LAPORAN PRAKTEK LAPANG
MANAJEMEN PEMASARAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Manajemen Marketing (Pemasaran) dalam dunia usaha yang semakin bersaing,
tantangan yang dihadapi para produsen barang akan semakin berat dalam usahanya
untuk memasukkan barangnya ke arena pertukaran. Segala usaha di bidang
pemasaran (marketing) harus ditempuh sehingga penggarapan secara
sungguh-sungguh agar tidak terlempar ke luar "percaturan" akibat
semakin banyaknya orang yang sama dalam bidang yang telah digarap. Dalam
persaingan yang semakin ketat, kegiatan peningkatan produksi tidak lagi
dipandang sebagai masalah yang berat dibandingkan dengan kegiatan memasarkan
barang yang dihasilkannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keberhasilan
dalam memasarkan merupakan kunci keberhasilan dari suatu perusahaan. (Handoko,
1998)
Kegiatan pemasaran
memiliki nilai positif baik dilihat dari sisi konsumen maupun dari sisi
produsen. Dari sisi konsumen, pemasaran dipandang sebagai kegiatan yang dapat
menawarkan berbagai alternatif alat pemuas kebutuhan, sehingga nilai kepuasan
itu sendiri bertambah besar. Dari sisi produsen, pemasaran sebagai kegiatan
untuk lebih meningkatkan pelayanan pemenuhan kebutuhan konsumen. Oleh karena
itu, pemasaran sesungguhnya bukan sematamata berkaitan dengan kepentingan
produsen saja melainkan juga kepentingan konsumen.
Pemasaran merupakan
salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mempertahankan kelangsungan hidup, untuk berkembang, dan mendapatkan laba. Arti
pemasaran biasanya sering disalah artikan dengan pengertian penjualan,
perdagangan dan distribusi. Padahal istilah-istilah tersebut hanya merupakan
satu bagian dari aktivitas pemasaran secara keseluruhan. Proses pemasaran
dimulai jauh sebelum barang diproduksi dan tidak berakhir dengan penjualan
tetapi bagaimana dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. (Dharmmesta, 2002)
Sehingga sejak orang mengenal kegiatan
pemasaran, telah banyak definisi-definisi pemasaran yang dikemukakan. Definisi
tersebut awalnya menitikberatkan pada barang, kemudian pada lembagalembaga yang
diperlukan untuk melaksanakan proses penjualan, dan pada fungsi-fungsi yang
dijalankan untuk memungkinkan dilakukannya transaksi pemasaran.
1.2
Tujuan Praktek Lapang
Adapun tujuan dari
praktek lapang yaitu:
1.
Dapat mengetahui
bagaimana cara saluran pemasaran yang ada pada daerah tersebut
2.
Dapat mengetahui
mata pencahrian para petani yang ada di daerah tersebut
3.
Dapat mengetahui
penghasilan padi para petani dalam semusim.
1.3
Kegunaan Praktek Lapang
Kegunaan dalam praktek lapang ini adalah dapat
memberikan informasi kepada seluruh mahasiswa khususnya mahasiswa pertanian
bahwa penghasilan yang di dapatkan para petani permusim untuk tanamaan padi
dll, dan apa-apa kendalanya para petani di daerah tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pasar dan Pemasaran
2.1.1 Pasar
Pasar
adalah kelompok individual (perorangan maupun organisasi) yang mempunyai
permintaan terhadap barang tertentu, berdaya beli dan berminat merealisasikan
pembeliannya. Pengertian Pemasaran : Kegiatan pemasar untuk menjalankan bisnis
(profit atau nonprofit) guna memenuhi kebutuhan pasar dengan barang dan atau
jasa, menetapkan harga, mendistribusikan, serta mempromosikannya melalui proses
pertukaran agar memuaskan konsumen dan mencapai tujuan perusahaan. Pasar konsumen
yaitu sekolompok pembeli yang membeli barang untuk dikonsumsi, bukan dijual
atau diproses lebih lanjut. Pasar Industri adalah pasar yang terdiri individu
dan lembaga atau organisasi yang membeli barang untuk dipakai lagi, baik
lansung maupun tidak langsung, dalam memproduksi barang lain kemudian dijual. (Handoko, 1998).
