- buka blog AGRIBISNIS PERTANIAN kemudian silahkan pilih laporan yang ingin anda download untuk bahan laporan baru.
- Kemudian scroll sampai di bawah, adnda akan mendapatkan tulisan "UNTUK FILE LENGKAPNYA SILAHKAN DOWNLOAD DI SINI ".
- klik tulisan yang berwarna biru kemudian anda akan dialihkan tab baru yang menampilkan file tersebut langsung.
- klik tandah arah ke bawah dekat gambar print pada bagian sudut kanan atas.
- setelah di klik silahkan tunggu sampai filenya selesai di download.
AGRIBISNIS PERTANIAN
Sunday, January 15, 2017
CARA DOWNLOAD FILE LAPORAN DI BLOG AGRIBISNIS PERTANIAN
Kesempatan kali ini saya akan menjelaskan sedikit cara mendownload file laporan pada blog AGRIBISNIS PERTANIAN ini. Adapun caranya adalah sebagai berikut :
LAPORAN EKONOMI KELEMBAGAAN
Indonesia telah
melalui banyak cerita dalam kehidupan perekonomainnya.Cerita tersebut ada yang
baik dan ada pula yang tidak baik, menggembirakan dan menyedikan, mengecewakan,
juga kadang memuaskan semua pihak.Namun cerita yang menghiasi dunia
perekonomian Indonesia cenderung terlihat suram dan notabenenya
meyedihkan.Entah karena kebijakan yang diambil pemerintah dalam mengatur
perekonomian ataupun karena alasan-alasan serta faktor-faktor lain yang
menyebabkan kekecewaan dan rasa ketidakpuasan dalam bangsa ini.Indonesia telah
mengalami perjalanan panjang dan menyesakkan dalam karir
perekonomiannya.Puncaknya pada krisis yang melanda negara-negara Asia yang
melumpuhkan perekonomian bahkan hampir mematikan perekonomian Negara-negara Asia.Indonesia
salah satunya.Setelah megalami krisis seharusnya Indonesia banyak belajar dari
apa yang telah dialaminya. Sepertinya sagat sulit untuk negara ini bagkit dan
kembali menata perekonomian yang nyaris ujung tanduk.Namun Indonesia terus
berusaha dan menunjukkan usaha yang keras dalam menata dan membawa perkonomian
negara ini ke arah yang lebih baik.Banyak sistem-sistem baru yang diterapkan
oleh Indonesia, banyak pula teori-teori barat yang diadopsi oleh Indonesia
untuk diterapkan sebagai bentuk usaha membawa perekonomian Indonesia ke arah
yang lebih baik.Salah satu ilmu atau teori ekonomi yang ada di Indonesia adalah
mengenai ekonomi kelembagaan.Ekonomi kelembagaan membahas masalah ekonomi dalam
ranah hubungan ekonomi dan kehidupan sosial serta hubungannya dengan
kepemilikan seseorang atau propherty right.Ekonomi kelembagaan di Indonesia
berhubunga dengan pembangunan berkelanjutan.Namun pengertian pembangunan di
Indonesia dewasa ini telah mengalami penyimpangan dari pengertian normatif.
Jadi pada intinya,
ekonomi kelembagaan adalah ekonomi yang menekankan pada hak
kepemilikan.Perekonomian dikembangkan oleh individu atau kelompok yang memiliki
sarana atau faktor produksi.Sehingga mereka memiliki keleluasaan atau wewenang
untuk mengatur dan berperan dalam sektor perekonomia serta
pengembangannya.Dalam hal ini pemilik faktor produksi menjadi pelaku
pengembangan perekonomian.Ternyata dalam perakteknya banyak faktor-faktor yang
memengaruhi individu dalam mengambil keputusan seperti faktor sosial, politik dan
lainnya.Pada titik ini ekonomi kelembagaan masuk untuk mewartakan bahwa
kegiatan ekonomi sangat dipengaruhi oleh tata letak antarpelaku ekonomi (teori
ekonomi politik), desain aturan main (teori ekonomi biaya transaksi), norma dan
keyakinan suatu individu atau komunitas (teori modal sosial), insentif untuk
melakukan kolaborasi (teori tindakan kolektif), model kesepakatan yang dibikin
(teori kontrak), pilihan atas kepemilikan aset fisik maupun non fisik (teori
hak kepemilikan), dan lain-lain.Intinya, selalu ada insentif bagi individu
untuk berperilaku menyimpang sehingga sistem ekonomi tidak bisa dibiarkan hanya
dipandu oleh pasar. Dalam hal ini diperlukan kelembagaan non pasar (non-market
institution) untuk melindungi agar pasar tidak terjebak dalam kegagalan
yang tidak berujung, yakni dengan jalan mendesain aturan main atau kelembagaan
(institutions). Ekonomi kelembagaan mempelajari dan berusaha memahami
peranan kelembagaan dalam sistem dan organisasi ekonomi atau sistem terkait,
yang lebih luas.
UNTUK CONTOH LAPORANNYA SILAHKAN DOWNLOAD DI SINI
Terimakasih telah berkunjung,.. Jangan lupa komentar yah !!!....
LAPORAN MENEJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
Praktek
lapang mata kuliah Manajemen Produksi Dan Operasi merupakan bagian integral
dari mata kuliah ini, atau dengan kata lain sebagai salah satu persyaratan
untuk menyelesaikan sajian materi yang telah di siapkan untuk mencapai tujuan
mata kuliah dengan jumlah bobot 3 SKS
Manajemen
produksi dan operasi adalah manajemen yang berhubungan dengan pengelolaan
proses atau prosedur yang di tunjukkan untuk mengelola sejumlah masukan untuk
menghasilkan barang/produk atau jasa yang akan dijual. MPO kegiatan
mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya untuk mencapai tujuan
mentransformasikan masukan menjadi luaran secara efektif dan efisien.
Dalam
rangka kerja pengembalian keputusan bidang produuksi dan operasi mempunyai 5
tanggung jawab utamayaitu:
a. Proses yaitu keputusan-keputusan
dalam kategori menentukan proses fisik atau fasilitas yang di gunakan untuk
memproduksi produk berupa barang atau jasa.
b. Kapasitas, yaitu
keputusan-keputusan yang memberikan besarnya jumlah kapasitas yang tepat dan
penyediaan pada waktu yang tepat.
c. Persediaan, yaitu membuat keputusan
–keputusan dalam bidang produksi dan operasi mengenai apa yang di pesan, berapa
banyak dipesan dan kapan pemesanan dilakukan.
d. Tenaga kerja, yaitu dalam MPO pengelolaan
tenaga kerja atau sumber daya manusia merupakan bidang keputusan yang sangat
penting.
e. Mutu/kualitas, yaitu fungsi
produksi dan operasi ditandai dengan dengan penekanan tanggung jawab yang lebih
besar terhadap mutu atau kualitas terhadap barang atau jas yang dihasilkan.
f. Keputusan
dalam manajemen produksi dan operasi
dapat dibedakan atas:
Keputusan dalam
perencanaan atau set-up produksi yang meliputi: Desain produksi, desain proses,
pemilihan teknologi, mesin-mesin dll.
Keputusan
dalam pengeoprasian sistem operasi sistem produksi yang meliputi: perencanaan,
produksi, pengendalian, produksi, pengendalian produksi, pengendalian mutu,
maintenence ( pemeliharaan) dan lain sebagainya.
Peranan manajemen produksi dan operasi
sangat penting dalam perusahaan disebabkan dua hal:
a. Bidang produksi merupakan salah
satu dari 4 fungsi bisnis perusahaan disamping pemasaran, keuangan, sumber daya
manusia.
b. Merupakan salah satu penentu dalam
penetapan tinggi rendahnya biaya produksi dari suatu barang (HPP) dan berpengaruh
terhadap laba perusahaan.
Dari penelaahan singkat tersebut, maka
manajemen produksi dan operasi di bedakan 2 jenis keputusan dalam
pengelolaan/manajemen unit produksi.
1. Keputusan jangka panjang, yang
terkait dengan kemampun penyiapan (set-up) sistem produksi meliputi :
a. Teknologi
b. Kapasitas
c. Sarana dan prasarana
Implikasinya:
Investasi, Biaya Tetap, O/H
1. Keputusan jangka pendek, yang
umumnya terkait dengan kemampuan pengoperasian sistem produksi meliputi :
a. Kuantitas dan waktu produksi
b. Kualitas
c. Biaya dan
d. Kelancaran operasi
UNTUK CONTOH LAPORAN LENGKAPNYA SILAHKAN DOWNLOAD DI SINI
Terimakasih telah berkunjung,.... Jangan lupa Komentar yah !!!....
LAPORAN USAHA TANI
Ilmu usahatani
adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang mengusahakan dan mengkoordinir
faktor-faktor produksi berupa lahan dan alam sekitarnya sebagai modal sehingga
meberikan manfaat yang sebaik-baiknya. Sebagai ilmu pengetahuan, ilmu usahatani
merupakan ilmu yang mempelajari cara-cara petani menentukan, mengorganisasikan,
dan mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor produksi seefektif dan seefisien
mungkin sehingga usaha tersebut memberikan pendapatan semaksimal mungkin
(Suratiyah, 2008).
Usahatani dapat
dikelompokkan berdasarkan corak, sifat, organisasi, pola, serta tipe usahatani.
Berdasarkan corak dan sifatnya, usahatani dapat dilihat sebagai usahatani
subsisten dan usahatani komersial. Usahatani komersial merupakan usahatani yang
menggunakan keseluruhan hasil panennya secara komersial dan telah memperhatikan
kualitas serta kuantitas produk, sedangkan usahatani subsisten hanya
memanfaatkan hasil panen dari kegiatan usahataninya untuk memenuhi kebutuhan
petani atau keluarganya sendiri.
Pertanian merupakan sektor yang sangat
penting bagi perekonomian suatu Negara. Pada masa krisis, hanya sektor
pertanian yang mengalami pertumbuhan yang positif. Hal ini dapat dilihat bahwa
tidak ada satu Negara majupun didunia dimana pertaniannya tidak maju. Tingkat
kecanggihan pertanian di Negara maju misalnya, sama dengan tingkat kecanggihan
sektor lainnya.
Pertanian menjadi landasan
perekonomian suatu Negara, pertanian menjadi sumber pangan, sandang, dan papan
yang bermutu, murah dan berkesinambungan bagi masyarakat suatu bangsa. Selain
itu pertanian juga menjadi pemasok tenaga kerja bagi sektor manufacturing dan
sektor jasa di perkotaan. Secara umum sasaran pembangunan pertanian jangka
panjang aadalah terwujudnya pertanian yang berdaya saing, mantapnya ketahanan
pangan secara mandiri, tercapainya kesempatan kerja penuh bagi masyarakat
pertanian dan terhapusnya kemiskinan di sektor pertanian.
Strategi pembangunan pertanian adalah
peningkatan produktivitas pertanian dan investasi pelayanan sosial dengan
perbaikan lingkungan dan keterkaitan antar wilayah perdesaan dengan pusat
pengolahan hasil pertanian dan pusat pertumbuhan disisi yang lain. Strategi ini
mengidentifikasikan lima skala prioritas yang perlu di implementasikan secara
konsisten dengan dukungan pemerintah pusat maupun daerah, sektor swasta dan organisasi
masyarakat dalam hal mempercepatan pembangunan sumber daya manusia dan
kewirausahaan, Memperkuat modal social melalui desentralisasi, gerakan kolektif
dan pemberdayaan masyarakat, Repitalisasi produktivitas pertanian melalui
peningkatan penerapan teknologi dan di persivikasi, Meningkatkan manajemen mutu
sumber daya alam dan Mendukung system usahatani.
Pembangunan pertanian menurut Mubyanto (1989),
di dasarkan pada orientasi lembaga peningkatan kesempatan kerja,meningkat kan
dan membina lembaga pelayanan social khususnya pendidikan dan kesehatan serta
memperkuat dan membina prasarana kelembagaan dan keahlian manajemen bagi
penduduk desa.
Konsekuensi dagi Negara yang tergolong agraris,
sektor pertaniaan merupakan bidang kehidupan yang paling pital begitu pun
dengan Indonesia. Sebagai salah satu Negara yang sedang membangun, dimana 60%
penduduknya bermata pencarian di sektor pertanian. Maka wajar dalam beberapa
pelita, sektor pertanian selalu di dudukan pada prioritas yang utama.
Sektor pertanian memberikan sumbangan yang
besar terhadap pembangunan di Negara-negara berkembang dengan alasan
(gemmell,1992) :
1.
Pertanian
umumnya adalah sektor dominan di kebanyakan Negara berkembang yang terlihat
pada proporsi GDP yang di hasilkan oleh sektor ini (menurut sumbangannya
terhadap penyerapan tenaga kerja total )
2.
Pertumbuhan
sektor non migas sangat tergantung pada peningkatan penyediaan pangan yang
mantap karena dapat menyebabkan inflasi
Pertanian menyediakan
tenaga kerja bagi pertumbuhan sektor non pertanian.UNTUK CONTOK LAPORANNYA SILAHKAN DOWNLOAD DI SINI
Terimakasih telah berkunjung semoga bermanfaat,.. Jangan lupa Komentarnya,...
Wednesday, January 11, 2017
LAPORAN MAGANG ANALISIS PERANCANGAN PENGEMBANGAN AGROSISTEM (APPAS)
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Indonesia
adalah negara agraris yang memiliki potensi besar dalam keanekaragaman
sumberdaya alam yang bisa memberikan keuntungan baik secara finansial maupun
dalam menjaga keharmonisan alam. Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat
pentingdalam pembangunan perekonomian di indonesia (sigit, 2008).
Membangun
pertanian hendaknya tidak diartikan hanya untuk meningkatkan produksi tanaman
pangan dan perkebunan saja, akan tetapi harus meliputi semua kegiatan usaha
dalam meningkatkan kesejahteraan, derajat dan martabat kaum tani indonesia.
Salah satu kegiatan usaha yang juga diperlukan mendapatkan perhatian dalam hal
ini adalah pembuatan pupuk organik. Pertimbangan untuk pembuatan pupuk organik
ini selain menguntungkan, juga memberikan dampak positif dalam hal penyerapan
tenaga kerja.
Pertumbuhan
sektor pertanian menunjukkan penyerapan tenaga kerja sebesar 37,83 % (43,03
juta orang), dengan total angkatan kerja 113,74 juta orang dan jumlah
pengangguran terbuka yang dapat ditekan sebesar 8,14 % (9,26 juta orang).
Peranan
agroindistri tersebut dapat mendorong adanya strategi pemasaran usaha untuk
meningkatkan kesejahteraan petani pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Bagi petani, ketersediaan sarana produksi pertanian merupakan hal yang
sangat penting dalam meningkatkan produktivitas lahan. Salah satu sarana
produksi pertanian tersebut adalah pupuk. Sebagian besar petani sudah sangat
tergantung pada pupuk buatan, karena penggunaanya praktis, reaksinya cepat,
jumlah yang digunakan jauh lebih sedikit dari pupuk organik, harganya pun
relative murah karena disubsidi oleh pemerintah dan mudah di peroleh. Ketika
dicabut, maka petani mulai kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pupuk dan mencari
altenatif lain agar kebutuhannya tercukupi. Petani mulai sadar akan dampak
negatif penggunaan pupuk buatan, sehingga mereka beralih dari pertanian
konvensional ke pertanian organik.
Adanya
agroindustri pupuk organik mempunyai peranan penting dalam memajukan pertanian,
karena dapat membantu menyediakan salah satu sarana produksi pertanian seperti
pupuk kepada para petani, sehingga kelangkaan pupuk dapat dihindari. Oleh
karena itu, perhatian dari pemerintah sangat dibutuhkan dalam pengembangan
usaha ini. Pengembangan produk unggulan agroindustri memerlukan upaya
peningkatan nilai tambah dan daya saing. Untuk itu diperlukan manajemen
pengelolaan profesional pada seluruh komponen sistem mulai dari pengelolahan,
transportasi atau distribusi dan pemasaran. Karena perbatasan sumberdaya yang
dimiliki, maka diperlukan adanya skala prioritas dalam pengembangan
agroindustri sehingga diperoleh hasil yang optimum dari setiap penggunaan
sumberdaya.
CV. Dian Abadi
merupakan salah satu industri lokal yang bergerak dalam bidang pemasaran pupuk
anorganik dan juga bagian dari persaingan yang sedang terjadi di dunia bisnis,
CV. Dian Abadi bertempat di bangkala dalam 6 no 28 Antang. Pupuk anorganik yang
di produksi oleh perusahaan ini adalah pupuk NPK Super yang berbahan dasar
kapur, abu (pakan ternak) Suplai bahan baku tersebut diperoleh dari sekitar
wilayah Bone dan kemudian diproses fermentasi hingga menjadi produk yang siap
dipasarkan di beberapah daerah seperti Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan
Sulawesi Tenggara. CV. Dian Abadi mempunyai beberapa masalah antara lain
kurangnya tenaga kerja, perlatan yang digunakan masih tradisional, dll.
1.2
Sasaran
Belajar
Sasaran
belajar yang ingin dicapai dalam praktek kerja lapang (PKL) ini yaitu :
a)
Aspek Pengetahuan
·
Untuk
mengetahui sistem – sistem manajemen yang ada di CV. Dian Abadi
·
Untuk
mengetahui cara mendistribusikan pupuk ke daerah – daerah
b)
Aspek Keterampilan
·
Terampil
dalam membuat pupuk dan menggunakan alat – alat yang ada di CV. Dian Abadi
c)
Aspek Etika
·
Menghargai
setiap masukan yang di berikan oleh pimpinan CV. Dian Abadi
·
Menghormati
pegawai yang lain
1.3 Lokasi dan Waktu
Pelaksanaan
Kegiatan
Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dilaksanakan di pabrik pupuk yang berlokasi di Jl. Bangkala Dalam 6 No.28, Antang, Makassar. Kegiatan ini
dilaksanakan mulai tanggal Maret
–
April 2016.
II.
DESKRIPSI AGROSISTEM KASUS
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Pada awal tahun
2007 telah terjadi kelangkaan pupuk dikalangan petani dengan terjadinya
kelangkaan pupuk tersebut maka otomatis harga pupuk mengalami kenaikan, melihat
kenaikan, melihat keadaan ini Pak Basri mencoba mencari solusi untuk mengatasi
kelangkaan pupuk yang terjadi. Pada Februari 2007 Pak Basri berhasil meracik
bahan – bahan material alami sehingga terciptalah sebuah pupuk yang diberi
label NPK Super sebagai pengganti pupuk kimia yang biasa dipakai oleh
masyarakat pada umumnya.
Pada
bulan Februari sampai dengan Mei 2007 Pak Basri melakukan uji coba di lapangan
terhadap tanaman padi dan jagung di Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar,
hasilnya tanaman padi dan jagung mengalami peningkatan produksi. Dari hasil uji
coba yang telah dilakukan tersebut akhirnya Pak Basri mendirikan CV. Dian Abadi dan memproduksi pupuk NPK
Super dengan harapan bisa menjadi solusi bagi masyarakat untuk mengatasi
kelangkaan pupuk yang terjadi.
2.2
Biografi
Wirausaha
Basri Lidok
lahir di Ujung Pandang
pada tanggal 24 Desember
1954. Pada tahun 2014 ia mendirikan sebuah usaha bernama
CV. Dian Abadi
yaitu sebuah usaha Pembuatan
pupuk skala kecil. Basri Lidok terlahir disebuah keluarga sederhana dengan
latar pendidikan akhir SMA
ia sempat kuliah akan tetapi karna keadaan orang tua akhirnya ia berhenti kuliah.
Beliau mempunyai seorang istri dan 4 orang anak
yang tidak pernah berhenti memberikan semangat untuk beliau. Perjalanan Basri Lidok dalam membangun
usahanya tak luput dari pasang surut, namun berkat dukungan keluarga usaha yang
ia rintis dapat bertahan hingga saat ini.
Adapun visi dan misi CV. Dian Abadi : “Visi
CV. DIAN ABADI dalam menjalankan kegiatan pemasaran pupuk NPK Super adalah Mewujudkan
pertanian yang lebih unggul dan bertani bukan suatu pilihan tetapi suatu
keharusan”. Adapun “Misi CV. DIAN ABADI adalah Memasyarakatkan gaya
hidup sehat CV. Dian Abadi melalui kemitraan usaha mandiri”.
2.3
Analisis
Potensi Sumberdaya
a.
Sumberdaya
Lahan dan Bangunan
Sumberdaya
lahan dan bangunan merupakan sumberdaya yang penting dalam suatu perusahaan
mengingat lahan dan bangunan merupakan tempat dilakukannya kegiatan-kegiatan
dalam perusahaan. Selain itu, sumberdaya lahan dan bangunan juga merupakan
harta tetap yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan.
Berikut
ini sumberdaya lahan dan bangunan yang dimiliki Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi :
1) Status lahan : Milik sendiri
2) Luas lahan : 120 m2 (6 x 20m2)
3) Lokasi lahan : Jl. Bangkala
Dalam 6 No.28, Antang, Makassar
4) Jenis bangunan : Permanen
Keterangan :
5.
Tempat peralatan
|
1
|
5
|
3
|
2
|
4
|
20 m
|
4 m
|
1 m
|
Gambar 1. Sketsa Bangunan Usaha Pembuatan
Pupuk CV. Dian Abadi
b.
Sumberdaya
Peralatan
Sumberdaya
peralatan merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk
memperlancar kegiatan dalam menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Keberhasilan
perusahaan ditentukan oleh keseluruhan komponen yang berkaitan dengan
keberadaan perusahaan baik yang mempunyai kedudukan di dalam perusahaan maupun
diluar perusahaan. Faktor yang berkaitan langsung dengan keberhasilan
perusahaan adalah tenaga kerja, sarana dan peralatan serta faktor manajemen
yang dapat mendorong terciptanya produktivitas usaha.
Setiap peralatan yang digunakan pasti
akan mengalami penyusutan sepanjang tahun dan nilainya akan berkurang sesuai
dengan umur alat tersebut. Menghitung nilai penyusutan dapat dilakukan dengan
menggunakan metode garis lurus, yaitu harga barang dikali dengan persentase
penyusutan (amortisasi), sedangkan persentase penyusutan (amortisasi)
dapat dihitung dengan membagi 100% dengan
perkiraan masa produktif suatu barang. Umur teknis dan penyusutan alat yang
diamati pada Praktek Kerja Lapang (PKL) dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel
1. Umur Teknis dan Nilai Penyusutan Alat Usaha
Pembuatan Pupuk
CV. Dian Abadi
No.
|
Jenis
|
Jumlah
|
Harga/
unit
|
Nilai
Investasi (Rp)
|
Harga Sekarang
|
Umur
(Tahun)
|
Nilai
Penyusutan (Rp)
|
1
|
Skop
|
3
|
45.000
|
135.000
|
90.000
|
1
|
45.000
|
2
|
Mesin Penjahit Karung
|
1
|
2.000.000
|
2.000.000
|
1.300.000
|
4
|
175.000
|
3
|
Saringan
|
1
|
60.000
|
60.000
|
40.000
|
1
|
20.000
|
4
|
Timbangan
|
1
|
130.000
|
130.000
|
100.000
|
2
|
15.000
|
Total
|
2.325.000
|
255.000
|
Sumber : Data Primer
Setelah Diolah, 2016
Berdasarkan Tabel
1, diperoleh
data bahwa jumlah peralatan yang dimiliki oleh CV. Dian Abadi adalah sebanyak 6 buah. Adapun
total nilai penyusutan alat adalah
sebesar Rp.255.000.
c.
Sumberdaya
Manusia
Sumberdaya manusia yang dimaksud
adalah tenaga kerja yang merupakan salah satu faktor produksi utama dan selalu
ada dalam perusahaan. Tenaga kerja tersebut, baik terlibat langsung maupun
tidak langsung merupakan suatu kesatuan komoditas yang saling membutuhkan dalam
segala aktivitas kegiatan agrosistem suatu usaha. Faktor pendidikan, jenis
kelamin, umur, keahlian dan latar belakang karyawan suatu perusahaan perlu
dipahami dalam pembagian kerja (Hasibuan,
2005).
Adapun Struktur organisasi CV. Dian Abadi dapat dilihat sebagai berikut :
Penyalur
|
Manager Pemasaran
Majid
|
Administrasi
Irham
|
Agen Distribusi
Andri
Ismail
Rusli
Marwan
|
Direktur
Basri Ladok
|
Gambar 2. Struktur Organiasasi Usaha Pembuatan
Pupuk CV. Dian Abadi
Sumberdaya
manusia yang diamati pada Praktek Kerja Lapang (PKL) dapat dilihat pada Tabel 2
:
Tabel
2. Sumberdaya Manusia Usaha Pembuatan
Pupuk
CV. Dian Abadi
No.
|
Nama
|
Umur (thn)
|
Pendidikan
Terakhir
|
Jabatan
|
Lama Bekerja (tahun)
|
Gaji
Per Bulan (Rp)
|
1.
|
Basri
Ladok
|
62
|
SMA
|
Direktur
|
3
|
3.500.000
|
2.
|
Majid
|
50
|
SMA
|
Manager
Pemasaran
|
3
|
2.500.000
|
3.
|
Irham
|
26
|
Strata 1
|
Administrasi
|
2
|
2.500.000
|
4.
|
Ismail
|
30
|
SMA
|
Agen
Distribusi
|
3
|
2.000.000
|
5.
|
Marwan
|
28
|
SMA
|
Agen
Distribusi
|
3
|
2.000.000
|
6.
|
Andri
|
29
|
SMA
|
Agen
Distribusi
|
2
|
2.000.000
|
7.
|
Rusli
|
28
|
Strata 1
|
Agen
Distribusi
|
1
|
2.000.000
|
Total
|
16.500.000
|
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2016
Berdasarkan Tabel
2, diperoleh
data bahwa tenaga kerja yang di gunakan oleh CV. Dian Abadi
berjumlah 7 orang yang terdiri oleh 1 orang Direktur (Basri ladok), 1 orang
Manager Pemasaran (Majid), 1 orang Administrasi (Irham),
dan 4 orang Agen Distribusi (Ismail, Marwan, Andri, Rusli).
Sumber tenaga kerja CV. Dian Abadi sebagian
adalah kenalan – kenalan yang ada di daerah serta ada juga yang berasal dari
keluarga dekat dan tetangga sekitar.
d.
Sumberdaya Finansial
Sumberdaya finansial adalah segala sesuatu yang
dimiliki oleh sebuah pengusaha yang berupa uang tunai maupun dengan
barang-barang bernilai dan dapat diuangkan untuk kebutuhan perusahaan sehingga
perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Sumberdaya ini dapat dimanfaatkan
seefisien mungkin melalui perencanaan dan pengelolaan yang tepat, sehingga
pengalokasian dana yang digunakan dapat
memberikan hasil yang maksimal. Sumber modal CV. Dian Abadi berasal dari modal
sendiri. Modal tersebut kemudian dialokasikan pada pengadaan bahan baku dan membayar upah tenaga
kerja.
2.4
Analisis
Kinerja Usaha
Untuk mengetahui kinerja usaha suatu perusahan harus
dilakukan analisis terlebih dahulu dimana analisis tersebut harus berhubungan
dengan proses investasi, proses pengadaan bahan baku, proses produksi, proses
pengemasan dan penyimpanan, dan proses pengemasannya.
a.
Proses
Investasi
Proses
investasi menunjukan bagaimana seharusnya seorang pengusaha melakukan
investasi, berapa banyak investasi dan kapan investasi tersebut akan dilakukan.
Berikut ini adalah proses investasi CV. Dian Abadi :
1)
Biaya Investasi
Investasi secara umum dapat diartikan sebagai
segala kekayaan (berwujud atau tidak berwujud) yang digunakan untuk memperoleh
sejumlah pendapatan atau keuntungan.
Jumlah
modal awal yang diamati pada Praktek Kerja Lapang (PKL) dapat dilihat pada Tabel
4.
Tabel 4. Investasi Lahan dan Bangunan Pembuatan Pupuk
CV. Dian Abadi
No.
|
Jenis
Investasi
|
Nilai
Investasi (Rp)
|
1
|
Lahan
|
100.000.000
|
2
|
Bangunan
|
80.000.000
|
Total
|
180.000.000
|
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2016
Berdasarkan
Tabel 4, diperoleh data bahwa total nilai investasi untuk lahan dan bangunan usaha CV. Dian Abadi adalah sebesar Rp.180.000.000.
Biaya
pembelian peralatan yang diamati pada Praktek Kerja Lapang (PKL) dapat dilihat
pada Tabel 5.
Tabel 5. Biaya Pembelian Peralatan Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi.
No.
|
Jenis
|
Jumlah
|
Harga/unit
|
Nilai
(Rp)
|
1
|
Skop
|
3
|
45.000
|
135.000
|
2
|
Mesin Penjahit Karung
|
1
|
2.000.000
|
2.000.000
|
3
|
Saringan
|
1
|
60.000
|
60.000
|
4
|
Timbangan
|
1
|
130.000
|
130.000
|
Total
|
2.325.000
|
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2016
Berdasarkan
Tabel 5, diperoleh data bahwa total nilai investasi untuk biaya pembelian
peralatan Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian
Abadi adalah
sebesar Rp.2.325.000.
2)
Modal Kerja
Menurut konsep
fungsional, modal kerja ini adalah jumlah dana yang digunakan selama periode
akuntansi yang dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan jangka pendek (current
income) yang sesuai dengan maksud utama didirikan perusahaan tersebut. Definisi
ini didasarkan pada fungsi dari dana dalam menghasilkan pendapatan. Modal kerja
ini sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup agar memungkinkan perusahaan
dapat beroperasi secara ekonomis dan tidak mengalami kesulitan keuangan,
misalnya dapat menutupi kerugian dan mengatasi keadaan krisis tanpa
membahayakan keadaan keuangan perusahaan. Modal kerja ini biasanya terdiri dari
Biaya Tetap dan Biaya Variabel.
a. Biaya
Tetap
Biaya
Tetap adalah biaya yang jumlah totalnya akan sama dan tetap tidak berubah
sedikitpun walaupun jumlah barang yang diproduksi dan di jual berubah – ubah
dalam kapasitas normal. Biaya Tetap yang diamati pada Praktek Kerja Lapang
(PKL) dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel
6. Biaya Tetap Usaha Pembuatan
Pupuk
CV. Dian Abadi
No
|
Jenis
Biaya
|
Nilai
(Rp)
|
1.
|
Listrik
|
57.000
|
2.
|
Pajak
|
83.000
|
3.
|
Penyusutan Alat
|
21.250
|
4.
|
Gaji Karyawan
|
16.500.000
|
Total
|
16.661.250
|
Sumber : Data
Primer Setelah Diolah, 2016
Berdasarkan
Tabel 6, diperoleh data bahwa total nilai biaya tetap Usaha Pembuatan Pupuk CV.
Dian Abadi adalah sebesar Rp.16.661.250/
Bulan.
b. Biaya
Variabel
Biaya variabel atau variabel cost
adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan yang berubah-ubah dan berpengaruh
terhadap besar kecilnya jumlah produksi. Biaya variabel yang diamati pada
Praktek Kerja Lapang (PKL) dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Biaya Variabel Usaha Pembuatan
Pupuk
CV. Dian Abadi
No.
|
Jenis
|
Jumlah
|
Harga
(Rp/st)
|
Nilai
(Rp/bulan)
|
1
|
Abu Sekam
|
3 mobil
|
2.500.000
|
7.500.000
|
2
|
Kaptan
|
2 mobil
|
3.000.000
|
6.000.000
|
3
|
Karung Kemasan
|
1.000 lembar
|
2.000
|
2.000.000
|
4
|
Tenaga Kerja
|
3 orang
|
900.000
|
2.700.000
|
Total
|
18.200.000
|
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2016
Berdasarkan
Tabel 7, diperoleh data bahwa total nilai biaya variabel usaha pembuatan pupuk
CV. Dian Abadi
adalah sebesar Rp.18.200.000/ Bulan.
b.
Proses
Pengadaan Bahan Baku
Bahan
baku merupakan faktor produksi yang sangat penting untuk melakukan suatu proses
produksi, karena merupakan sumber bahan pokok untuk diproses menjadi suatu
produk yang bermutu. Mutu produk akhir sangat ditentukan oleh mutu bahan baku
yang digunakan dalam proses produksi. Pengadaan bahan baku harus dilakukan
terus menurus agar bahan baku selalu tersedia pada saat dibutuhkan.
Pemenuhan kebutuhan bahan baku usaha
pembuatan pupuk CV. Dian Abadi didapat dari daerah Bone dan Sidrap yang dipasok setiap bulan.
c.
Proses
Produksi
Produksi adalah kegiatan untuk
menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa. Proses produksi merupakan
kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan
menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan
dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia. Proses produksi dapat diartikan
sebagai suatu cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan
suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumberdaya yang ada. Produk yang
dihasilkan dari usaha ini adalah pupuk dengan deskripsi sebagai berikut :
Warna :
abu - abu
Bentuk :
Serbuk
Tekstur : halus
Pencampuran 1
|
Formula
|
Pencampuran 2
|
Pengayakan
|
Pengemasan
|
Kaptan
dan Sekam
|
Pupuk
dalam Kemasan
|
Gambar 3. Flowchart Proses Produksi Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi
Adapun
deskripsi flowchart dari proses produksi pupuk yang dilakukan adalah
sebagai berikut :
1)
Kaptan dan Abu
Sekam di campur sampai merata dalam keadaan kering
2)
Masukkan
Formula kemudian kembali dicampur sampai merata
3)
Setelah tercampur kemudian dilakukan
pengayakan agar menghasilkan serbuk yang halus dan memisahkan campuran dari
kotoran saat pencampuran
4)
Setelah diayak, campuran pupuk tersebut langsung di
kemas dengan karung.
d.
Proses Pengemasan dan Penyimpanan
Pengemasan disebut juga pembungkusan,
pewadahan atau pengepakan, memegang peranan penting dalam menjaga produk agar
tetap aman, terlindung dari kotoran, kontaminasi dan kerusakan fisik lainnya.
Disamping itu pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu produk agar
mempunyai bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan
distribusi.
Pengemasan pada Usaha Pembuatan Pupuk
ini hanya dilakukan dengan menggunakan karung yang di dalamnya dilapisi dengan plastik yang berfungsi
untuk menjaga produk agar
tidak lembab, selain itu juga berfungsi untuk memudahkan pada
saat penjualan.
e.
Proses
Pemasaran
Proses
pemasaran
pada prinsipnya
adalah suatu
proses penyampaian
produk dari produsen ke konsumen. Proses
pemasaran merupakan kelanjutan dari proses produksi. Kegiatan
ini
bertujuan agar dana
yang diinvestasikan
dalam
kegiatan produksi dapat diperoleh kembali
dengan mendapatkan sejumlah dana dari hasil penjualan sebagai imbalan dari
investasi
yang telah dilakukan (Kotler, 2008).
Produk
pupuk CV. Dian Abadi yang telah diproduksi dipasarkan dengan bagian distribusi merekrut beberapa agen yang berasal dari
daerah kemudian agenlah yang bertugas menyalurkan produk tersebut ke daerahnya,
ada beberapa agen yang menggunakan jasa penyalur di daerahnya ada juga yang
langsung menyalurkan produknya.
Bagian
Distribusi
|
Bagian Distribusi
|
Agen
|
Agen
|
Penyalur
|
![]() ![]() |
Gambar
4. Saluran Pemasaran Usaha
Pembuatan Pupuk
CV. Dian Abadi
Dalam melaksanakan
kegiatan pemasaran, perusahaan mengkombinasikan empat variabel yang sangat
mendukung didalam menetukan strategi pemasaran, kombinasi keempat variabel itu
dikenal dengan istilah bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri
dari produk (product), harga (price), distribusi (place)
dan promosi (promotion). Adapun bauran pemasaran CV. Dian Abadi yaitu
:
1) Produk,
produk yang dihasilkan oleh CV. Dian Abadi ini menggunakan kemasan menarik dan
diberi nama yang mudah di ingat oleh konsumen.
2) Harga,
CV. Dian Abadi ini member keringanan pada konsumennya dengan member harga sebesar
Rp. 40.000/zak. Harga bisa saja berubah jika sampai di daerah sasaran
dikarenakan biaya transportasinya dengan sistem pembayaran setiap selesai
panen.
