LAPORAN
PRAKTIKUM III
MORFOLOGI
DAN ANATOMI TUMBUHAN
DAUN (Folium)
Mangga (Mangifera laurina)
Jagunng (Zea mays L.)
Kelor (Moringa oleifera )
Cemara (Casuarina equisetifolia L.)
Pepaya (Carica papaya L.)
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Daun
merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna
hijau (mengandung klorofil) dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi
dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi
tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof
obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi
cahaya menjadi energi kimia. Daun merupakan bagian tumbuhan yang penting dan
pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya
terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian yang lain pada
tubuh tumbuhan. Bagian batang tempat duduknya atau melekkatnya daun dinamakan
buku-buku (nodus) batang, dan tempat diatas daun yang merupakan sudut antara
batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar,
kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil, oleh karena itu, daun
biasanya berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan atau daerah-daerah yang
ditempati tumbuh-tumbuhan nampak hijau pula. Bagian tumbuh-tumbuhan ini
mempunyai umur yang terbatas, akhirnya akan runtuh dan meninggalkan bekas pada
batang. Pada waktu akan runtuh warna daun berubah menjadi kekuning-kuningan dan
akhirnya menjadi perang. (Gembong Tjitrosoepomo 1992)
Daun
yang lengkap terdiri atas helai daun (lamina), tangkai daun (petiolus), dan
pelepah daun (vagina). Bentuk dan ukuran daun berbiji sangat bervariasi.
Seperti halnya batang dan akar, daun juga tersusun atas beberapa sistem
jaringan yaitu jaringan pelindung, jaringan dasar yang menyusun mesofil daun,
jaringan pengangkut (Savitri, 2008).
Bentuk daun sangat beragam, namun
biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal. Gambaran dua dimensi daun
digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat,
dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk
ekstremnya bisa meruncing panjang. Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri
(misalnya pada kaktus), dan berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai organ
fotosintetik. Daun tumbuhan sukulen atau xerofit juga dapat mengalami peralihan
fungsi menjadi organ penyimpan air. (http://id.wikipedia.org/wiki/Daun).
Warna hijau pada daun berasal dari
kandungan klorofil pada daun. Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan
dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yang energinya diambil dalam
fotosintesis. Sebenarnya daun juga memiliki pigmen lain, misalnya karoten
(berwarna jingga), xantofil (berwarna kuning), dan antosianin (berwarna merah,
biru, atau ungu, tergantung derajat keasaman).
Tujuan Praktikum
Adapun
tujuan dari praktikum kali ini ialah agar praktikum dapat mengetahui penertian
daun dan cara tumbuhan mendapatkan energy cahaya matahari melalui bagian tubuh
tumbuhan yaitu daun.
Kegunaan
Praktikum
Adapun
kegunaan praktikum ini ialah agar kita tau bahwa tanaman memiliki bentuk daun
yang berbeda-beda sesuai dengan fungsinya dan bentuk-bentuknya dan bagamana
cara praktikum itu.
TINJAUAN PUSTAKA
Mangga (Mangifera
laurina)
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Sub Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiacea
Genus : Mangifera
Spesies :Mangifera laurina
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Sub Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiacea
Genus : Mangifera
Spesies :Mangifera laurina
Morfologi
Permukaan daun bagian atas dan bawah licin
(laevis), pada permukaan atas berwarna hijau muda, pada permukaan bawah
berwarna hijau tua, bentuk daun jorong; tangkai daun panjang, bulat; pangkal
daun tumpul (obtusus); ujung daun meruncing (acuminatus); tepi daun berombak
(repandus); susunan tulang-tulang daun nervus lateralis, tulang daun menyirip
(penninervis).