Jenis-jenis
pasar menurut bentuk kegiatannya pasar dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
1. Pasar
Nyata
Pasar
dimana barang-barang yang akan dijual belikan dan dapat dibeli oleh pembeli. Contohnya
pasar tradisional dan pasar swalayan.
2. Pasar
Abstrak
Pasar
dimana para pedagangnya tidak menawar barang-barang yang akan dijual dan tidak
membeli secara langsung tetapi hanya dengan menggunakan surat dagangannya saja.
Contoh pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing.
Jenis-jenis pasar menurut cara transaksinya dibagi
menjadi 2 yaitu:
1. Pasar tradisional
1. Pasar tradisional
Pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual
dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secara langsung. Barang-barang yang
dijual belikan adalah barang yang kebutuhan pokok.
2.
Pasar modern
Pasar yang bersifat modern dimana barang-barang
diperjual belikan dengan harga pas dan dengan layanan sendiri. Tempat
berlangsungnya pasar ini adalah di mall, plaza, dan tempat-tempat modern
lainnya.
2.1.2 Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang
perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam
upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya, untuk mendapatkan
laba dan untuk berkembang. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan
salah satu kegiatan perusahaan, dimana secara langsung berhubungan dengan
konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang
berlangsung dalam kaitannya dengan pasar. (Wilian, dkk, 2008)
Selain itu ada pula tiga pendapat tentang
pemasaran yaitu:
1.
Pemasaran adalah
suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang diajukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan
jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial. (William J. Stanton, 1978).
2.
Pemasaran adalah
pelaksanaan kegiatan dunia usaha yang mengakibatkan aliran barang dan jasa dari
para produsen ke para konsumen. (The Amirican Marketing Association, 1989).
3.
Pemasaran adalah
suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan
kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar
sesuatu yang bernilai satu sama lain. (Philip Kotler, 2000).
Berdasarkan
beberapa pengertian tersebut berarti pemasaran terdiri dari tindakan-tindakan
yang menyebabkan berpindahnya hak milik atas barang serta jasa dan yang
menimbulkan distribusi fisik mereka. Proses pemasaran meliputi aspek fisik dan
non fisik. Aspek fisik menyangkut perpindahan barang-barang ketempat dimana
mereka dibutuhkan. Sedangkan aspek nonfisik dalam arti bahwa para penjual harus
mengetahui apa yang diinginkan oleh para pembeli dan pembeli harus pula
mengetahui apa yang dijual.
2.2
Saluran Pemasaran
Saluran Pemasaran (Marketing Channel) adalah banyak
produsen yang mampu menghasilkan suatu produk sendiri namun tidak banyak dari
mereka yang melakukan penjualan langsung ke konsumen akhir, pertimbangan biaya
biasanya menjadi faktor atau alasan terkuat mengapa para produsen tidak
langsung menjual produknya langsung ke konsumen akhir. Diantara produsen dan
konsumen perantara yang menyalurkan produk di antara mereka. Perantara ini
sering disebut saluran pemasaran. Saluran pemasaran adalah organisasi yang
saling tergantung dan tercakup dalam proses membuat produk dan jasa tersedia
untuk dipakai konsumen. (Warren J. Keegen, 2003)
Strategi saluran pemasaran menurut kottler ada 2
strategi yang digunakan dalam saluran pemasaran yaitu:
1.
Strategi dorong
pada dasarnya berusaha membujuk perantara agar mau memasarkan produknya dengan
memberikan fasilitas-fasilitas tertentu misalnya: pemotongan yang tinggi dalam
pembelian produk. Strategi ini cocok digunakan untuk produk dengan loyalitas
rendah strategi ini juga sesuai untuk memasarkan produk baru namun dengan biaya
produksi yang terbatas, sehingga mencoba menggunakan saluran pemasaran yang
sudah berpengalaman dalam memasarkan berbagai produk dan strategi Tarik.
