Wednesday, January 11, 2017

Laporan Praktikum Bunga ( Morfologi & Anatomi Tumbuhan )



LAPORAN PRAKTIKUM IV
MORFOLOGI DAN ANATOMI TUMBUHAN
BUNGA (Flos)
Kamboja (Plumeria acuminate)
Pepaya (Carica papaya L.)
Bunga Asoka (Saraca indica)
Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
                                                 Bunga Kertas (Bougenvilia spectabilis)

 

PENDAHULUAN
Latar Belakang
 Bunga merupakan alat bantu dalam perkembang biakan secara seksual dan merupakan  bagian dari tanaman. Bunga menjadikan tanaman tetap berkembang biak menjadi berbagai macam bentuk dengan jenis atau spesies yang berbeda-beda. Bunga merupakan organ atau  bagian terpenting dari tumbuhan agar selalu dapat berkembang biak. Bunga merupakan salah satu alat perkembangbiakan generatif tanaman yang melibatkan organ tanaman sebagai alat penyerbukan (Sunarto,1997).
Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.
Bunga (Flos) dapat dipandang sebagai suatu batang atau cabang pendek yang berdaun dan telah mengalami perubahan bentuk. Tempat melekatnya daun pada batang disebut nodus sedangkan jarak antar daun yang satu dengan yang lain disebut internodus. Daun mempunyai bagian-bagian yang utama antara lain : mahkota (Corola), kelopak (Calyx),  benang sari (Stamen) serta putik (Pistillum). Suatu bunga tersusun atas rangkaian bagian- bagian yang bertumpuk. Kelopak merupakan rangkaian pertama yang terletak paling bawah dan biasanya berwarna hijau. Di bagian atasnya merupakan berupa mahkota yang tampak lebih halus, lebih besar, dan lebih indah warnanya. Rangkaian yang ketiga berupa benang sari yang biasanya masih menggulung. Rangkaian yang keempat yang terletak paling atas  berlekatan menjadi satu adalah putik (Darjanto, 1990).
Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang umum, spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangk an tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.

Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini ialah untuk mengetahui tentang bunga, bagian-bagian bunga. Jenis kelamin pada bunga dan cara perkembangbiakan pada tanam yang berbunga.
Kegunaan Praktikum
Adapun kegunaan praktikum ini ialah untuk mengetahui cara tumbuhan melakukan perkembangbiakan melalui bunga dan memnbentuk benih- benih dan mengetahui fungsi dan baian- bagian bunga.



TINJAUAN PUSTAKA
Bunga Kamboja (Plumeria acuminate)
Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Gentianales
Famili              : Apocynaceae
Genus              : Plumeria
Spesie              Plumeria acuminate
Morfologi
Bunga kamboja terdapat banyak spesies salah satunya plumeria alba (kamboja putih). Kamboja merupakan tumbuhan dalam marga Plumeria. Bentuk pohon kecil dengan daun jarang namun tebal. Keharuman bunganya sangat khas, dengan mahkota berwarna putih hingga merah keunguan, biasanya lima helai. Bunga dengan empat atau enam helai mahkota, oleh masyarakat tertentu dianggap memiliki kekuatan gaib. Bunga kamboja memiliki sifat mekar tak serempak, artinya ia bakal berkembang susul-menyusul dalam satu pohon, sepanjang tahun.
Ekologi
Tanaman kamboja mempunyai pohon dengan tinggi batang 1,5 m - 6 m, bengkok dan mengandung getah. Tumbuhan asal Amerika ini biasanya ditanam sebagai tanaman hias di pekarangan, taman, dan umumnya di daerah pekuburan, atau tumbuh secara liar. Tumbuh di daerah dataran rendah 1 m - 700 m di atas permukaan laut dan daerah penyebarannya ke seluruh daerah tropis.