Ekologi
Mangga (magnifera laurina) berasal dari Malaysia manga. Dijadikan bahasa Indonesia menjadi
mangga, dan dari pihak lain, kata ini dibawa ke negara Eropa oleh orang-orang
Portugis dan diserap menjadi manga (bahasa Portugis), mango (bahasa Inggris)
dan lain-lain. Nama ilmiahnya sendiri kira-kira mengandung arti: (pohon) yang
berbuah mangga yang berasal dari sekitar perbatasan India dengan
Burma. Manggatelah menyebar ke Asia Tenggara kira-kira semenjak 1500 tahun
yang silam. Ciri-ciri pohon mangga yaitu: Daun berwarna hijau berselang
seling, berbentuk lonjong dengan panjang 15 cm – 35 cm dan lebar 6 cm – 16 cm, ketika
masih muda warnanya jambu merah jingga, kemudian merah tua dan yang terakhir
hijau. Bunganya kecil berwarna putih dan berbentuk bulir dibagian ujungnya.
Warna buah sebelum masak berwarna putih dan berwarna hijau jika belum masak
serta setelah masak berwarna kuning dan ada yang berwarna jingga. Baunya
seperti damar dan sedikit harum. Biji tunggal yang leper, bijinya berserabut
atau licin
Jagung (Zea
mays L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.
Morfologi
Sesudah koleoptil muncul di atas permukaan tanah,
daun jagung mulai terbuka. Setiap daun terdiri atas helaian daun, ligula, dan
pelepah daun yang erat melekat pada batang. Jumlah daun sama dengan jumlah buku
batang. Jumlah daun umumya berkisar antara 10 - 18 helai, rata-rata munculnya
daun yang terbuka sempurna adalah 3 - 4 hari setiap daun. Tanaman jagung di
daerah tropis mempunyai jumlah daun relatif lebih banyak dibanding di daerah
beriklim sedang. (Paliwal 2000). Genotipe jagung mempunyai keragaman dalam hal
panjang, lebar, tebal, sudut, dan warna pigmentasi daun. Lebar helai daun
dikategorikan mulai dari sangat sempit (< 5 cm), sempit (5,1 cm - 7 cm), sedang
(7,1 cm - 9 cm), lebar (9,1 cm - 11 cm), hingga sangat lebar (> 11 cm).
Jagung merupakan tanaman
daerah beriklim hangat dengan kelembaban mencukupi. Daerah penyebaran di daerah
tropis dan subtropis. Jagung kurang cocok ditanam pada iklim agak kering atau
di ekuator. Pertumbuhan terbaik jagung yaitu tumbuh di daerah dengan suhu
khusus antara 210 C - 30° C pada saat perbungaan jantan. Suhu
minimum untuk perkecambahan adalah 10° C. Tanaman ini memerlukan temperatur
harian rata-rata sekurang-kurangnya 20° C untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. Tanaman ini pada umumnya tumbuh di daerah antara 50° LU hingga
40° LS dan pada ketinggian hingga 3000 m di daerah equator. Pada garis lintang
yang lebih tinggi, diatas 58° LU. Jagung akan sangat sensitif pada tekanan
kelembaban pada saat pertumbuhan bunga jantan dan penyerbukan. Pada waktu
penanaman juga memerlukan kondisi kelembaban optimum. Di daerah tropis,
pertumbuhan terbaik dengan curah hujan 600 mm - 900 mm pada saat musim
pertumbuhan. Jagung dapat tumbuh pada beragam jenis tanah, tetapi suks pada
yang memiliki drainasi baik, peredaran udara baik, di dalam tanah memiliki
senyawa organik yang cukup dan aliran nutrisi yang cukup. Jagung dapat ditanam
pada tanah ber pH antara 5 - 8, tapi optimal pada 5.5 - 7. Jagung termasuk ke
dalam kelompok tanaman yang tidak tahan pada kadar garam.
