LAPORAN
PRAKTIKUM II
MORFOLOGI
DAN ANATOMI TUMBUHAN
BATANG
(Caulis)
Jagung (Zea mays)
Mawar
(Rosa sp)
Markisa
(Passiflora
quadrangularis)
Bambu
(Bambusa sp)
Rumput teki (Cyperus
rotundus)
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Morfologi
tumbuhan adalah adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhan.
Morfologi tumbuhan juga menguraikan tentang fungsi masing masing bagian dari
bentuk dan susunan tumbuhan. Salah satu bagian dari tumbuhan yaitu batang. (Anonim
2014).
Batang
merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya. Batang berperan untuk
mendukung bagian tumbuhan di atas tanah, selain itu juga sebagai alat
transportasi yaitu jalan pengangkutan air dan zat makanan dari akarke daun dan
jalan pengangkutan hasil asimilasi dari daun ke bagian lain, baik ada yang di
bawah maupun di atas tanah (Savitri, 2008). Batang adalah satu bagian
terpenting bagi tumbuhan, srtuktur batang tumbuhan pembuluh sangat bervariasi.
Pada dasarnya pada irisan melintang batang akan tampak tiga daerah pokok atau
tiga system jaringan adalah epidermis, korteks dan stele. (silender pusat).
Bagian sayatan melintang.
Batang
berperan untuk mendukung bagian tubuh untuk mendukung bagian tumbuhan diatas
tanah, selain itu juga sebagai alat transportasi yaitu jalan pengangkutan air
dan zat makanan dari akak ke daun dan jalan pengangkutan hasil asimilasi drai
daun ke bagian lain,baik yang ada di bawah maupun d atas tanah (Savitri, 2008).
Batang bagi tumbuhan mempunyai fungsi
untuk :
a.
Mendukung bagian-bagian tumuhan yang ada
diatas tanah,yaitu daun,bunga,dan buah.
b.
Dengan percabangannya memperluas bidang
asimilasi dan menempatkan bagian-bagian tumbuhan di dalam ruang sedemikian
rupa,hingga dari seg kepentingan tumbuhan bagian-bagian tadi terdapat dalam
posisi yang menguntungkan.
c.
Jalan pengangkutan air dan zat-zat
makanan dari bawah keatas dan jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari
atas kebawah.
d.
Menjadi tempat penimbunan zat-zat
makanan cadangan.
Pada tumbuhan monokotil batang tidak
bercabang-cabang, pembuluh angkut (xilem-floem) tersebar, tidak punya jari-jari
empulur, tidak ada kambium vaskular sehingga tidak dapat membesar, empulur
tidak dapat dibedakan di daerah korteks.Pada batang monokotil, epidermis
terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak
jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe
kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan
kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak
dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal
sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan
menebal sekunder. Sedangkan pada batang dikotil bercabang-cabang, pembuluh
angkut teratur, punya jari-jari empulur, mempunyai kambium vaskular sehingga
dapat membesar, dapat dibedakan antara daerah korteks dan empulur, ada kambium
di antara xilem dan floem. (Aonim 2011)
Tujuan Praktikum
Adapun
tujuan praktikum ini ialah untuk mengetahui tentang batang,mengatauhui
ciri-ciri batang,mengetahui perbedaan batang yang muda dan yang tua dan agar
kita dapat mengetahui jaringan Epidermis, dan jaringan batang monokoti.
Kegunaan
Praktikum
Adapun kegunaan praktikum ini ialah agar kita tahu
bahwa tanaman memilik bentuk batang yang berbeda-beda sesuai dengan fungsinya
dan agar kita mengetahui teknik-teknik praktikum
TINJAUAN PUSTAKA
Jagung (Zea
mays L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.
Morfologi
Jagung berbentuk ruas.
Ruas-ruas berjajat secara vertikal pada batang jagung. Pada tanaman jagung yang
sudah tua, jarak antar ruas semakin berkurang (Belfield dan Brown, 2008).