 
Bunga Pepaya (Carica papaya L.)
Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Sub Kingdom  : Tracheobionta
Divisi               : Magnoliophyta
Super Divisi    : Spermatophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Dilleniidae
Ordo                : Violales
Famili              : Caricaceae
Genus              : Carica
Spesies            : Carica papaya L.
Morfologi
Pepaya adalah Monodioecious (berumah tunggal sekaligus berumah dua) dengan tiga kelamin: tumbuhan jantan, betina, dan banci (Hermafrodit). Tumbuhan jantan dikenal sebagai pepaya gantung  yang walaupun jantan kadang-kadang dapat menghasilkan buah pula secara partenogenesis. Buah ini mandul (tidak menghasilkan biji subur), dan dijadikan bahan obat tradisional. Bunga pepaya memiliki mahkota bunga berwarna kuning pucat dengan tangkai atau duduk pada batang. Bunga jantan pada tumbuhan jantan tumbuh pada tangkai panjang. Bunga biasanya ditemukan pada daerah sekitar pucuk.
Ekologi
Pepaya (Cacarica papaya L.) atau betik (bahasa Melayu) adalah tumbuhan yang berasal dari Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan, dan kini menyebar luas dan banyak ditanam diseluruh daerah tropis untuk diambil buahnya. Nama pepaya dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Belanda, "papaja".
Dalam bahasa Jawa pepaya disebut "kates" dan dalam bahasa Sunda "gedang". Tanaman pepaya banyak ditanam orang, baik didaerah tropis maupun sub tropis. Didaerah - daerah basah dan kering atau didaerah - daerah dataran dan pegunungan.
Pepaya adalah monodioecious (berumah tunggal sekaligus berumah dua) dengan 3 kelamin : tumbuhan jantan, betina dan banci (hermafrodit). Tumbuhan jantan dikenal sebagai pepaya gantung, yang walaupun jantan kadang - kadang dapat menghasilkan buah pula secara parthenogenesis.
Bunga Asoka (Saraca indica)
Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Sub Kingdom  : Tracheobionta
Divisi               : Magnoliophyta
Super Divisi    : Spermatophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Rosidae
Ordo                : Fabales
Famili              Caesalpiniaceae 
Genus              Saraca
Spesies            Saraca indica
Morfologi
Bunga asoka tingginya bisa mencapai lebih dari 4 m. Lingkar pangkal batang bisa mencapai  40 cm. Batang tumbuhan dikotil ini berwarna gelap yang kadang-kadang disertai bercak-bercak oleh lumut kerak yang banyak menempel pada batang, cabang, dan ranting-rantingnya dengan akar tunggang. Kayunya relatif keras. Bentuk daun lonjong dengan ukuran panjang maksimum 24,2 cm dan lebar daun bagian tengah 9,6 cm. Warna bunga merah dengan susunan menggerombol. Sedang untuk asoka hibrida dalam segala hal, ukurannya lebih kecil. Kelebihan dari soka hibrida warna bunganya lebih variatif dan mudah ditanam. Warna bunga asoka hibrida ada yang berwarna merah, jingga, merah muda, kuning dan sebagainya (Syamsuhidayat, 1991).
Ekologi
Saraca indica (asoka) dapat tumbuh baik pada tanah sangat gembur, dengan ketinggian 0 – 400 m di atas permukaan laut. Tanaman ini dapat bertahan hingga suhu 45° C, dimana terdapat 2 jenis kebutuhan cahaya, yaitu sinar matahari langsung dan tempat dengan kondisi lembab/gelap dengan kelembaban sekitar 70 %  (Bohm, dkk, 1995).
Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Super Divisi    : Spermatophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Malvales
Famili              : Malvaceae
Genus              : Hibiscus
Spesies            : Hibiscus rosa-sinensis L.
Morfologi
Bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak tambahan (Epicalyx) sehingga terlihat seperti dua lapis kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar atau lebih jika merupakan hibrida. Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima.
Bunga berbentuk trompet, dengan diameter bunga sekitar 6 cm. hingga 20 cm. Putik (Pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak menghasilkan buah.
Ekologi
Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) dapat tumbuh pada wilayah tropis dan subtropis, dengan ketinggian mencapai 1.700 m di atas permukaan laut. Tipe tanah yang dapat ditumbuhi oleh kembang sepatu yaitu tanah liat dan berbatu-batu, banyak mengandung unsur hara dengan kelembaban berkisar antara 31 – 33 %. Curah hujan yang dibutuhkan berkisar antara 670 mm - 4.200 mm per tahun, suhu berkisar antara 260 C – 300 C, pH tanah berkisar antara 5,5. Daerah penyebarannya yaitu India dan Tiongkok. (Morton, J. 1987).