Kelor (Moringa
oleifera)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Sub Kingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Super Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Capparales
Famili : Moringaceae
Genus : Moringa
Spesies : Moringa oleifera
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Capparales
Famili : Moringaceae
Genus : Moringa
Spesies : Moringa oleifera
Morfologi
Daun kelor merupakan tanaman yang berdaun majemuk
menyirip gasal rangkap tiga tidak sempurna karena masih ada anak daun yang
duduk pada ibu tangkai. Tumbuhan ini dikatakan majemuk karena terdapat beberapa
tangkai cabang dan tiap cabangnya terdiri dari satu atau lebih helaian daun,
dikatakan menyirip karena anak daunnya berada disebelah kanan dan kiri ibu
tangkai daun sehingga tersusun seperti sirip ikan, di katakan gasal karena
terdapat anak daun yang menutupi ujung ibu tangkainya, dan dikatakan rangkap
tiga tidak sempurna karena memiliki lagi cabang-cabang yang terbagi tiga dan
pada tiap tangkai ada anak daun lagi.
Ekologi
Kelor (Moringa oleifera) merupakan salah
satu tumbuhan yang umumnya dapat hidup dengan baik di daerah tropis dengan
kadar ph yang rendah dimana memiliki suasan asam yaitu ph kurang dari 3.
Cemara (Casuarina
equisetifolia L.)
Klasifikasi
Kindom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub Kelas : Monochlamydeae/ Apetalae
Ordo : Casuarinales/ Verticillatae
Famili : Casuarinaceae
Genus : Casuarina
Species : Casuarina equisetifolia L.
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub Kelas : Monochlamydeae/ Apetalae
Ordo : Casuarinales/ Verticillatae
Famili : Casuarinaceae
Genus : Casuarina
Species : Casuarina equisetifolia L.
Morfologi
Berdasarkan hasil
pengamatan, Habitus pohon cemara berupa pohon dengan tipe
batangnya yaitu batang berkayu. Bentuk batangnya bulat dengan permukaan batang
yang kasar. Tipe percabangannya monopodial. Arah tumbuh batang tegak lurus
dengan arah tumbuh cabang yang condong ke atas. Tipe percabangan
tumbuhan ini monopodial, yaitu batang pokoknya tampak jelas, karena lebih besar
dan lebih panjang daripada cabang-cabangnya.. Tumbuhan ini termasuk tumbuhan
menahun, yaitu tumbuhan yang dapat bertahan hidup selama bertahun-tahun, bahkan
selama ratusan tahun. Warna daun tumbuhan ini yaitu hijau dan batangnya
berwarna kehitaman. Cabang pohon cemara tumbuh rapat dengan cabang
lainnya, hingga tampak seperti lingkaran cabang yang tumbuh dari titik yang
sama. Namun, sebenarnya pola cabang-cabang tersebut berbentuk spiral. Semakin
ke atas, cabangnya tumbuh makin pendek. Inilah yang membuat pohon cemara tampak
seperti kerucut atau piramida Cemara biasanya terdapat banyak di pantai
berpasir ataupun dijadikan tanaman hias.
Ekologi
Pohon cemara yang
selama ini dikenal sebagai pohon yang identik dengan hari natal memiliki
tampilan fisik yang cukup unik. Pohon ini biasanya akan dihiasi dengan sejumlah
dekorasi menarik untuk merayakan hari natal oleh umat Kristiani. Cemara
sendiri merupakan tumbuhan hijau abadi yang sepintas lalu dapat disangka
sebagai tusam karena rantingnya yang beruas pada dahan besar kelihatan seperti
jarum, dan buahnya mirip runjung kecil. Namun kenyataannya pepohonan ini bukan
termasuk (Gymnospermae), sehingga mempunyai bunga, baik jantan maupun
betina. Bunga betinanya nampak seperti berkas rambut, kecil dan kemerah-merahan
Pepaya (Carica papaya L.)
Kasifikasi
Kingdom :
Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Violales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Species : Carica
papaya L.
Morfologi
Berdasarkan hasil
pengamatan, pepaya merupakan habitus perdu. Pepaya memiliki sifat
batang yang basah (herbaceus) yaitu batangnya lunak dan
berair. Bentuk batangnya bulat (teres) dengan arah tumbuh batang
tegak lurus (erectus), permukaan batang pohon pepaya memperlihatkan bekas
daun dan percabangan batangnya monopodial semu karena duduk daun langsung
duduk pada batangnya. Pada kulit batang pepaya terlihat bekas cabang, dan
jika cabang digoresakan mengeluarkan getah berwarna putih.
Ekologi
Pepaya (Cacarica
papaya L.) atau betik (bahasa Melayu) adalah tumbuhan yang berasal
dari Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan, dan kini
menyebar luas dan banyak ditanam diseluruh daerah tropis untuk diambil buahnya.
Nama pepaya dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Belanda,
"papaja".
Dalam bahasa Jawa
pepaya disebut "kates" dan dalam bahasa Sunda "gedang".
Tanaman pepaya banyak ditanam orang, baik didaerah tropis maupun sub tropis.
Didaerah - daerah basah dan kering atau didaerah - daerah dataran dan pegunungan.
Pepaya adalah
monodioecious (berumah tunggal sekaligus berumah dua) dengan 3 kelamin :
tumbuhan jantan, betina dan banci (hermafrodit). Tumbuhan jantan dikenal
sebagai "pepaya gantung", yang walaupun jantan kadang - kadang dapat
menghasilkan buah pula secara "parthenogenesis.
METODOLOGI
Waktu dan Tempat
Praktikum Morfologi
dan Anatomi Tumbuhan Daun (Folium) ini
dilaksanakan pada Hari Selasa, 18 Oktober 2016 pada pukul 15.30 WITA sampai
selesai dan bertepatan di Laboratorium Tanah dan Konservasi Lingkungan
Alat dan Bahan
Adapun alat yang
digunakan pada praktikum ini ialah buku gambar, pensil, pensil warna. penghapus.
penggaris dan baju laboratorium. Sedangkan bahan yang digunakan ialah daun Mangga
(Mangifera laurina),
daun Jagung (Zea mays L,), daun Kelor (Moringa oleifera), daun Cemara (Casuarina equisetifolia L.) dan daun Pepaya (Carica papaya L.).
Prosedur kerja
Adapun prosedur kerja
yang dilakukan adalah:
1.
Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan
praktikum.
2.
Mengamati bentuk-bentuk batang dari setiap jenis batang yang
dibawa, kemudian gambar bentuk-bentuk batang tersebut pada kolom-kolom yang
sudah dibuat di buku gambar.
3.
Memberi keterangan pada gambar berupa klasifikasi tanaman dan
bagian-bagiannya.
HASIL DAN PEMBHASAN
Hasil
Gambar Jenis Daun (Folium)
|
Keterangan
|
Daun Mangga (Mangifera laurina)
|
1. Tulang daun
2. Ruas-ruas daun
3. Pelapa daun
4. Daun
|
Daun Jagung (Zea mays L.)
|
1. Ujung Daun
2. Tulang Daun
3. Pelapa Daun
4. Daun
|
Daun Kelor (Moringa oleifera)
|
1. Tulang daun
2. Ruas-ruas daun
3. Pelapa daun
4. Daun
|
Daun Cemara (Casuarina equisetifolia L.)
|
1. Pucuk
2. Daun
3. Buku-buku daun
4. Pelapa daun
5. Tulang daun
|
Daun Pepaya (Carica papaya L.)
|
1. Tulang daun
2. Buku-buku daun
3. Pelpa daun
4. Daun
|
Pebahasan
Daun Mangga (Mangifera laurina)
Mangga merupakan tanaman berdaun tunggal, dengan letak tersebar,
tanpa daun penumpu. Panjang tangkai daun bervariasi dari 1,25 cm - 12,5 cm,
bagian pangkalnya membesar dan pada sisi sebelah atas ada alurnya. Aturan letak
daun pada batang biasanya 3/8, tetapi makin mendekati ujung, letaknya makin
berdekatan sehingga nampaknya seperti dalam lingkaran (roset).
Helai
daun bervariasi namun kebanyakan berbentuk jorong sampai lanset, 2 cm - 10 cm ×
8 cm - 40 cm, agak liat seperti kulit, hijau tua berkilap, berpangkal melancip
dengan tepi daun bergelombang dan ujung meluncip, dengan 12 - 30 tulang daun
sekunder. Daun yang masih muda biasanya bewarna kemerahan, keunguan atau
kekuningan, yang di kemudian hari akan berubah pada bagian permukaan sebelah
atas menjadi hijau mengkilat, sedangkan bagian permukaan bawah berwarna hijau
muda. Umur daun bisa mencapai 1 tahun atau lebih.
Daun Jagung (Zea
mays L.)
Daun jagung adalah
daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat
ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang
licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas
dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk
kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit
air pada sel-sel daun.
Daun Kelor (Moringa
oleifera)
Daun kelor merupakan
tanaman yang berdaun majemuk menyirip rangkap tiga tidak sempurna karena masih
ada anak daun yang duduk pada ibu tangkai. Tumbuhan ini dikatakan majemuk
karena terdapat beberapa tangkai cabang dan tiap cabangnya terdiri dari satu
atau lebih helaian daun, dikatakan menyirip karena anak daunnya berada
disebelah kanan dan kiri ibu tangkai daun sehingga tersusun seperti sirip ikan,
di katakan gasal karena terdapat anak daun yang menutupi ujung ibu tangkainya,
dan dikatakan rangkap tiga tidak sempurna karena memiliki lagi cabang-cabang
yang terbagi tiga dan pada tiap tangkai ada anak daun lagi.
Daun Cemara (Casuarina
equisetifolia L.)
Daunnya
berwarna hijau termasuk daun majemuk mempunyai tangkai daun Ibu tangkai daun
terdapat anak daun memiliki tangkai anak daun permukaan daun kasar. Adapun
bagian daun cemara ialah:
1. Tangkai daun, merupakan
bagian daun yang mendukung helaian daun dan bertugas untuk menempatkan helaian
daun di tempat yang sedemikian rupa untuk memper oleh cahaya matahari.
2. Pelepah daun, merupakan bagian daun yang melekat atau memeluk batang
3. Helaian daun, merupakan
bagian daun yang terpenting dan lekas menarik perhatian
Daun
papaya (Carica papaya L.)
Pepaya (Carica papaya L.) bukan tanaman asli Indonesia. Tanaman pepaya diduga berasal dari
Amerika tengah yang beriklim tropis. Tanaman ini oleh para pedagang spanyol disebarluaskan ke
berbagai penjuru dunia. Di indonesia sendiri tanaman pepaya (Carica papaya L.) baru dikenal secara umum sekitar tahun 1930-an khususnya
dikawasan pulau jawa. Tanaman ini sangat mudah dijumpai karena mudah tumbuh
pada segala musim (Haryoto, 1998).
Pohon pepaya umumnya
tidak bercabang atau bercabang sedikit,tumbuh hingga setinggi 5 m - 10 m dengan
daun - daunan yang membentuk serupa spiral pada batang pohon bagian atas. Daunnya
menyirip lima dengan tangkai yang panjang dan berlubang di bagian tengah.
Pepaya adalah monodioecious: (berumah tunggal sekaligus berumah dua) dengan tiga
kelamin yaitu, tumbuhan jantan, betina, dan banci (hermaforidit)
PENUTUP
Kesimpulan
Daun merupakan organ
terpenting bagi tumbuhan dalam melaksanakan hidupnya karena tumbuhan adalah
organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri
melalui konversi energi cahaya matahari menjadi energi kimia.
Saran
Sebaiknya sebelum dan
sesudah praktikum diadakan doa bersama. Waktu praktikum sebaiknya lebih diatur dan menaati tata tertib agar peserta melaksanakan
praktikum secara serempak, selain itu diharapkan sebelum praktikum peserta di
beri arahan terlebih dahulu mengenai tata cara praktikum.
No comments:
Post a Comment