Wednesday, January 11, 2017

Laporan Manajemen Pemasaran



LAPORAN PRAKTEK LAPANG
                                                  MANAJEMEN PEMASARAN


BAB 1

PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Manajemen Marketing (Pemasaran) dalam dunia usaha yang semakin bersaing, tantangan yang dihadapi para produsen barang akan semakin berat dalam usahanya untuk memasukkan barangnya ke arena pertukaran. Segala usaha di bidang pemasaran (marketing) harus ditempuh sehingga penggarapan secara sungguh-sungguh agar tidak terlempar ke luar "percaturan" akibat semakin banyaknya orang yang sama dalam bidang yang telah digarap. Dalam persaingan yang semakin ketat, kegiatan peningkatan produksi tidak lagi dipandang sebagai masalah yang berat dibandingkan dengan kegiatan memasarkan barang yang dihasilkannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keberhasilan dalam memasarkan merupakan kunci keberhasilan dari suatu perusahaan. (Handoko, 1998)
Kegiatan pemasaran memiliki nilai positif baik dilihat dari sisi konsumen maupun dari sisi produsen. Dari sisi konsumen, pemasaran dipandang sebagai kegiatan yang dapat menawarkan berbagai alternatif alat pemuas kebutuhan, sehingga nilai kepuasan itu sendiri bertambah besar. Dari sisi produsen, pemasaran sebagai kegiatan untuk lebih meningkatkan pelayanan pemenuhan kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, pemasaran sesungguhnya bukan sematamata berkaitan dengan kepentingan produsen saja melainkan juga kepentingan konsumen.
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup, untuk berkembang, dan mendapatkan laba. Arti pemasaran biasanya sering disalah artikan dengan pengertian penjualan, perdagangan dan distribusi. Padahal istilah-istilah tersebut hanya merupakan satu bagian dari aktivitas pemasaran secara keseluruhan. Proses pemasaran dimulai jauh sebelum barang diproduksi dan tidak berakhir dengan penjualan tetapi bagaimana dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. (Dharmmesta, 2002)
Sehingga sejak orang mengenal kegiatan pemasaran, telah banyak definisi-definisi pemasaran yang dikemukakan. Definisi tersebut awalnya menitikberatkan pada barang, kemudian pada lembagalembaga yang diperlukan untuk melaksanakan proses penjualan, dan pada fungsi-fungsi yang dijalankan untuk memungkinkan dilakukannya transaksi pemasaran.
1.2  Tujuan Praktek Lapang
Adapun tujuan dari praktek lapang yaitu:
1.    Dapat mengetahui bagaimana cara saluran pemasaran yang ada pada daerah tersebut
2.    Dapat mengetahui mata pencahrian para petani yang ada di daerah tersebut
3.    Dapat mengetahui penghasilan padi para petani dalam semusim.
1.3    Kegunaan Praktek Lapang
Kegunaan dalam praktek lapang ini adalah dapat memberikan informasi kepada seluruh mahasiswa khususnya mahasiswa pertanian bahwa penghasilan yang di dapatkan para petani permusim untuk tanamaan padi dll, dan apa-apa kendalanya para petani di daerah tersebut.














BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1    Pasar dan Pemasaran
2.1.1 Pasar
Pasar adalah kelompok individual (perorangan maupun organisasi) yang mempunyai permintaan terhadap barang tertentu, berdaya beli dan berminat merealisasikan pembeliannya. Pengertian Pemasaran : Kegiatan pemasar untuk menjalankan bisnis (profit atau nonprofit) guna memenuhi kebutuhan pasar dengan barang dan atau jasa, menetapkan harga, mendistribusikan, serta mempromosikannya melalui proses pertukaran agar memuaskan konsumen dan mencapai tujuan perusahaan. Pasar konsumen yaitu sekolompok pembeli yang membeli barang untuk dikonsumsi, bukan dijual atau diproses lebih lanjut. Pasar Industri adalah pasar yang terdiri individu dan lembaga atau organisasi yang membeli barang untuk dipakai lagi, baik lansung maupun tidak langsung, dalam memproduksi barang lain kemudian dijual. (Handoko, 1998).
Jenis-jenis pasar menurut bentuk kegiatannya pasar dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
1.    Pasar Nyata
Pasar dimana barang-barang yang akan dijual belikan dan dapat dibeli oleh pembeli. Contohnya pasar tradisional dan pasar swalayan.
2.    Pasar Abstrak
Pasar dimana para pedagangnya tidak menawar barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya dengan menggunakan surat dagangannya saja. Contoh pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing.
Jenis-jenis pasar menurut cara transaksinya dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Pasar tradisional
Pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secara langsung. Barang-barang yang dijual belikan adalah barang yang kebutuhan pokok.