Bunga Kertas (Bougenvilia spectabilis)
Klasifikasi
Kindom           : Plantea
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Caryophyllales
Famili              : Phytolaccaceae
Genus              : Bougenvilia
Species            Bougenvilia spectabilis
Morfologi
Bunga kertas (Bougenvile spectabilis) terletak diujung, namun ada pula yang terletak diketiak daun  Bunga ini daun pemikatnya ditempeli oleh satu bunga tabung untuk setiap satu daun pemikat. Rumus bunganya adalah ♀↑ K(5), C(5), A7, G1, artinya bunga kertas merupakan bunga banci yang bersimetri 1, memiliki 5 buah mahkota yang saling berlekatan dengan benang sari yang tak terhingga/ banyak dan 1 buah putik yang tidak berlekatan.
Ekologi
Tanaman ini merupakan tumbuhan liana yang kokoh dan menjauhi batang. bunga kertas dalam bahasa inggris atau bougainvillea merupakan tanaman yang sangat indah dan berwarna-warni. Tanaman bunga bougainvillea menjadi tanaman hias yang sangat populer karena kecantikkan warnanya dan cara merawatnya yang mudah. Walaupun tanaman ini berukuran kecil dan berbentuk corong, namun memiliki banyak manfaat. Contohnya saja manfaat bunga kertas untuk dandanan rambut wanita, campuran bunga untuk mandian pewangi, dan sebagai kegunaan di upacara pemakaman bagi kaum Cina dan India.
Bougainvillea spectabilis disebut tanaman bunga kertas karena bentuk seludang bunganya yang tipis dan mempunyai ciri – ciri seperti kertas. Bougenvile termasuk bunga honeysuckle dengan selubung kecil. Tanaman bunga kertas atau bougenville ini terdapat didaerah tropis dan subtropis Amerika selatan. tanaman ini sering ditanam di taman dan kawasan perumahan. Pada waktu tanaman ini berbunga, tanaman ini mempunyai kebiasaan merontokkan beberapa daunnya. Bentuknya adalah pohon kecil yang sukar tumbuh tega.

METODOLOGI
Waktu dan Tempat
Praktikum Morfologi dan Anatomi Tumbuhan Bunga (Flos) dilaksanakan di Laboratorium Tanah dan Konservasi Lingkungan  Fakultas Pertanian  pada hari Selasa, 25 Oktober 2016 pada pukul 15.30 WITA sampai selesai.
Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini ialah buku gambar, pensil, mistar, pensil warna, penghapus  dan baju laboratorium. Sedangkan bahan yang digunakan ialah bunga Kamboja (Plumeria acuminate), bunga Pepaya (Carica papaya L.), bunga Asoka (Saraca indica), bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) dan bunga Kertas (Bougenvilia spectabilis)
Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja yang dilakukan ialah:
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum
2.      Menyiapkan bahan (Bunga tumbuhan) diatas meja
3.      Mengamati kemudian gambar bunga tersebut pada buku gambar.
4.      Memberikan keterangan pada gambar berupa klasifikasi tanaman dan bagian-bagiannya.


HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Gambar Jenis-Jenis bunga (Flos)
Keterangan
Bunga Kamboja (Plumeria acuminate)
1.      Tangkai Bunga
2.      Dasar Bunga
3.      Daun Kelopak
4.      Mahkota
5.      Benang Sari
6.      Putik
Bunga Pepaya (Carica papaya L.)
1.      Tangkai Bunga
2.      Kelopak Bunga
3.      Mahkota
4.      Bakal Buah
Bunga Asoka (Saraca indica)
1.      Putik
2.      Benang Sari
3.      Mahkota
4.      Kelopak
5.      Tangkai Bunga
Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
1.      Tangkai Bunga
2.      Dasar Bunga
3.      Daun Kelopak
4.      Mahkota
5.      Benang Sari
6.      Putik
Bunga Kertas (Bougenvilia spectabilis)
1.      Tangkai Bunga
2.      Daun Mahkota
3.      Kelopak
4.      Benang Sari
5.      Putik