Batang tanaman jagung beruas-ruas dengan jumlah 10 - 40 ruas. Tanaman jagung
umumnya tidak bercabang. Batang memiliki dua fungsi yaitu sebagai tempat daun
dan sebagai tempat pertukaran unsur hara. Unsur hara dibawa oleh pembuluh
bernama xilem dan floem. Floem bergerak dua arah dari atas
kebawah dan dari bawah ke atas. Floem membawa sukrose menuju seluruh bagian
tanaman dengan bentuk cairan.
Ekologi
Jagung merupakan tanaman
daerah beriklim hangat dengan kelembaban mencukupi. Daerah penyebaran di daerah
tropis dan subtropis. Jagung kurang cocok ditanam pada iklim agak kering atau
di ekuator. Pertumbuhan terbaik jagung yaitu tumbuh di daerah dengan suhu
khusus antara 21 - 30° C. pada saat perbungaan jantan. Suhu minimum untuk
perkecambahan adalah 10° C. Tanaman ini memerlukan temperatur harian rata-rata
sekurang-kurangnya 20° C. untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Tanaman ini
pada umumnya tumbuh di daerah antara 50° LU hingga 40° LS dan pada ketinggian
hingga 3000 m di daerah equator. Pada garis lintang yang lebih tinggi, diatas
58° LU. Jagung akan sangat sensitif pada tekanan kelembaban pada saat
pertumbuhan bunga jantan dan penyerbukan. Pada waktu penanaman juga memerlukan
kondisi kelembaban optimum. Di daerah tropis, pertumbuhan terbaik dengan curah
hujan 600 mm - 900 mm pada saat musim pertumbuhan. Jagung dapat tumbuh pada
beragam jenis tanah, tetapi suks pada yang memiliki drainasi baik, peredaran
udara baik, di dalam tanah memiliki senyawa organik yang cukup dan aliran
nutrisi yang cukup. Jagung dapat ditanam pada tanah ber pH antara 5 - 8, tapi
optimal pada 5.5 - 7. Jagung termasuk ke dalam kelompok tanaman yang tidak
tahan pada kadar garam.
Mawar (Rosa sp)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceace
Genus : Rosa
Spesies : Rosa sp
Morfologi
Mawar memiliki batang
yang tegak atau sedikit memanjat. Ketinggiannya sekitar 1 m - 2 m. Batang mawar
berbentuk bulat dan berduri. Ketika masih muda batang mawar licin tapi setelah
tua menjadi kasar, berusuk dan coklat. Mawar memiliki daun majemuk, menyirip
ganji l, dengan pangkal tangkai bersayap. Corak daun bentuk dual, ujung
meruncing, pangkal runcing, tepi bergerigi, panjang 3 cm - 6 cm, lebar 2 cm - 5
cm, pertulangan menyirip, permukaan licin, hijau, bunga tunggal, di ujung
cabang atau batang, kadang tersusun dalam kelompok, kelopak bentuk segitiga,
berbulu, panjang + 1 cm, hijau, bakal buah tenggelam benang sari jumlah banyak,
kuning, mahkota bentuk dual asimetris, panjang 2 cm – 4 cm, halus, merah muda.
Buah tunggal, bentuk bulat, ujung terdapat bekas kelopak, diameter 0,5 cm -1 m,
oranye, biji bulat, keras, kecil, pulih kelabu, akar tunggang kuning oranye.
Ekologi
Tumbuhan yang umumnya
ditanam sebagai lanaman hias di pekarangan. Tumbuh pada berbagai jenis tanah
dengan kandungan humus yang tinggi dan tata air cukup, mulai dari ketinggian
200 m - 1800 m di alas permukaan laut. Berbunga pada bulan Mei sampai
September, pengumpulan bahan dapat dilakukan sepanjang tahun.