2.    Pasar modern
Pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan dengan layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mall, plaza, dan tempat-tempat modern lainnya.
2.1.2 Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan  hidup usahanya, untuk mendapatkan laba dan untuk berkembang. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, dimana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan  pasar. (Wilian, dkk, 2008)
Selain itu ada pula tiga  pendapat tentang pemasaran  yaitu:
1.    Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang diajukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. (William J. Stanton, 1978).
2.    Pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan dunia usaha yang mengakibatkan aliran barang dan jasa dari para produsen ke para  konsumen. (The Amirican Marketing Association, 1989).
3.    Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. (Philip Kotler, 2000).
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut berarti pemasaran terdiri dari tindakan-tindakan yang menyebabkan berpindahnya hak milik atas barang serta jasa dan yang menimbulkan distribusi fisik mereka. Proses pemasaran meliputi aspek fisik dan non fisik. Aspek fisik menyangkut perpindahan barang-barang ketempat dimana mereka dibutuhkan. Sedangkan aspek nonfisik dalam arti bahwa para penjual harus mengetahui apa yang diinginkan oleh para pembeli dan pembeli harus pula mengetahui apa yang dijual.
2.2    Saluran Pemasaran
Saluran Pemasaran (Marketing Channel) adalah banyak produsen yang mampu menghasilkan suatu produk sendiri namun tidak banyak dari mereka yang melakukan penjualan langsung ke konsumen akhir, pertimbangan biaya biasanya menjadi faktor atau alasan terkuat mengapa para produsen tidak langsung menjual produknya langsung ke konsumen akhir. Diantara produsen dan konsumen perantara yang menyalurkan produk di antara mereka. Perantara ini sering disebut saluran pemasaran. Saluran pemasaran adalah organisasi yang saling tergantung dan tercakup dalam proses membuat produk dan jasa tersedia untuk dipakai konsumen. (Warren J. Keegen, 2003)
Strategi saluran pemasaran menurut kottler ada 2 strategi yang digunakan dalam saluran pemasaran yaitu:
1.    Strategi dorong pada dasarnya berusaha membujuk perantara agar mau memasarkan produknya dengan memberikan fasilitas-fasilitas tertentu misalnya: pemotongan yang tinggi dalam pembelian produk. Strategi ini cocok digunakan untuk produk dengan loyalitas rendah strategi ini juga sesuai untuk memasarkan produk baru namun dengan biaya produksi yang terbatas, sehingga mencoba menggunakan saluran pemasaran yang sudah berpengalaman dalam memasarkan berbagai produk dan strategi Tarik.
2.    Strategi tarik pada dasarnya yaitu mencakup pengusaha produsen yang menggunakan iklan dan media untuk membujuk para konsumen bertanya kepada perantara dengan demikian akan menarik para perantara untuk melakukan pembelian. Strategi ini cocok digunakan jika loyalitas merek tampak tinggi sehingga konsumen berperan dalam penjualan.
Peran saluran pemasaran pada dasarnya saluran pemasaran perluh digunakan agar supaya suatu perusahaan mempunyai efektifitas dan efisiensi tinggi karena dengan saluran pemasaran dapat menekan biaya-biaya seperti distribusi, penyimpanan, jangkauan pasar tersebut. Ada beberapa faktor mengapa saluran pemasaran mempunyai keuntungan-keuntungan yaitu:
1.    Banyak perusahaan yang tidak memiliki sumber keuangan yang memadai untuk melakukan pemasaran langsung.
2.    Dalam beberapa kasus pemasaran langsung tidak dapat digunakan.
3.    Para produsen yang memang mendirikan saluran pemasarannya sendiri akan lebih mendapatkan laba yang sangat besar.
Tingkat Saluran dalam saluran pemasaran ada 4 tingkat dalam suatu  pemasaran yaitu:
1.    Saluran Tingkat Nol yaitu Produsen yang menjual produknya langsung ke konsumen akhir tanpa perantara.
2.    Saluran Tingkat Satu yaitu Produsen yang menjual produknya dengan satu perantara    Produsen               Pengecer               Konsumen akhir