2.
Strategi tarik
pada dasarnya yaitu mencakup pengusaha produsen yang menggunakan iklan dan
media untuk membujuk para konsumen bertanya kepada perantara dengan demikian
akan menarik para perantara untuk melakukan pembelian. Strategi ini cocok
digunakan jika loyalitas merek tampak tinggi sehingga konsumen berperan dalam
penjualan.
Peran saluran pemasaran pada dasarnya saluran
pemasaran perluh digunakan agar supaya suatu perusahaan mempunyai efektifitas
dan efisiensi tinggi karena dengan saluran pemasaran dapat menekan biaya-biaya
seperti distribusi, penyimpanan, jangkauan pasar tersebut. Ada beberapa faktor
mengapa saluran pemasaran mempunyai keuntungan-keuntungan yaitu:
1.
Banyak
perusahaan yang tidak memiliki sumber keuangan yang memadai untuk melakukan
pemasaran langsung.
2.
Dalam beberapa
kasus pemasaran langsung tidak dapat digunakan.
3.
Para produsen
yang memang mendirikan saluran pemasarannya sendiri akan lebih mendapatkan laba
yang sangat besar.
Tingkat Saluran dalam saluran pemasaran ada 4
tingkat dalam suatu pemasaran yaitu:
1.
Saluran Tingkat
Nol yaitu Produsen yang menjual produknya langsung ke konsumen akhir tanpa
perantara.
2.
Saluran Tingkat
Satu yaitu Produsen yang menjual produknya dengan satu perantara Produsen Pengecer Konsumen akhir
3.
Saluran Tingkat
Dua yaitu Produsen yang menjual produknya melalui dua perantara Produsen Pedagang besar Pengecer
Konsumen
akhir
4.
Saluran Tingkat
Tiga yaitu Produsen yang menjual produknya melaui Tiga perantara Produsen Pedagang besar Agen
Pengecer Konsumen akhir
Strategi distribusi adalah hal yang perlu dipikirkan
secara tetap sesuai dengan tujuan perusahaan mengenahi produknya. Berikut tiga
strategi pemasaran yang biasanya digunakan oleh perusahaan dalam melakukan
distribusi yaitu:
1.
Distribusi
Eksklusif ini dalam prakteknya yaitu dengan membatasi perantara produk agar
eksklusifitas produk terjaga dan harga tetap tinggi. Biasanya ada perjanjian
ekslusif perantara tidak boleh menjual produk pesaing.
2. Distribusi Selektif ini prakteknya yaitu menggunakan
beberapa perantara dalam melakukan distribusinya.
3.
Distribusi Intensif ini dalam prakteknya
yaitu menggunakan sebanyak mungkin perantara dengan harapan perputaran produk
cepat dan cepat sampai ketangan konsumen.
2.3
Margin Pemasaran
Margin
Pemarasan (marketing margin) dalam teori harga dianggap produsen bertemu
langsung dengan konsumen, sehingga harga pasar yang terbentuk merupakan
perpotongan antara kurva penawaran dengan kurva permintaan. Sehingga untuk itu
digunakan konsep marjin pemasaran. dapat ditinjau dari dua sisi, yaitu sudut
pandang harga dan biaya pemasaran. Pada analisis pemasaran yang sering
menggunakan konsep marjin pemasaran yang dipandang dari sisi harga ini. Marjin
pemasaran merupakan selisih harga yang yang dibayar konsumen akhir dan harga
yang terima petani produsen. (Sitorus, 2004).
Margin pemasaran dapat
didefenisikan dengan dua cara, yaitu:
1.
Margin pemasaran
merupakan selisih antara harga yang dibayar konsumen akhir dengan harga yang
diterima petani (produsen).
2.
Margin pemasaran
merupakan biaya dari balas jasa-jasa pemasaran.
