbuhan lain ; tidaK ada bagian yang fertil yang berbentuk bulir ….23
23 b. Daun fertile tidak dimikian …………………………………………….24
24 b. Daun lain ……………………………………………………………….25
25 b. Paku lainya ……………………………………………………………..26
26 b. Paku lainya ……………………………………..……11. Polypodiaccae
Tumbuhan paku perak (Pityrogramma calomelanos)
          paku ini adalah rumpunnya kecil tetapi mempunyai ental yang banyak, panjang entalnya 50-100 cm. tangkai entalnya hitam, bersisik pada pangkalnya dan bagian yang tidak bersisik mengkilat. Ental tersebut menyirip ganda dua, letaknya berseling-seling, anak daun yang terletak di bagian pangkal adalah tunggal, sedangkan yang di bagian tengah dan ujungnya menyirip, yang paling ujung berlekuk dan bisa mencapai ukuran panjang 17 cm dan lebar 4-5 cm. melancip pada bagian ujungnya sporanya menyebar di baeah permukaan daun.
           Mempunyai rimpang yang pendek dan tegak pada rimpang tersebut terdapat sisik yang berwarna coklat, secara ekologis paku ini sering di temukan tumbuhdi daerah-daerah terbuka, pada tempat yang berbatu di lereng-lereng bukit dan pada bekas-bekas tembok tua serta sering di temuka di tepi-tepi sungai yang terbuka maupun yang agak terlindung. Paku ini tumbuh subur baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi mencapai 1.200 m dpl. Daerah asal jenis paku ini adalah dari amerika tropika , tetapi saat ini sudah tersebar luas di daerah asia tropika, fungsi paku ini dalam lanskap lebih cocok di tanam sebagai tanaman groun cover, karena mempunyai ental banyak.
           Spora pada paku perak ini terletak pada bagian bawah dari daun dan menyebar. Mempunyai rimpang yang pendek dan tegak, pada rimpang tersebut terdapat sisik yang berwarna coklat .
           pada paku perak (Pityrogramma calomelanos (l)) mempunyai rumpunnya yang kecil tetapi mempunyai ental yang banyak, menyirip ganda dua, letaknya berselang-seling yang panjangnya berkisar antara 50-100 m. warna dari tangkai entalnya yaitu berwarna hitam, bersisik pada pangkalnya dan tidak bersisik mengkilat, , anak daun yang terletak dibagian pangkal adalah jenis daun tunggal, sedang yang dibagian tengah dan ujungnya menyirip yang paling ujung melekuk dan bisa mencapai ukuran 17 cm dan lebar 4-5 cm melanci ppada bagian ujungnya.


PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan bahwa tanaman ini familinya yaitu Polypodiaceae dan spesiesnya yaitu Pityrogramma calomelanos dan hasil esplotrasi selanjutnya dijadikan herbarium kering dengan menggunakan kertas Koran sebagai pembungkusnya. Tanaman herbarium diambil dari lokasi eksplorasi yang berada di sekitar gowa leang- leang kabupaten maros.
Saran
Saya mengharapkan, agar praktikum selanjutnya jauh lebih baik, asisten lebih tegas ketika menyampaikan informasi, supaya mahasiswa yang praktikum dapat memperhatikan dan tidak banyak bicara.


Semogah bermanfaat yah !!! jangan lupa Komentarnya...
UNTUK FILE LENGKAPNYA SILAHKAN DOWNLOAD DI SINI
 

No comments:

Post a Comment