Markisa (Passiflora
quadrangularis)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Famili : Passifloraceae
Genus : Passiflora
Spesies : Passiflora edulis
Morfologi
Markisa
merupakan tanaman yang jelas berbatang. Adapun sifat batangnya yaitu basah
(herbaceus) karena batangnya lunak dan berair, bentuk batang segi empat
(quadrangularis), permukaan batang bersayap (alatus), arah tumbuh batang
memanjat (scandens) yaitu dengan akar pembelit, percabangan batangnya yaitu
simpodial karena tidak dapat dibedakan antara batang pokok dengan cabangnya.
Tanaman markisa termasuk dalam tumbuhan anula yaitu tumbuhan yang umurnya
kurang dari satu tahun.
Ekologi
Markisa dapat
tumbuh di daerah mana saja, asalkan terkena sinar matahari dan dengan suhu
berkisar antara 12 – 150 C. Tanaman markisa dapat hidup pada
ketinggian 500 m - 1700 m diatas permukaan laut. Sedangkan curah hujan yang
diperlukan berkisar 2000 mm3 – 3000 mm3 /tahun.
Tumbuhan markisa biasa ditemukan dengan tumbuhan herba dan semak lainnya
dikebun, sawah yang kering dan hutan. Kelembaban yang dibutuhkan adalah
sekitar 60 - 75 %.
Bambu (Bambusa sp)
Klasifiksi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo :
Poales
Famili :
Poaceae
Genus : Bambusa
Spesies : Bambusa sp
Morfologi
Batang
bambu berbentuk silindris, berbuku-buku, beruas-ruas berongga, berdinding
keras, pada setiap buku terdapat mata tunas atau cabang. Batang-batang bambu
muncul dari akar-akar rimpang yang menjalar dibawah lantai. Batang-batang yang
sudah tua keras dan umumnya berongga, berbetuk silinder memanjang dan terbagi
dalam ruas-ruas. Tinggi tanaman bambu sekitar 0,3 m - 30 m. Diameter batangnya
0,25 cm - 25 cm dan ketebalan dindingnya sampai 25 mm. Pada bagian tanaman
terdapat organ-organ daun yang menyelimuti batang yang disebut dengan pelepah
batang. Biasanya pada batang yang sudah tua pelepah batangnya mudah gugur. Pada
ujung pelepah batang terdapat perpanjangan tambahan yang berbetuk segi tiga dan
disebut subang yang biasanya gugur lebih dulu.
Ekologi
Di
setiap lokasi begitu banyak bambu yang tumbuh misalnya didaerah dekat dengan
aliran sungai, tebing-tebing ataupun di pinggir pinggir danau. Jika kita
perhatikan pertumbuhan bambu begitu cepat berkembang di daerah daerah yang
dingin dan agak lembab.
Tanaman
bambu di Indonesia ditemukan mulai dari dataran rendah sampai pegunungan. Pada
umumnya ditemukan di tempat-tempat terbuka dan daerahnya bebas dari genangan
air. Tanaman bambu hidup merumpun, mempunyai ruas dan buku. Pada setiap ruas
tumbuh cabang-cabang yang berukuran jauh lebih kecil dibandingkan dengan
buluhnya sendiri. Pada ruas-ruas ini tumbuh akar-akar sehingga pada bambu
dimungkinkan untuk memperbanyak tanaman dari potongan-potongan ruasnya,
disamping tunas-tunas rumpunnya.
Bambu
tergolong keluarga Gramineae (rumput-rumputan) disebut juga Hiant Grass (rumput
raksasa), berumpun dan terdiri dari sejumlah batang (buluh) yang tumbuh secara
bertahap, dari mulai rebung, batang muda dan sudah dewasa pada umur 3 - 4 tahun.
Rumput teki (Cyperus rotundus)
Klaifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo : Cyperales
Famili : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Spesies : Cyperus rotundus L.
Morfologi
Rumput
teki atau Cyperus sp dengan family Cyperaceae merupakan tumbuhan
yang memiliki sifat batang rumput (calmus), bentuk batang bersegi (angularis),
sifat permukaan batang licin (laevis), arah tumbuh batang tegak lurus (erectus)
dan percabangan batang monopodial semu.
Ekologi
Rumput
teki tumbuh pada ketinggian dengan elevasi 0 - 1000 m dari permukaan laut.
Rumput teki banyak tumbuh di daerah terbuka seperti tempat pembuangan, tepi
jalan, yang merupakan gulma pertanian yang potensial. Rumput teki sering
ditemukan pada tempat-tempat yang menerima curah hujan lebih dari 1000 mm
pertahun dengan kelambapan 60 – 85 %. Kondisi terbaik untuk pertumbuhan rumput
teki dengan suhu rata-rata 25˚ C. Rumput teki menyukai tempat yang memperoleh
banyak cahaya. Meskipun tumbuh pada kisaran tipe tanah dan tingkat kesuburan
yang luas, rumput teki tumbuh dengan sehat pada tempat bertanah basah yang
tinggi kesuburannya. pH tanah untuk menumbuhkan rumput teki berkisar antara 4,0
– 7,5
METODOLOGI
Waktu dan Tempat
Praktikum
Morfologi dan Anatomi Batang (Caulis) ini dilaksanakan bertempat di Laboratorium Fakultas
Pertanian. Pada hari Selasa, 11 Oktober
2016 pada pukul 15.30 WITA. sampai selesai
Alat
dan Bahan
Adapun
alat yang digunakan pada praktikum ini adalah buku gambar, pensil, pensil
warna, penghapus, penggaris dan baju laboratorium. Sedangkan bahan yang
digunakan adalah batang jagung (Zea mays), batang mawar (Rosa sp),
batang markisa (Passiflora edulis), batang rumput teki (Cyperus
rotundus) dan batang bambu (Bambusa sp).
Prosedur
Kerja
Adapun prosedur kerja
yang dilakukan adalah:
1.
Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan
praktikum.
2.
Mengamati bentuk-bentuk batang dari setiap jenis batang yang
dibawa, kemudian gambar bentuk-bentuk batang tersebut pada kolom-kolom yang
sudah dibuat di buku gambar.
3. Memberi keterangan pada
gambar berupa klasifikasi tanaman dan bagian-bagiannya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Gambar Jenis Batang (Caulis)
|
Bagian-Bagian Batang (Caulis)
|
Batang Silindris;
Jagung (Zea mays)
|
1.
Sulur Pangkal
2.
Selubung Kiri
3.
Ruas
4.
Buku
5.
Anakan Kiri
6.
Mahkota
|
Batang Berduri;
Mawar (Rosa sp)
|
1. Ruas/Buku-buku
2. Tangkai/Cabang
batang
3. Duri batang
4. batang utama
|
Batang Persegi Empat
Markisa (Passiflora quadrangularis)
|
1.
Buku-buku/ruas
2.
Cincin batang
3.
Cabang
4.
Alat perpegangan
5.
Batang
|
Batang Berongga;
Bambu (Bambusa sp)
|
1.
Rongga
2.
Buku/buku
3.
Cincin kelopak
4.
Ruas
5.
Mata tunas
6.
Risoma
7.
Tunggul/bongkot
8.
Batang
|
Batang Segi Tiga;
Rumput teki (Cyperus
rotundus)
|
1.
Ujung batang
2.
Ruas
3.
Pangkal
4.
Batang
|
Pembahasan
Jagung (Zea
mays L.)
Pada pengamatan sayatan
tipis batang jagung (Zea mays) dengan
perbesaran 10 x 10, dapat terlihat epidermis, korteks, floem, dan xylem. Batang
jagung (Zea mays) ini termasuk batang
monokotil dan mempunyai berkas pembuluh tipe kolateral tertutup dan berkas
pengangkutnya terletak tersebar.
Kekhususan yang utama pada
kolateral tertutup ialah diantara pembuluh kayu dan pembuluh tapis tidak
tedapat kambium. Dalam hal ini parenkim berfungsi sebagai penghubung diantara
keduanya. Tiada jarang pula berkas pengangkut ini terletak dikelilingi oleh
jaringan sklerenkim oleh karenanya disebut seludang sklerenkim (Sutrian, 1992).
Tipe kolateral yaitu
letak xylem dan floem berdampingan, umumnya floem di sebelah luar xylem.
Sedangkan bila antara xylem dan floem berdampingan langsung tanpa adanya
kambium disebut koleteral terbuka (Hidayat, 1995).
Pada tipe ini, floem dan
xylem berdampingan. Ada dua tipe, yaitu kolateral tertutup yang biasa terdapat
pada ikatan pembuluh batang monokotil dan kolateral terbuka yang biasa terdapat
pada ikatan pembuluh batang dikotil (Iserep, 1993).
Mawar (Rosa sp)
Mawar yang nama
latinnya Rosa Sp memiliki bentuk batang yang bulat. Batang
mawar berwwarna hijau dan permukaannya diselimuti oleh duri yang digunakan
sebagai alat pertahanan diri dari serangan pengganggu. Mawar termasuk tanaman
dikotil, ini ditandai dengan batang mawar yang bercabang-cabang. Percabangan
mawar termasuk kedalam percabangan monopodial dan arah pertumbuhan batangnya
tegak lurus ke atas.
Markisa
(Passiflora edulis)
Markisa yang nama
latinnya Passiflora edulis memiliki bentuk batang segiempat
atau quadrangularis. Batang markisa memiliki ciri-ciri
berwarna hijau dengan permukaan licin dengan arah tumbuh menjalar dan terdapat
sulur pada ketiak daun untuk mendukung daun-daun kecil.
Bambu
(Bambusa sp)
Bambu yang nama
latinnya Bambusa Sp memiliki bentuk batang yang silindris,
berbuku-buku, beruas-ruas, berongga, dan berdinding keras. ketika masih muda,
batang bambu berwarna hijau dan jika sudah tua maka bambu berwarna kuning atau
kecoklatan dan arah pertumbuhan batangnya ke atas. Permukaan bambu diselimuti
oleh duri-duri halus yang digunakan sebagai alat pertahanan diri dari serangan
pengganggu.
Rumput
teki (Cyperus rotundus)
Rumput teki yang nama
latinnya Cyperus rotundus memiliki bentuk batang segitiga
atau triangularis. Teki memiliki permukaan batang yang licin.
Teki termasuk tanaman monokotil, ini ditandai dengan batangnya yang
tidak bercabang serta memiliki sistem akar serabut dan arah
pertumbuhan batangnya tegak lurus ke atas
PENUTUP
Kesimpulan
Dari
hasil pengamatn yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa
Batang (Caulis)
merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting. Batang disebut juga
sumbu tumbuhan.
Batang memiliki bentuk
yang berbeda-beda sesuai dengan fungsinya. Ada yang berbentuk bulat (teres),
misalnya pada tanaman bambu (Bambusa sp.) dan kelapa (Cocos
nucifera L.). Ada juga yang berbentuk bersegi (angularis).
Bentuk bersegi dibedakan menjadi 2 yaitu bangun segitiga (triangularis),
misalnya batang teki (Cyperus rotundus) dan segi empat (quadrangularis) misalnya
batang markisah. Dan ada pula yang berbentuk pipih. Pipih dibedakan
menjadi 2 juga, yaitu filokladia (phyllocladium), misalnya pada
Jakang (Muehlenbeckia platyclada Meissn.) dan kladodia (Cladodium)
misalnya sebangsa kaktus (Opuntia vulgaris Mill.).
Saran
Sebelum memulai
praktikum usahakan untuk memahami materi yang dipraktekan agar pada saat
praktikum kita tidak menemui masalah yang bisa menghambat kegiatan praktikum
tersebut.
No comments:
Post a Comment