Harga yang dibayar
konsumen akhir merupakan harga di tingkat pedagang pengecer. Bila di gambarkan
dalam suatu kurva, maka keseimbangan harga di tingkat pengecer merupakan
perpotongan antara kurva penawaran turunan (derived supply curve), dengan kurva
permintaan primer (primary demand curve). Sedangkan kesesimbangan
harga ditingkat petani perpotongan antara kurva penawaran primer (primary
supply curve) dengan kurva permintaan turunan (derived demand curve).
BAB III
METODE PRAKTEK LAPANG
3.1
Waktu dan Lokasi Praktek Lapang
Praktik lapang
ini di laksanakan pada tanggal 13 Desember 2014 di mulai pada pukul 09.00 WITA
– Selesai, di Desa Padaelo, Kecematan Mattiro Bulu, Kabupaten Pinrang, Sulawesi
Selatan.
3.2
Metode Pelaksanaan Praktek Lapang
Adapun metode yang kami laksanakan yaitu:
1.
Mengdatangi rumah
petani
2.
Memperkenalkan
diri kepada petani
3.
Melakukan
wawancara secara langsung ke petani mengenai usaha pertaniannya.
4.
Minta pamit
untuk melanjutkan kegiatan pendataan.
3.3
Metode pengumpulan data
Adapun metode
yang kami laksanakan pada saat pengumpulan data yaitu kami langsung mendatangi
para petani dan pedangan pengumpul kemudaian kami melakukan wawancara untuk
mendapatkan data-data tentang penghasilan para petani dan pembelian yang di
lakukan oleh Pedagang pengumpul yang ada di lakukan oleh pedagang tersebut di
Desa Padaelo Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
3.4
Metode analisis data
Adapun cara kami untuk menganalisis data-dataa yang
telah kami dapatkan dari para petani dan pedangan pengumpul kemudian kami
melakukan asistensi kepada asisten untuk mengetahui cara-cara menganalisis
data-data yang kami dapatkan dari para petani dan pedangan pengumpul, kemudian
kami hitung kembali data-data yang telah kami dapatkan.
BAB IV
KEADAAN UMUM
LOKASI PRAKTEK LAPANG
4.1
Letak Geografi
4.1.1
Letak dan pembagian wilayah Administrasi
1.
Letak Administrasi
dan Keadaan Geografis
Padaelo adalah salah satu Desa dalam wilayah
administrasi Kecematan Mattiro Bulu. Secara administrasi, wilayah ini terdiri
atas 3 lingkungan yaitu cora, paero, dan benrangnge. Batas wilayah Desa Padaelo
adalah
a.
Sebelah Utara
Desa Padakkalawa
b.
Sebelah Timur
Kelurahan Manarang dan Kelurahan Padaidi
c.
Sebelah Selatan
Desa Samaulue
d.
Sebelah Barat
Desa Barangpalie
2.
Tanah, Topografi
dan Iklim
Kondisi
topografi wilayah Desa padaelo pada umumnya datar dengan ketinggian 100 – 2000
meter di atas permukaan laut. Beriklim tropis sehingga memiliki dua jenis musim
yaitu hujan dan kemarau. Musim kemarau terjadi pada bulan April - September dan musim hujan
terjadi pada bulan Okrober - Maret. Suhu udara rata-rata 28oC dengan
curah hujan rata-rata mencapai 174,93 mm/bln. Tanah terdiri atas tiga jenis
yaitu regosol kelabu, grumosol kelabudan brown forest soil (Badan Pusat
Statistik Kabupaten Pinrang, 2013).
4.1.2 Luas Wilayah
Luas wilayah yang di miliki oleh suatu daerah
merupakan salah satu faktor pendukung dalam peningkatan produksi
danproduktivitas dari wilayah tersebut. Lahan yang luas dan di dukung oleh
kondisi tanah yang subur menjadi faktor penentu dalam peningkatan produksi
sector pertanian. Luas wilayah desa padaelo sekitar 7,89 km2 atau
5,95% dari luas keseluruhan kecematan Mattiro Bulu, Sulawesi Selatan.
1.
Demografi
Jumlah Penduduk Desa Padaelo tahun 2013 berjumlah
3254 jiwa yang terdiri atas 1524 jiwa laki-laki dan 1730 perempuan, dengan
kepadatan penduduk 412 jiwa/km2. Penduduk tersebar di berbagai Dusun
dengan jumlah penduduk terbesar yakni 964 jiwa atau 29,6% mendiami dusun Cora.
Jumlah rumah tangga sebanyak 747.
2.
Pengguna tanah
Penggunaan tanah di Desa Padaelo yaitu untuk tegalan
seluas 318,66 ha dan pekarangan 54,30 Ha. Tanah berupa kebun dan tambak
masing-masing seluas 187,34 Ha dan 0,50 Ha. Adapun luas lahan sawah dan lahan
kering menurut penggunaan pada masing-masing kelompok di Desa Padaelo Kecematan
Pinrang, Sulawesi Selatan. Dapat di lihat pada tabel 2.
3.
Luas Sawah
Luas tanah sawah dan tanah kering di Desa Padaelo
adalah masing-masing 453,88 Ha dan 792,44 Ha. Adapun luas sawah jenis
pengairannya semua berpengairan tehnis di Desa Padaelo, Kecematan Pinrang,
Sulawesi Selatan. Dapat di lihat pada tabel 3.
4.2
Keadaan Penduduk
4.2.1 Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Jumlah Penduduk
di Desa Padaelo pada tahun 2013 berjumlah 3254 jiwa yang terdiri atas 1524 jiwa
laki-laki dan 1730 perempuan, dengan kepadatan penduduk 412 jiwa/km2.
Penduduk tersebar di berbagai Dusun dengan jumlah penduduk terbesar yakni 964
jiwa atau 29,6% mendiami dusun Cora dan jumlah rumah tangga sebanyak 747.
4.2.2
Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel
4: Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan Kecematan Mattiro Bulu Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan
Pendidikan
|
TK
|
SD
|
SMP
|
SMA/MA
|
KULIAH
|
PNS
|
Laki-laki
|
12
|
19
|
30
|
25
|
11
|
18
|
Perempuan
|
23
|
24
|
45
|
42
|
15
|
10
|
Jumlah
|
35
|
43
|
75
|
67
|
26
|
28
|
Data
Sekunder setelah diolah, 2014
Berdasarkan jumlah
penduduk berdasarkan pendidikan di Desa Padaelo pada tahun 2013 berjumlah 274
jiwa, yang terdiri atas 110 jiwa laki-laki dan 164 jiwa perempuan, menunjukkan
bahwa dimana yang masih duduk TK sebanyak 35 jiwa yang terdiri dari 12
laki-laki dan 23 perempuan, masih duduk di SD sebanyak 43 jiwa, yang terdiri
atas 19 laki-laki dan 24 perempuan, masih duduk di SMP 75 jiwa dimana terdiri
atas 30 laki-laki dan 45 perempuan, dan yang duduk di SMA sebanyak 67 jiwa,
yang terdiri atas 25 lak-laki dan 42 perempuan, yang Kuliah 26 jiwa dimana yang
terdiri atas 11 laki-laki dan 15 perempuan
sedangkan yang pegawai/PNS sebanyak 28 jiwa dimana yang terdiri atas 18
laki-laki dan 10 perempuan.
4.2.1
Penduduk berdasrkan mata pencahrian
Jumlah penduduk yang ada di Desa Padaelo pada tahun
2013 berjumlah 3253 jiwa dengan jumlah Rumah tangga sebanyak 747, dengan 95%
mata pencahriannya dalam bentuk pertanian yaitu, dengan mata pencahriannya di
sawah, di kebun dan di pekarangan rumahnya.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1
Identitas Responden
5.1.1 Identitas Petani
Nama : Latahan
Umur : 65 Tahun
Jenis
Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan
Utama : Petani
Pekerjaan
Sampinan : -
Tanggunan
Keluarga : 4 Orang
Tabel 5 :
Susunan Anggota Keluarga Responden
No.
|
Nama
|
Umur (Thn)
|
Hub. Keluarga
|
Pendidkan
|
1.
|
Besse
|
60
|
Istri
|
SD
|
2.
|
Amir
|
33
|
Anak
|
SMP
|
3.
|
Rosida
|
30
|
Menantu
|
SD
|
4.
|
Akbar
|
15
|
Cucu
|
SMP
|
Data
Primer setelah diolah, 2014.
Latahan
memiliki istri yang bernama Besse dan memiliki anak 1 yang bernama Amir, memiliki 1 menantu yang bernama dan memiliki
1 cucu yang bernama Akbar.
Tabel 6 :
Jenis dan jumlah produksi usaha tani yang di hasilkan
No
|
Usaha Tani
|
Luas (unit)
|
Produksi
|
Status lahan
|
Keterangan
|
1.
|
PADI (MT-1)
|
0,6 ha
|
700 Kg
|
Milik
|
Gabah basah
|
2
|
PADI (MT-2)
|
0,1 ha
|
850 Kg
|
Sakap
|
Gabah basah
|
Data Primer setelah diolah, 2014.
Pada musim tanam satu Latahan memiliki luas Lahan
0,6 ha dengan penghasil produksinya 70 kg, sedangkan pada musim tanam dua
latahan menyakap lahan dengan luas 0,1 ha dan hasil produksinya 850 kg.
Tabel
7 : Perlakuan terhadap produksi yang di hasilkan sebelum di pasarkan
No
|
Usaha Tani
|
Perlakuan
|
Keterangan
|
1.
|
PADI (MT-1)
|
Langsung di jual di sawah
|
Gabah
basah
|
2
|
PADI (MT-2)
|
Di keringkan
|
Gabah
kering
|
Data Primer setelah diolah, 2014.
Pada tanam satu
Latahan memiliki hasil produksi padi dan langsung di jual disawah, sedangkan
pada musim tanam dua hasil produksinya di beri perlakuan dengan cara di
keringkan kemudian di jual.
Tabel 8 :
Jenis dan jumlah produksi usahatani yang di pasarkan
No
|
Usaha Tani
|
Jumlah
|
Harga
(Rp/kg)
|
Nilai (Rp)
|
Keterangan
|
1.
|
PADI (MT-1)
|
1.700 kg
|
4.000
|
6.800.000
|
Gabah basah
|
2
|
PADI (MT-2)
|
850 kg
|
4.500
|
3.825.000
|
Gabah kering
|
Data
Primer setelah diolah, 2014.
Jumlah produksi gabah
basah pada musim tanam pertama yaitu sebesar 1.700 kg dengan harga Rp. 4000, sehingga pendapatan
pada musi tanam pertama adalah Rp. 6.800.000. Sedangkan pada musim tanam kedua
dapat memproduksi gabah kering sebanyak 850 kg dengan harga Rp. 4.500 sehingga
pendapatan pada musim tanam kedua adalah Rp. 3.825.000
5.1.2 Identitas Pedagang
Nama : H. Baharuddin
Umur : 52 Tahun
Jenis Kelamin :
Laki-laki
Pekerjaan
Utama : Wiraswasta
Pekerjaan
Sampinan : -
Tanggunan
Keluarga : 4 Orang
Tabel 9 :
Susunan Anggota Keluarga Responden
No.
|
Nama
|
Umur (Thn)
|
Hub. Keluarga
|
Pendidkan
|
Keterangan
|
1.
|
Hj. Hasna
|
48
|
Istri
|
SMA
|
|
2.
|
Hj. Hardiyanti
|
26
|
Anak
|
SMP
|
|
3.
|
Hj. Maryam
|
22
|
Anak
|
S1
|
Proses
|
4.
|
Ahmad Bahma
|
18
|
Anak
|
SI
|
Proses
|
Data Primer
setelah diolah, 2014.
H. Baharuddin memiliki istri yang bernama Hj. Hasna
dan memiliki 3 seorang anak yang bernama Hj. Hardiyanti, Hj. Maryam dan Ahmad
Bahma.
Tabel 10 :
Jenis dan jumlah produksi usaha tani yang di hasilkan
No
|
Usaha Tani
|
Luas (unit)
|
Produksi
|
Status lahan
|
Keterangan
|
1.
|
PADI (MT-1)
|
3 ha
|
10.000 Kg
|
Milik
|
Gabah
|
2
|
PADI (MT-2)
|
3 ha
|
12.000 Kg
|
Milik
|
Gabah
|
Data Primer setelah diolah, 2014.
Pada musim tanam satu H. Baharuddin memiliki 3 ha
luas lahan dengan hasil produksi 10.000
kg, sedangkan pada musim tanam dua dan hasil produksi yaitu 12.000 kg.
Tabel
11: Perlakuan terhadap produksi yang di hasilkan sebelum dipasarkan
No
|
Usaha Tani
|
Perlakuan
|
Keterangan
|
1.
|
PADI (MT-1)
|
Penjemuran dan penggilingan
|
Beras
|
2.
|
PADI (MT-2)
|
Penjemuran dan penggilingan
|
Beras
|
Data Primer setelah diolah, 2014.
Pada musim tanam satu dan dua H. Baharuddin
memberikan perlakuan terhadap gabahnya dengan cara penjemuran dan penggilinghan
sehingga menjadi beras kemudian di pasarkan.
Tabel
12 : Jenis dan jumlah produksi usahatani yang di pasarkan
No
|
Usaha Tani
|
Jumlah
|
Harga
(Rp/kg)
|
Nilai (Rp)
|
Keterangan
|
1.
|
PADI (MT-1)
|
10.000 kg
|
6.500
|
65.000.000
|
Beras
|
2.
|
PADI (MT-2)
|
12.000 kg
|
6.500
|
78.000.000
|
Beras
|
Data Primer setelah diolah, 2014.
Hasil produksi
padi yang telah di olah menjadi pada musim tanam pertama adalah 10.000 kg dan
harga Rp. 6.500/kg. Jadi pendapatan pada musim tanam adalah Rp. 65.000.000,
sedangkan pada musim tanam kedua adalah 12.000 kg dengan harga beras Rp.
6.500/kg sehingga penghasilanya adalah Rp. 78.000.000, jadi penghasilnannya
setiap musim tidak menentu.
5.2
Analisis Saluran Pemasaran
Konsumen
|
Ped. Pengumpul
|
Ped. Pengencer
|
Ped. Pengumpul
|
Ped. Pengumpul
|
Konsumen
|
Ped. Pengencer
|
Pedagang Besar
|
Petani
|
Konsumen
|
Keterangan:
1.
Petani Ped. Pengumpul Ped. Pengecer Konsumen
2.
Petani P.Pengumpul P.Besar P.Pengecer
Konsumen
3.
Petani Ped. Pengumpu Konsumen
5.3
Analisis Margin Pemasaran
Margin pemasaran (MP)
adalah untuk melihat selisih antara harga yang diterima produsen dengan harga
yang dibayar oleh konsumen. Margin bersifat tidak tetap dipengaruhi oleh waktu,
kerusakan, susut dan kehilangan.
MP = Pr – Pf
Keterangan
:
MP = Margin pemasaran
Pr = Harga
di tingkat konsumen
Pf = Harga di tingkat petani
Tabel 13: Harga jual masing – masing Lembaga Pemasaran
No
|
Lembaga Pemasaran
|
Harga
|
1
|
Petani
|
4000/kg
|
2
|
Pedagang
pengumpul
|
6.500/kg
|
MP = Pr – Pf
MP = 6500 - 4000
=
2500
Jadi
pada analisi margin pemasaran dapat di peroleh hasil margin pemasaran yaitu
2.500/kg.