Pembahasan
Bunga Kamboja (Plumeria acuminate)
 Bunga kamboja terdapat banyak spesies salah satunya plumeria alba (kamboja putih). Kamboja merupakan tumbuhan dalam marga Plumeria. Bentuk pohon kecil dengan daun jarang namun tebal. Keharuman bunganya sangat khas, dengan mahkota berwarna putih hingga merah keunguan, biasanya lima helai. Bunga dengan empat atau enam helai mahkota, oleh masyarakat tertentu dianggap memiliki kekuatan gaib. Bunga kamboja memiliki sifat mekar tak serempak, artinya ia bakal berkembang susul-menyusul dalam satu pohon, sepanjang tahun.
Bunga Pepaya (Carica papaya L.)
Pepaya adalah monodioecious' (berumah tunggal sekaligus berumah dua) dengan tiga kelamin: tumbuhan jantan, betina, dan banci (hermafrodit). Tumbuhan jantan dikenal sebagai pepaya gantung" yang walaupun jantan kadang-kadang dapat menghasilkan buah pula secara partenogenesis. Buah ini mandul (tidak menghasilkan biji subur), dan dijadikan bahan obat tradisional. Bunga pepaya memiliki mahkota bunga berwarna kuning pucat dengan tangkai atau duduk pada batang. Bunga jantan pada tumbuhan jantan tumbuh pada tangkai panjang. Bunga biasanya ditemukan pada daerah sekitar pucuk.
Bunga Asoka (Saraca indica)
Pohon asoka adalah pohon yang dianggap suci oleh agama Hindu. Pohonnya akan mengeluarkan harum pada malam hari di bulan April dan Mei setiap tahunnya Pohon tanaman ini sering diasosiasikan dengan cinta dan kesucian. Di Indonesia, dikenal dua jenis bunga asoka, yakni pohon asoka yang tumbuh menjulang tinggi tanpa ranting atau disebut juga glodokan tiang (Polyalthia longifolia) dan asoka biasa (Polyalthia sp.) yang memiliki ranting dan berdaun runcing. Biasanya tanaman ini digunakan untuk penghijaun maupun tanaman hias. Orang-orang Eropa sering menyebut tanaman ini Flame of the Wood atau api dari hutan karena warna bunganya yang cerah serta mencolok layaknya api. Tanaman asoka berbunga ketika menjelang musim hujan tiba. Bunganya dapat bertahan selama 3 bulan - 4 bulan dan biasanya untuk memperbanyak tanaman ini, sang pemilik akan melakukan pencangkokan atau lewat biji langsung. Untuk perawatannya sendiri, bunga tanaman ini cukup dipupuk sekali selama 3 bulan. Bunganya dapat digunakan untuk mengobati disentri hemoragik dengan cara ditumbuk halus serta dicampur air, kemudian bunga ini juga bisa dipakai sebagai obat bagi orang yang haidnya tidak teratur dan dapat mengobati luka memar dengan meminum air rebusan dari bunga asoka yang ditambah bunga mawar kering dan umbi daun dewa.
Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
Bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak tambahan (Epicalyx) sehingga terlihat seperti dua lapis kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar atau lebih jika merupakan hibrida. Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima.
Bunga berbentuk trompet, dengan diameter bunga sekitar 6 cm. hingga 20 cm. Putik (Pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak menghasilkan buah.
Bunga Kertas (Bougenvilia spectabilis)
Bunga kertas termasuk dalam genus Bougainvillea. Karena itu bunga yang dapat dijadikan bonsai ini juga sering disebut dan dikenal dengan bunga bogenvil. Bunga kertas  memiliki keindahan yang terletak pada warna warni bunganya. Oleh karena itu, tanaman ini sering dibudidayakan orang, baik dengan stek batang maupun diperbanyak dengan biji.


PENUTUP
Kesimpula
 Bunga merupakan organ yang sangat penting bagi tumbuhan Magnoliophyta (tumbuhan berbuga), karena bunga merupakan organ reproduksi bagi tumbuhan tersebut. Bentuk-bentuk bunga sangat beragam tergantung pada jenis tumbuhan tersebut.
Bunga memiliki bagian-bagian seperti, kelopak bunga, putik, mahkota dan benang sari. Bunga juga memiliki tiga jenis kelamin yaitu alat kelamin betina, jantan dan banci (Hermafrodit).
Saran
Sebaiknya sebelum dan sesudah praktikum diadakan doa bersama. waktu praktikum sebaiknya lebih diatur dan menaati tata tertib agar peserta melaksanakan  praktikum secara serempak.

1 comment: