Wednesday, January 11, 2017

Laporan Praktikum Batang ( Morfologi & Anatomi Tumbuhan )



LAPORAN PRAKTIKUM II
MORFOLOGI DAN ANATOMI TUMBUHAN
BATANG (Caulis)
Jagung (Zea mays)
Mawar (Rosa sp)
Markisa (Passiflora quadrangularis)
Bambu (Bambusa sp)
                                                    Rumput teki (Cyperus rotundus)



 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Morfologi tumbuhan adalah adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhan. Morfologi tumbuhan juga menguraikan tentang fungsi masing masing bagian dari bentuk dan susunan tumbuhan. Salah satu bagian dari tumbuhan yaitu batang. (Anonim 2014).
Batang merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya. Batang berperan untuk mendukung bagian tumbuhan di atas tanah, selain itu juga sebagai alat transportasi yaitu jalan pengangkutan air dan zat makanan dari akarke daun dan jalan pengangkutan hasil asimilasi dari daun ke bagian lain, baik ada yang di bawah maupun di atas tanah (Savitri, 2008). Batang adalah satu bagian terpenting bagi tumbuhan, srtuktur batang tumbuhan pembuluh sangat bervariasi. Pada dasarnya pada irisan melintang batang akan tampak tiga daerah pokok atau tiga system jaringan adalah epidermis, korteks dan stele. (silender pusat). Bagian sayatan melintang.
Batang berperan untuk mendukung bagian tubuh untuk mendukung bagian tumbuhan diatas tanah, selain itu juga sebagai alat transportasi yaitu jalan pengangkutan air dan zat makanan dari akak ke daun dan jalan pengangkutan hasil asimilasi drai daun ke bagian lain,baik yang ada di bawah maupun d atas tanah (Savitri, 2008).
      Batang bagi tumbuhan mempunyai fungsi untuk :
a.       Mendukung bagian-bagian tumuhan yang ada diatas tanah,yaitu daun,bunga,dan buah.
b.      Dengan percabangannya memperluas bidang asimilasi dan menempatkan bagian-bagian tumbuhan di dalam ruang sedemikian rupa,hingga dari seg kepentingan tumbuhan bagian-bagian tadi terdapat dalam posisi yang menguntungkan.
c.       Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah keatas dan jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas kebawah.
d.      Menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan.
Pada tumbuhan monokotil batang tidak bercabang-cabang, pembuluh angkut (xilem-floem) tersebar, tidak punya jari-jari empulur, tidak ada kambium vaskular sehingga tidak dapat membesar, empulur tidak dapat dibedakan di daerah korteks.Pada batang monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder. Sedangkan pada batang dikotil bercabang-cabang, pembuluh angkut teratur, punya jari-jari empulur, mempunyai kambium vaskular sehingga dapat membesar, dapat dibedakan antara daerah korteks dan empulur, ada kambium di antara xilem dan floem. (Aonim 2011)
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini ialah untuk mengetahui tentang batang,mengatauhui ciri-ciri batang,mengetahui perbedaan batang yang muda dan yang tua dan agar kita dapat mengetahui  jaringan Epidermis, dan jaringan batang monokoti.

Kegunaan Praktikum
Adapun kegunaan praktikum ini ialah agar kita tahu bahwa tanaman memilik bentuk batang yang berbeda-beda sesuai dengan fungsinya dan agar kita mengetahui teknik-teknik praktikum



TINJAUAN PUSTAKA
Jagung (Zea mays L.)
 Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Poales
Famili              : Poaceae
Genus              : Zea
Spesies            : Zea mays L.
Morfologi
Jagung berbentuk ruas. Ruas-ruas berjajat secara vertikal pada batang jagung. Pada tanaman jagung yang sudah tua, jarak antar ruas semakin berkurang (Belfield dan Brown, 2008). Batang tanaman jagung beruas-ruas dengan jumlah 10 - 40 ruas. Tanaman jagung umumnya tidak bercabang. Batang memiliki dua fungsi yaitu sebagai tempat daun dan sebagai tempat pertukaran unsur hara. Unsur hara dibawa oleh pembuluh bernama  xilem  dan  floem. Floem bergerak dua arah dari atas kebawah dan dari bawah ke atas. Floem membawa sukrose menuju seluruh bagian tanaman  dengan bentuk cairan.
Ekologi
Jagung merupakan tanaman daerah beriklim hangat dengan kelembaban mencukupi. Daerah penyebaran di daerah tropis dan subtropis. Jagung kurang cocok ditanam pada iklim agak kering atau di ekuator. Pertumbuhan terbaik jagung yaitu tumbuh di daerah dengan suhu khusus antara 21 - 30° C. pada saat perbungaan jantan. Suhu minimum untuk perkecambahan adalah 10° C. Tanaman ini memerlukan temperatur harian rata-rata sekurang-kurangnya 20° C. untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Tanaman ini pada umumnya tumbuh di daerah antara 50° LU hingga 40° LS dan pada ketinggian hingga 3000 m di daerah equator. Pada garis lintang yang lebih tinggi, diatas 58° LU. Jagung akan sangat sensitif pada tekanan kelembaban pada saat pertumbuhan bunga jantan dan penyerbukan. Pada waktu penanaman juga memerlukan kondisi kelembaban optimum. Di daerah tropis, pertumbuhan terbaik dengan curah hujan 600 mm - 900 mm pada saat musim pertumbuhan. Jagung dapat tumbuh pada beragam jenis tanah, tetapi suks pada yang memiliki drainasi baik, peredaran udara baik, di dalam tanah memiliki senyawa organik yang cukup dan aliran nutrisi yang cukup. Jagung dapat ditanam pada tanah ber pH antara 5 - 8, tapi optimal pada 5.5 - 7. Jagung termasuk ke dalam kelompok tanaman yang tidak tahan pada kadar garam.
Mawar (Rosa sp)
Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Rosales
Famili              : Rosaceace
Genus              : Rosa
Spesies            : Rosa sp
Morfologi
Mawar memiliki batang yang tegak atau sedikit memanjat. Ketinggiannya sekitar 1 m - 2 m. Batang mawar berbentuk bulat dan berduri. Ketika masih muda batang mawar licin tapi setelah tua menjadi kasar, berusuk dan coklat. Mawar memiliki daun majemuk, menyirip ganji l, dengan pangkal tangkai bersayap. Corak daun bentuk dual, ujung meruncing, pangkal runcing, tepi bergerigi, panjang 3 cm - 6 cm, lebar 2 cm - 5 cm, pertulangan menyirip, permukaan licin, hijau, bunga tunggal, di ujung cabang atau batang, kadang tersusun dalam kelompok, kelopak bentuk segitiga, berbulu, panjang + 1 cm, hijau, bakal buah tenggelam benang sari jumlah banyak, kuning, mahkota bentuk dual asimetris, panjang 2 cm – 4 cm, halus, merah muda. Buah tunggal, bentuk bulat, ujung terdapat bekas kelopak, diameter 0,5 cm -1 m, oranye, biji bulat, keras, kecil, pulih kelabu, akar tunggang kuning oranye.
Ekologi
Tumbuhan yang umumnya ditanam sebagai lanaman hias di pekarangan. Tumbuh pada berbagai jenis tanah dengan kandungan humus yang tinggi dan tata air cukup, mulai dari ketinggian 200 m - 1800 m di alas permukaan laut. Berbunga pada bulan Mei sampai September, pengumpulan bahan dapat dilakukan sepanjang tahun.
Markisa (Passiflora quadrangularis)
Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Malpighiales
Famili              : Passifloraceae
Genus              : Passiflora
Spesies            Passiflora edulis
Morfologi
Markisa merupakan tanaman yang jelas berbatang. Adapun sifat batangnya yaitu basah (herbaceus) karena batangnya lunak dan berair, bentuk batang segi empat (quadrangularis), permukaan batang bersayap (alatus), arah tumbuh batang memanjat (scandens) yaitu dengan akar pembelit, percabangan batangnya yaitu simpodial karena tidak dapat dibedakan antara batang pokok dengan cabangnya. Tanaman markisa termasuk dalam tumbuhan anula yaitu tumbuhan yang umurnya kurang dari satu tahun.
Ekologi
Markisa dapat tumbuh di daerah mana saja, asalkan terkena sinar matahari dan dengan suhu berkisar antara 12 – 150 C. Tanaman markisa dapat hidup pada ketinggian 500 m - 1700 m diatas permukaan laut. Sedangkan curah hujan yang diperlukan berkisar 2000 mm3 – 3000 mm3 /tahun. Tumbuhan markisa biasa ditemukan dengan tumbuhan herba dan semak lainnya dikebun, sawah yang kering dan hutan. Kelembaban yang dibutuhkan  adalah sekitar 60 - 75 %.





Bambu (Bambusa sp)
Klasifiksi
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Liliopsida
Ordo                : Poales
Famili              : Poaceae
Genus              : Bambusa
Spesies            : Bambusa sp
Morfologi
Batang bambu berbentuk silindris, berbuku-buku, beruas-ruas berongga, berdinding keras, pada setiap buku terdapat mata tunas atau cabang. Batang-batang bambu muncul dari akar-akar rimpang yang menjalar dibawah lantai. Batang-batang yang sudah tua keras dan umumnya berongga, berbetuk silinder memanjang dan terbagi dalam ruas-ruas. Tinggi tanaman bambu sekitar 0,3 m - 30 m. Diameter batangnya 0,25 cm - 25 cm dan ketebalan dindingnya sampai 25 mm. Pada bagian tanaman terdapat organ-organ daun yang menyelimuti batang yang disebut dengan pelepah batang. Biasanya pada batang yang sudah tua pelepah batangnya mudah gugur. Pada ujung pelepah batang terdapat perpanjangan tambahan yang berbetuk segi tiga dan disebut subang yang biasanya gugur lebih dulu.
Ekologi
Di setiap lokasi begitu banyak bambu yang tumbuh misalnya didaerah dekat dengan aliran sungai, tebing-tebing ataupun di pinggir pinggir danau. Jika kita perhatikan pertumbuhan bambu begitu cepat berkembang di daerah daerah yang dingin dan agak lembab.
Tanaman bambu di Indonesia ditemukan mulai dari dataran rendah sampai pegunungan. Pada umumnya ditemukan di tempat-tempat terbuka dan daerahnya bebas dari genangan air. Tanaman bambu hidup merumpun, mempunyai ruas dan buku. Pada setiap ruas tumbuh cabang-cabang yang berukuran jauh lebih kecil dibandingkan dengan buluhnya sendiri. Pada ruas-ruas ini tumbuh akar-akar sehingga pada bambu dimungkinkan untuk memperbanyak tanaman dari potongan-potongan ruasnya, disamping tunas-tunas rumpunnya.
Bambu tergolong keluarga Gramineae (rumput-rumputan) disebut juga Hiant Grass (rumput raksasa), berumpun dan terdiri dari sejumlah batang (buluh) yang tumbuh secara bertahap, dari mulai rebung, batang muda dan sudah dewasa pada umur 3 - 4 tahun.
Rumput teki (Cyperus rotundus)
Klaifikasi
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Cyperales
Famili              : Cyperaceae
Genus              : Cyperus
Spesies            Cyperus rotundus L.
Morfologi
Rumput teki atau Cyperus sp dengan family Cyperaceae merupakan tumbuhan yang memiliki sifat batang rumput (calmus), bentuk batang bersegi (angularis), sifat permukaan batang licin (laevis), arah tumbuh batang tegak lurus (erectus) dan percabangan batang monopodial semu.
Ekologi
Rumput teki tumbuh pada ketinggian dengan elevasi 0 - 1000 m dari permukaan laut. Rumput teki banyak tumbuh di daerah terbuka seperti tempat pembuangan, tepi jalan, yang merupakan gulma pertanian yang potensial. Rumput teki sering ditemukan pada tempat-tempat yang menerima curah hujan lebih dari 1000 mm pertahun dengan kelambapan 60 – 85 %. Kondisi terbaik untuk pertumbuhan rumput teki dengan suhu rata-rata 25˚ C. Rumput teki menyukai tempat yang memperoleh banyak cahaya. Meskipun tumbuh pada kisaran tipe tanah dan tingkat kesuburan yang luas, rumput teki tumbuh dengan sehat pada tempat bertanah basah yang tinggi kesuburannya. pH tanah untuk menumbuhkan rumput teki berkisar antara 4,0 – 7,5

METODOLOGI
Waktu dan Tempat
Praktikum Morfologi dan Anatomi Batang (Caulis) ini dilaksanakan bertempat di Laboratorium Fakultas Pertanian. Pada hari Selasa, 11 Oktober 2016 pada pukul 15.30 WITA. sampai selesai

Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah buku gambar, pensil, pensil warna, penghapus, penggaris dan baju laboratorium. Sedangkan bahan yang digunakan adalah batang jagung (Zea mays), batang mawar (Rosa sp), batang markisa (Passiflora edulis), batang rumput teki (Cyperus rotundus) dan batang bambu (Bambusa sp).

Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja yang dilakukan adalah:
1.   Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum.
2.   Mengamati bentuk-bentuk batang dari setiap jenis batang yang dibawa, kemudian gambar bentuk-bentuk batang tersebut pada kolom-kolom yang sudah dibuat di buku gambar.
3.   Memberi keterangan pada gambar berupa klasifikasi tanaman dan bagian-bagiannya.




HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Gambar Jenis Batang (Caulis)
Bagian-Bagian Batang (Caulis)
Batang Silindris;
Jagung (Zea mays)




1.   Sulur Pangkal
2.   Selubung Kiri
3.   Ruas
4.   Buku
5.   Anakan Kiri
6.   Mahkota
Batang Berduri;
Mawar (Rosa sp)

1. Ruas/Buku-buku
2. Tangkai/Cabang batang
3. Duri batang
4. batang utama
Batang Persegi Empat
Markisa (Passiflora quadrangularis)

1.   Buku-buku/ruas
2.   Cincin batang
3.   Cabang
4.   Alat perpegangan
5.   Batang
Batang Berongga;
Bambu (Bambusa sp)

1.   Rongga
2.    Buku/buku
3.   Cincin kelopak
4.   Ruas
5.   Mata tunas
6.   Risoma
7.   Tunggul/bongkot
8.   Batang
Batang Segi Tiga;
Rumput teki (Cyperus rotundus)

1.   Ujung batang
2.   Ruas
3.   Pangkal
4.   Batang


Pembahasan
Jagung (Zea mays L.)
Pada pengamatan sayatan tipis batang jagung (Zea mays) dengan perbesaran 10 x 10, dapat terlihat epidermis, korteks, floem, dan xylem. Batang jagung (Zea mays) ini termasuk batang monokotil dan mempunyai berkas pembuluh tipe kolateral tertutup dan berkas pengangkutnya terletak tersebar.
Kekhususan yang utama pada kolateral tertutup ialah diantara pembuluh kayu dan pembuluh tapis tidak tedapat kambium. Dalam hal ini parenkim berfungsi sebagai penghubung diantara keduanya. Tiada jarang pula berkas pengangkut ini terletak dikelilingi oleh jaringan sklerenkim oleh karenanya disebut seludang sklerenkim (Sutrian, 1992).
Tipe kolateral yaitu letak xylem dan floem berdampingan, umumnya floem di sebelah luar xylem. Sedangkan bila antara xylem dan floem berdampingan langsung tanpa adanya kambium disebut koleteral terbuka (Hidayat, 1995).
Pada tipe ini, floem dan xylem berdampingan. Ada dua tipe, yaitu kolateral tertutup yang biasa terdapat pada ikatan pembuluh batang monokotil dan kolateral terbuka yang biasa terdapat pada ikatan pembuluh batang dikotil (Iserep, 1993).
Mawar (Rosa sp)
Mawar yang nama latinnya Rosa Sp memiliki bentuk batang yang bulat. Batang mawar berwwarna hijau dan permukaannya diselimuti oleh duri yang digunakan sebagai alat pertahanan diri dari serangan pengganggu. Mawar termasuk tanaman dikotil, ini ditandai dengan batang mawar yang bercabang-cabang. Percabangan mawar termasuk kedalam percabangan monopodial dan arah pertumbuhan batangnya tegak lurus ke atas.
Markisa (Passiflora edulis)
Markisa yang nama latinnya Passiflora edulis memiliki bentuk batang segiempat atau quadrangularis. Batang markisa memiliki ciri-ciri berwarna hijau dengan permukaan licin dengan arah tumbuh menjalar dan terdapat sulur pada ketiak daun untuk mendukung daun-daun kecil.
Bambu (Bambusa sp)
Bambu yang nama latinnya Bambusa Sp memiliki bentuk batang yang silindris, berbuku-buku, beruas-ruas, berongga, dan berdinding keras. ketika masih muda, batang bambu berwarna hijau dan jika sudah tua maka bambu berwarna kuning atau kecoklatan dan arah pertumbuhan batangnya ke atas. Permukaan bambu diselimuti oleh duri-duri halus yang digunakan sebagai alat pertahanan diri dari serangan pengganggu.
Rumput teki (Cyperus rotundus)
Rumput teki yang nama latinnya Cyperus rotundus  memiliki bentuk batang segitiga atau triangularis. Teki memiliki permukaan batang yang licin. Teki  termasuk tanaman monokotil, ini ditandai dengan batangnya yang tidak bercabang serta memiliki sistem akar  serabut dan arah pertumbuhan batangnya tegak lurus ke atas

 

PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil pengamatn yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa
Batang (Caulis) merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting. Batang disebut juga sumbu  tumbuhan.
Batang memiliki bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan fungsinya. Ada yang berbentuk bulat (teres), misalnya pada tanaman bambu (Bambusa sp.) dan kelapa (Cocos nucifera L.). Ada juga yang berbentuk bersegi (angularis). Bentuk bersegi dibedakan menjadi 2 yaitu bangun segitiga (triangularis), misalnya batang teki (Cyperus rotundus) dan segi empat (quadrangularis) misalnya batang markisah. Dan ada pula yang berbentuk pipih. Pipih dibedakan menjadi 2 juga, yaitu filokladia (phyllocladium), misalnya pada Jakang (Muehlenbeckia platyclada Meissn.) dan kladodia (Cladodium) misalnya sebangsa kaktus (Opuntia vulgaris Mill.).
Saran
Sebelum memulai praktikum usahakan untuk memahami materi yang dipraktekan agar pada saat praktikum kita tidak menemui masalah yang bisa menghambat kegiatan praktikum tersebut.

No comments:

Post a Comment