Tabel 14: Analisis Margin Pemasaran
Petani Latahan di Desa Padaelo, Kecamatan Mattiro Bulu,Kabupaten Pinrang,
Sulawesi selatan.
No.
|
Uraian
|
Nilai
|
1
|
Biaya Produksi
(Traktor dan pupuk,)
|
Rp. 650.000
|
2.
|
Biaya Pemasaran
|
Rp. -
|
3.
|
Keuntungan Usaha :
ð Penjualan
ð Biaya Pemasaran
|
Rp.
6.175.000
Rp. -
|
Total
|
Rp.
6.175.000
|
Data Primer Setelah Diolah, 2014.
Berdasarkan
hasil tabel dapat di simpulkan bahwa biaya produksi pada tanaman padi dengan
biaya pengeluaran traktor Rp. 250.000 dan biaya pupuk Rp. 400.000 sehingga
total pengeluar adalah Rp. 650.000, sedangkan keuntungan yang di dapatkan dari
hasil produksinya adalah Rp. 6.175.000.
Tabel 15 : Analisis Margin Pemasaran Pedagang
Pengumpul (H. Baharuddin)
No.
|
Uraian
|
Nilai
|
1.
|
Harga beli dari petani
|
RP. 4000
|
2.
|
Biaya Pemasaran (Penggilingan, Transportasi)
|
Rp. 150.000
|
3
|
Keuntungan Usaha :
ð Penjualan
ð Harga beli
ð Biaya Pemasaran
|
Rp. 6.500
Rp. 4000
Rp. 150.000
|
Total
|
Rp.
160.500
|
Data Primer Setelah Diolah, 2014.
Dari
Tabel diatas dapat diperoleh informasi bahwa baik di tingkat petani maupun
pedagang pengumpul memperoleh keuntungan masing-masing. Sementara harga produk
pertanian di tingkat konsumen sebesar RP 6500/kg.
5.4
Analisis Efisiensi Pemasaran
Efisiensi pemasaran adalah (EP) nisbah antara
biaya pemasaran dengan nilai produk yang dijual
dan dinyatakan dengan persen, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut
:
Biaya Pemasaran
EP
=
X 100%
Nilai Produk yang Di pasarkan
6500
EP
= X 100%
85.000
EP = 7,64%
BAB VI
PENUTUP
6.1
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktek lapang
ini yaitu:
1.
Saluran
pemasaran yaitu melalui dengan pedagang pengumpul dimana pedangan pengumpul ini
memiliki keuntungan kelemahan dalam saluran pemasaran yang ada.
2.
Mata pencahrian
di daerah Desa Padaelo rata-rata di pertanian, baik dari segi tanaman di kebun,
sawah, dan pekarangan rumah.
3.
Penghasilan padi
setiap musim tidak menetap, kadang banyak penghasilannya dan kadang menurun
karena di sebabkan dengan hama dan penyakit terhadap tanaman.
6.2
Saran
Sebaiknya para
petani memerhatiakan tanamannya dari gangguan hama dan penyakit agar
produksinya meningkat. Saran di tujukan kepada para petani.
godg
ReplyDeleteSaya akan merekomendasikan siapa pun yang mencari pinjaman Bisnis ke Le_Meridian, mereka membantu saya dengan pinjaman Empat Juta USD untuk memulai bisnis Quilting saya dan itu cepat. Ketika mendapatkan pinjaman dari mereka, mengejutkan betapa mudahnya mereka bekerja. Mereka dapat membiayai hingga jumlah $ 500,000,000.00 (Lima Ratus Juta Dolar) di wilayah mana pun di dunia selama ada 1,9% ROI yang dapat dijamin pada proyek tersebut. Prosesnya cepat dan aman. Itu benar-benar pengalaman positif. Hindari penipu di sini dan hubungi Layanan Pendanaan Le_Meridian Di. lfdsloans@lemeridianfds.com / lfdsloans@outlook.com. WhatsApp ... + 19893943740. jika Anda mencari pinjaman bisnis.
ReplyDelete