3.    Saluran Tingkat Dua yaitu Produsen yang menjual produknya melalui dua perantara   Produsen                   Pedagang besar                   Pengecer    
           
             Konsumen akhir

4.    Saluran Tingkat Tiga yaitu Produsen yang menjual produknya melaui Tiga perantara     Produsen                    Pedagang besar                  Agen
    Pengecer                 Konsumen akhir
Strategi distribusi adalah hal yang perlu dipikirkan secara tetap sesuai dengan tujuan perusahaan mengenahi produknya. Berikut tiga strategi pemasaran yang biasanya digunakan oleh perusahaan dalam melakukan distribusi yaitu:
1.    Distribusi Eksklusif ini dalam prakteknya yaitu dengan membatasi perantara produk agar eksklusifitas produk terjaga dan harga tetap tinggi. Biasanya ada perjanjian ekslusif perantara tidak boleh menjual produk pesaing.
2.    Distribusi Selektif ini prakteknya yaitu menggunakan beberapa perantara dalam melakukan distribusinya.
3.    Distribusi Intensif ini dalam prakteknya yaitu menggunakan sebanyak mungkin perantara dengan harapan perputaran produk cepat dan cepat sampai ketangan konsumen.


2.3    Margin Pemasaran
Margin Pemarasan (marketing margin) dalam teori harga dianggap produsen bertemu langsung dengan konsumen, sehingga harga pasar yang terbentuk merupakan perpotongan antara kurva penawaran dengan kurva permintaan. Sehingga untuk itu digunakan konsep marjin pemasaran. dapat ditinjau dari dua sisi, yaitu sudut pandang harga dan biaya pemasaran. Pada analisis pemasaran yang sering menggunakan konsep marjin pemasaran yang dipandang dari sisi harga ini. Marjin pemasaran merupakan selisih harga yang yang dibayar konsumen akhir dan harga yang terima petani produsen. (Sitorus, 2004).
Margin pemasaran dapat didefenisikan dengan dua cara, yaitu:
1.    Margin pemasaran merupakan selisih antara harga yang dibayar konsumen akhir dengan harga yang diterima petani (produsen).
2.    Margin pemasaran merupakan biaya dari balas jasa-jasa pemasaran.
Harga yang dibayar konsumen akhir merupakan harga di tingkat pedagang pengecer. Bila di gambarkan dalam suatu kurva, maka keseimbangan harga di tingkat pengecer merupakan perpotongan antara kurva penawaran turunan (derived supply curve), dengan kurva permintaan primer (primary demand curve). Sedangkan kesesimbangan harga ditingkat petani perpotongan antara kurva penawaran primer (primary supply curve) dengan kurva permintaan turunan (derived demand curve).







  

BAB III
METODE PRAKTEK LAPANG
3.1    Waktu dan Lokasi Praktek Lapang
Praktik lapang ini di laksanakan pada tanggal 13 Desember 2014 di mulai pada pukul 09.00 WITA – Selesai, di Desa Padaelo, Kecematan Mattiro Bulu, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
3.2    Metode Pelaksanaan Praktek Lapang
Adapun metode yang kami laksanakan yaitu:
1.      Mengdatangi rumah petani
2.      Memperkenalkan diri kepada petani
3.      Melakukan wawancara secara langsung ke petani mengenai usaha pertaniannya.
4.      Minta pamit untuk melanjutkan kegiatan pendataan.
3.3    Metode pengumpulan data
Adapun metode yang kami laksanakan pada saat pengumpulan data yaitu kami langsung mendatangi para petani dan pedangan pengumpul kemudaian kami melakukan wawancara untuk mendapatkan data-data tentang penghasilan para petani dan pembelian yang di lakukan oleh Pedagang pengumpul yang ada di lakukan oleh pedagang tersebut di Desa Padaelo Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
3.4    Metode analisis data
Adapun cara kami untuk menganalisis data-dataa yang telah kami dapatkan dari para petani dan pedangan pengumpul kemudian kami melakukan asistensi kepada asisten untuk mengetahui cara-cara menganalisis data-data yang kami dapatkan dari para petani dan pedangan pengumpul, kemudian kami hitung kembali data-data yang telah kami dapatkan.






BAB IV
KEADAAN UMUM LOKASI PRAKTEK LAPANG
4.1    Letak Geografi
4.1.1   Letak dan pembagian wilayah Administrasi
1.    Letak Administrasi dan Keadaan Geografis
Padaelo adalah salah satu Desa dalam wilayah administrasi Kecematan Mattiro Bulu. Secara administrasi, wilayah ini terdiri atas 3 lingkungan yaitu cora, paero, dan benrangnge. Batas wilayah Desa Padaelo adalah
a.    Sebelah Utara Desa Padakkalawa
b.    Sebelah Timur Kelurahan Manarang dan Kelurahan Padaidi
c.    Sebelah Selatan Desa Samaulue
d.   Sebelah Barat Desa Barangpalie
2.    Tanah, Topografi dan Iklim
Kondisi topografi wilayah Desa padaelo pada umumnya datar dengan ketinggian 100 – 2000 meter di atas permukaan laut. Beriklim tropis sehingga memiliki dua jenis musim yaitu hujan dan kemarau. Musim kemarau terjadi pada  bulan April - September dan musim hujan terjadi pada bulan Okrober - Maret. Suhu udara rata-rata 28oC dengan curah hujan rata-rata mencapai 174,93 mm/bln. Tanah terdiri atas tiga jenis yaitu regosol kelabu, grumosol kelabudan brown forest soil (Badan Pusat Statistik Kabupaten Pinrang, 2013).


                                           




4.1.2 Luas Wilayah
Luas wilayah yang di miliki oleh suatu daerah merupakan salah satu faktor pendukung dalam peningkatan produksi danproduktivitas dari wilayah tersebut. Lahan yang luas dan di dukung oleh kondisi tanah yang subur menjadi faktor penentu dalam peningkatan produksi sector pertanian. Luas wilayah desa padaelo sekitar 7,89 km2 atau 5,95% dari luas keseluruhan kecematan Mattiro Bulu, Sulawesi Selatan.
1.    Demografi
Jumlah Penduduk Desa Padaelo tahun 2013 berjumlah 3254 jiwa yang terdiri atas 1524 jiwa laki-laki dan 1730 perempuan, dengan kepadatan penduduk 412 jiwa/km2. Penduduk tersebar di berbagai Dusun dengan jumlah penduduk terbesar yakni 964 jiwa atau 29,6% mendiami dusun Cora. Jumlah rumah tangga sebanyak 747.
2.    Pengguna tanah
Penggunaan tanah di Desa Padaelo yaitu untuk tegalan seluas 318,66 ha dan pekarangan 54,30 Ha. Tanah berupa kebun dan tambak masing-masing seluas 187,34 Ha dan 0,50 Ha. Adapun luas lahan sawah dan lahan kering menurut penggunaan pada masing-masing kelompok di Desa Padaelo Kecematan Pinrang, Sulawesi Selatan. Dapat di lihat pada tabel 2.
3.    Luas Sawah
Luas tanah sawah dan tanah kering di Desa Padaelo adalah masing-masing 453,88 Ha dan 792,44 Ha. Adapun luas sawah jenis pengairannya semua berpengairan tehnis di Desa Padaelo, Kecematan Pinrang, Sulawesi Selatan. Dapat di lihat pada tabel 3.







4.2    Keadaan Penduduk
4.2.1 Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Jumlah Penduduk di Desa Padaelo pada tahun 2013 berjumlah 3254 jiwa yang terdiri atas 1524 jiwa laki-laki dan 1730 perempuan, dengan kepadatan penduduk 412 jiwa/km2. Penduduk tersebar di berbagai Dusun dengan jumlah penduduk terbesar yakni 964 jiwa atau 29,6% mendiami dusun Cora dan jumlah rumah tangga sebanyak 747.
4.2.2   Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 4: Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan Kecematan Mattiro  Bulu Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan
Pendidikan
TK
SD
SMP
SMA/MA
KULIAH
PNS
Laki-laki
12
19
30
25
11
18
Perempuan
23
24
45
42
15
10
Jumlah
35
43
75
67
26
28
Data Sekunder setelah diolah, 2014
Berdasarkan jumlah penduduk berdasarkan pendidikan di Desa Padaelo pada tahun 2013 berjumlah 274 jiwa, yang terdiri atas 110 jiwa laki-laki dan 164 jiwa perempuan, menunjukkan bahwa dimana yang masih duduk TK sebanyak 35 jiwa yang terdiri dari 12 laki-laki dan 23 perempuan, masih duduk di SD sebanyak 43 jiwa, yang terdiri atas 19 laki-laki dan 24 perempuan, masih duduk di SMP 75 jiwa dimana terdiri atas 30 laki-laki dan 45 perempuan, dan yang duduk di SMA sebanyak 67 jiwa, yang terdiri atas 25 lak-laki dan 42 perempuan, yang Kuliah 26 jiwa dimana yang terdiri atas 11 laki-laki dan 15 perempuan  sedangkan yang pegawai/PNS sebanyak 28 jiwa dimana yang terdiri atas 18 laki-laki dan 10 perempuan.
4.2.1   Penduduk berdasrkan mata pencahrian
Jumlah penduduk yang ada di Desa Padaelo pada tahun 2013 berjumlah 3253 jiwa dengan jumlah Rumah tangga sebanyak 747, dengan 95% mata pencahriannya dalam bentuk pertanian yaitu, dengan mata pencahriannya di sawah, di kebun dan di pekarangan rumahnya.

BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1    Identitas Responden
5.1.1 Identitas Petani
Nama                             : Latahan
Umur                             : 65 Tahun
Jenis Kelamin                : Laki-laki
Pekerjaan Utama           : Petani
Pekerjaan Sampinan      : -
Tanggunan Keluarga     : 4 Orang
Tabel 5 : Susunan Anggota Keluarga Responden
No.
Nama
Umur (Thn)
Hub. Keluarga
Pendidkan
1.
Besse
60
Istri
SD
2.
Amir
33
Anak
SMP
3.
Rosida
30
Menantu
SD
4.
Akbar
15
Cucu
SMP
Data Primer setelah diolah, 2014.
Latahan memiliki istri yang bernama Besse dan memiliki anak 1 yang bernama Amir,  memiliki 1 menantu yang bernama dan memiliki 1 cucu yang bernama Akbar.

Tabel 6 : Jenis dan jumlah produksi usaha tani yang di hasilkan
No

Usaha Tani

Luas (unit)

Produksi
Status lahan

Keterangan
1.
PADI (MT-1)
0,6 ha
700 Kg
Milik
Gabah basah
 2
PADI (MT-2)
0,1 ha
850 Kg
Sakap
Gabah basah
Data Primer setelah diolah, 2014.
Pada musim tanam satu Latahan memiliki luas Lahan 0,6 ha dengan penghasil produksinya 70 kg, sedangkan pada musim tanam dua latahan menyakap lahan dengan luas 0,1 ha dan hasil produksinya 850 kg.
         


Tabel 7 : Perlakuan terhadap produksi yang di hasilkan sebelum di pasarkan
No
Usaha Tani
Perlakuan
Keterangan
1.
PADI (MT-1)
Langsung di jual di sawah
Gabah basah
 2
PADI (MT-2)
 Di keringkan
Gabah kering
         Data Primer setelah diolah, 2014.
Pada tanam satu Latahan memiliki hasil produksi padi dan langsung di jual disawah, sedangkan pada musim tanam dua hasil produksinya di beri perlakuan dengan cara di keringkan kemudian di jual.
Tabel 8 : Jenis dan jumlah produksi usahatani yang di pasarkan
No

Usaha Tani

Jumlah
Harga
(Rp/kg)
Nilai (Rp)

Keterangan
1.
PADI (MT-1)
1.700 kg
4.000
6.800.000
Gabah basah
 2
PADI (MT-2)
850 kg
4.500
3.825.000
Gabah kering
Data Primer setelah diolah, 2014.

Jumlah produksi gabah basah pada musim tanam pertama yaitu sebesar 1.700 kg  dengan harga Rp. 4000, sehingga pendapatan pada musi tanam pertama adalah Rp. 6.800.000. Sedangkan pada musim tanam kedua dapat memproduksi gabah kering sebanyak 850 kg dengan harga Rp. 4.500 sehingga pendapatan pada musim tanam kedua adalah Rp. 3.825.000
5.1.2 Identitas Pedagang
Nama                             : H. Baharuddin
Umur                             : 52 Tahun
Jenis Kelamin                : Laki-laki
Pekerjaan Utama           : Wiraswasta
Pekerjaan Sampinan      : -
Tanggunan Keluarga     : 4 Orang








Tabel 9 : Susunan Anggota Keluarga Responden
No.

Nama
Umur (Thn)
Hub. Keluarga

Pendidkan

Keterangan
1.
Hj. Hasna
48
Istri
SMA

2.
Hj. Hardiyanti
26
Anak
SMP

3.
Hj. Maryam
22
Anak
S1
Proses
4.
Ahmad Bahma
18
Anak 
SI
Proses
Data Primer setelah diolah, 2014.

H. Baharuddin memiliki istri yang bernama Hj. Hasna dan memiliki 3 seorang anak yang bernama Hj. Hardiyanti, Hj. Maryam dan Ahmad Bahma.

Tabel 10 : Jenis dan jumlah produksi usaha tani yang di hasilkan
No

Usaha Tani

Luas (unit)

Produksi
Status lahan

Keterangan
1.
PADI (MT-1)
3 ha
10.000 Kg
Milik
Gabah
2
PADI (MT-2)
3 ha
12.000 Kg
Milik
Gabah
Data Primer setelah diolah, 2014.

Pada musim tanam satu H. Baharuddin memiliki 3 ha luas lahan  dengan hasil produksi 10.000 kg, sedangkan pada musim tanam dua dan hasil produksi yaitu 12.000 kg.

Tabel 11: Perlakuan terhadap produksi yang di hasilkan sebelum dipasarkan
No
Usaha Tani
Perlakuan
  Keterangan
1.
PADI (MT-1)
Penjemuran dan penggilingan
Beras 
2.
PADI (MT-2)
Penjemuran dan penggilingan
Beras 
         Data Primer setelah diolah, 2014.
Pada musim tanam satu dan dua H. Baharuddin memberikan perlakuan terhadap gabahnya dengan cara penjemuran dan penggilinghan sehingga menjadi beras kemudian di pasarkan.




Tabel 12 : Jenis dan jumlah produksi usahatani yang di pasarkan
No

Usaha Tani

Jumlah
Harga
(Rp/kg)

Nilai (Rp)

Keterangan
1.
PADI (MT-1)
10.000 kg
6.500
65.000.000
Beras
2.
PADI (MT-2)
12.000 kg
6.500
78.000.000
Beras
         Data Primer setelah diolah, 2014.
Hasil produksi padi yang telah di olah menjadi pada musim tanam pertama adalah 10.000 kg dan harga Rp. 6.500/kg. Jadi pendapatan pada musim tanam adalah Rp. 65.000.000, sedangkan pada musim tanam kedua adalah 12.000 kg dengan harga beras Rp. 6.500/kg sehingga penghasilanya adalah Rp. 78.000.000, jadi penghasilnannya setiap musim tidak menentu.
5.2    Analisis Saluran Pemasaran
Konsumen

Ped. Pengumpul

Ped. Pengencer

Ped. Pengumpul

Ped. Pengumpul
Konsumen
Ped. Pengencer
Pedagang Besar
Petani
                                                      
Konsumen

 

















Keterangan:
1.    Petani            Ped. Pengumpul           Ped. Pengecer          Konsumen
2.    Petani           P.Pengumpul              P.Besar            P.Pengecer      Konsumen
3.    Petani              Ped. Pengumpu           Konsumen

5.3    Analisis Margin Pemasaran
Margin pemasaran (MP) adalah untuk melihat selisih antara harga yang diterima produsen dengan harga yang dibayar oleh konsumen. Margin bersifat tidak tetap dipengaruhi oleh waktu, kerusakan, susut dan kehilangan.
MP = Pr – Pf                                                     
Keterangan :
MP = Margin pemasaran                         
Pr   = Harga di tingkat konsumen
Pf   = Harga di tingkat petani
Tabel 13: Harga jual masing – masing Lembaga Pemasaran
No
Lembaga Pemasaran
 Harga
1
Petani
4000/kg
2
Pedagang pengumpul
6.500/kg

MP = Pr – Pf                                                       
MP = 6500 - 4000
       = 2500
Jadi pada analisi margin pemasaran dapat di peroleh hasil margin pemasaran yaitu 2.500/kg.







Tabel 14: Analisis Margin Pemasaran Petani  Latahan di Desa Padaelo,   Kecamatan Mattiro Bulu,Kabupaten Pinrang, Sulawesi selatan.
No.
Uraian
Nilai
1
Biaya Produksi
 (Traktor dan pupuk,)
Rp. 650.000
2.
Biaya Pemasaran
Rp.   -
3.
Keuntungan Usaha :
ð  Penjualan
ð  Biaya Pemasaran

Rp. 6.175.000
Rp. -

Total
Rp.    6.175.000
         Data Primer Setelah Diolah, 2014.
Berdasarkan hasil tabel dapat di simpulkan bahwa biaya produksi pada tanaman padi dengan biaya pengeluaran traktor Rp. 250.000 dan biaya pupuk Rp. 400.000 sehingga total pengeluar adalah Rp. 650.000, sedangkan keuntungan yang di dapatkan dari hasil produksinya adalah Rp. 6.175.000.
Tabel 15 : Analisis Margin Pemasaran Pedagang Pengumpul (H. Baharuddin)
No.
Uraian
Nilai
1.
Harga beli dari petani
RP. 4000
2.
Biaya Pemasaran (Penggilingan, Transportasi)
Rp.   150.000
3
Keuntungan Usaha :
ð  Penjualan
ð  Harga beli
ð  Biaya Pemasaran

Rp.    6.500
Rp.    4000
Rp.    150.000

Total
Rp.    160.500
Data Primer Setelah Diolah, 2014.
Dari Tabel diatas dapat diperoleh informasi bahwa baik di tingkat petani maupun pedagang pengumpul memperoleh keuntungan masing-masing. Sementara harga produk pertanian di tingkat konsumen sebesar RP 6500/kg.

5.4    Analisis Efisiensi Pemasaran
Efisiensi pemasaran adalah (EP) nisbah antara biaya pemasaran dengan nilai produk yang dijual  dan dinyatakan dengan persen, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut :
         Biaya Pemasaran
EP =                                                       X  100%
Nilai Produk yang Di pasarkan


   6500
EP =                    X  100%
                    85.000

       EP = 7,64%






  







BAB VI
PENUTUP
6.1    Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktek lapang ini yaitu:
1.    Saluran pemasaran yaitu melalui dengan pedagang pengumpul dimana pedangan pengumpul ini memiliki keuntungan kelemahan dalam saluran pemasaran yang ada.
2.    Mata pencahrian di daerah Desa Padaelo rata-rata di pertanian, baik dari segi tanaman di kebun, sawah, dan pekarangan rumah.
3.    Penghasilan padi setiap musim tidak menetap, kadang banyak penghasilannya dan kadang menurun karena di sebabkan dengan hama dan penyakit terhadap tanaman.

6.2    Saran
Sebaiknya para petani memerhatiakan tanamannya dari gangguan hama dan penyakit agar produksinya meningkat. Saran di tujukan kepada para petani.

2 comments:

  1. Saya akan merekomendasikan siapa pun yang mencari pinjaman Bisnis ke Le_Meridian, mereka membantu saya dengan pinjaman Empat Juta USD untuk memulai bisnis Quilting saya dan itu cepat. Ketika mendapatkan pinjaman dari mereka, mengejutkan betapa mudahnya mereka bekerja. Mereka dapat membiayai hingga jumlah $ 500,000,000.00 (Lima Ratus Juta Dolar) di wilayah mana pun di dunia selama ada 1,9% ROI yang dapat dijamin pada proyek tersebut. Prosesnya cepat dan aman. Itu benar-benar pengalaman positif. Hindari penipu di sini dan hubungi Layanan Pendanaan Le_Meridian Di. lfdsloans@lemeridianfds.com / lfdsloans@outlook.com. WhatsApp ... + 19893943740. jika Anda mencari pinjaman bisnis.

    ReplyDelete