3) Distribusi,
CV. Dian Abadi menggunakan distribusi saluran 2 tingkat dan saluran 3 tingkat
dimana saluran 2 tingkat melalui bagian distribusi kemudian ke agen sedangkan
saluran 3 tingkat melalui bagian distribusi kemudian ke agen kemudian ke
penyalur yang ada di pedesaan.
4) Promosi,
cara CV. Dian Abadi dalam mempromosikan produknya masih sangat sederhana yaitu
dengan cara penyampaian langsung ke daerah sasaran kemudian membuat demplot
pada daerah tersebut.
f.
Analisis
Produksi dan Pendapatan
Biaya memegang peranan penting dalam mengembangkan suatu
usaha. Besarnya biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang dan jasa akan
menentukan besar kecilnya harga dari produk yang dihasilkan. Pada umumnya biaya
yang dikeluarkan dalam setiap usaha terbagi dua yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya tetap (variable cost). Keberhasilan suatu
perusahaan dinilai dari jumlah pendapatan yang diperoleh dalam jangka waktu
tertentu. Pendapatan dalam pengertian umum adalah hasil produksi dalam bentuk
materi dan dapat kembali digunakan untuk memenuhi kebutuhan akan sarana dan
prasaana produksi. Berikut
ini hasil analisis produksi dan pendapatan usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi :
Tabel 8. Analisis Produksi dan
Pendapatan Usaha Pembuatan
Pupuk
CV. Dian Abadi
No.
|
Uraian
|
Total
|
1
|
Jumlah
Produksi
|
1.000
zak
|
2
|
Harga
Produk /zak
|
Rp.
40.000
|
3
|
Biaya Tetap
|
Rp.
16.661.250
|
4
|
Biaya Variabel
|
Rp.
18.200.000
|
5
|
Pendapatan (1x2)
|
Rp.
40.000.000
|
6
|
Keuntungan (5-(3+4))
|
Rp.
5.138.750
|
7
|
Total Biaya Pertahun
|
Rp.
418.335.000
|
8
|
Penerimaan Pertahun
|
Rp.
480.000.000
|
Sumber
: Data Primer Setelah Diolah, 2016
CV.
Dian Abadi memproduksi pupuk sebanyak 1.000 zak selama sebulan dimana frekuensi
produksinya dilakukan 4 kali, dimana 1 kali produksi menghasilkan 250 zak. Dalam
1 zak pupuk NPK Super memiliki berat 20 kg.
1)
Kriteria Kelayakan Usaha
a)
Analisis BEP (Break Event Point)
Analisis
titik impas digunakan untuk menentukan besarnya volume penjualan dimana semua
biaya telah tertutupi tanpa mengalami kerugian maupun keuntungan.
1.
BEP dalam Unit
Artinya perusahaan harus memproduksi dan
menjual pupuk sebanyak 764 zak.
2.
BEP dalam
rupiah
Jadi perusahaan harus mendapakan omset sebesar Rp. 30.571.100
b)
Analisis R/C-Ratio
R/C-Ratio adalah perbandingan antara pendapatan kotor dengan biaya.
Total penerimaan Rp. 480.000.000
R/C =
-------------------------- = ---------------------- = 1,14
Total
biaya Rp. 418.335.000
Nilai R/C =1,14
lebih besar dari 1 à
Layak
Artinya setiap mengeluarkan biaya sebesar Rp 1, maka akan
memperoleh penerimaan sebesar Rp 1,14
c)
Analisis PBP
(Pay Back Period)
Analisis PBP
adalah waktu yang diperlukan untuk dapat mengembalikan semua investasi yang
telah dikeluarkan.
Nilai
investasi Rp. 182.325.000
PBP =
--------------------------- = ---------------------- = 2,9
Keuntungan per tahun Rp. 61.655.000
Artinya nilai
investasi akan kembali pada tahun ke empat, yaitu setelah 3 tahun
usaha berjalan
Apabila nilai
PBP < umur ekonomis usaha (5 thn) à Layak dijalankan
2.5
Peta
Kinerja Agrosistem
2
|
Gambar 5. Peta Kinerja Pembuatan
Pupuk CV. Dian Abadi
|
4
|
19
|
18
|
17
|
16
|
Pasar
Benda Modal
|
15
|
13
|
7
|
Lingkungan
Sosial
|
Proses
Pengadaan Bahan Baku
|
14
|
12
|
11
|
10
|
9
|
8
|
6
|
5
|
3
|
1
|
Pasar
Output
|
Sumberdaya :
· Lahan/
bangunan
· Peralatan
· Manusia
· Finansial
|
Pasar
Input
|
Proses
Produksi
|
Proses
Pemasaran
|
Proses
Pengemasan
|
Proses
Investasi
|
Berikut
ini adalah deskripsi dari peta kinerja agrosistem kasus :
1.
Alokasi sumberdaya peralatan dan
finansial untuk melakukan proses investasi
2.
Proses
investasi dilakukan pada
pasar
benda modal untuk
pembelian
peralatan CV. Dian Abadi
3.
Proses pengadaan bahan baku dilakukan di pasar input yakni
dari daerah bone dan sidrap
4.
Alokasi sumberdaya finansial dan manusia
untuk melakukan proses pengadaan bahan baku
5.
Proses
pengadaan bahan baku
dilakukan setiap bulan, setelah proses pengadaan bahan baku kemudian
dilakukan proses produksi yaitu mulai dari tahap
pencampuran 1. pencampuran 2. pengayakan dan pengemasan.
6.
Alokasi sumberdaya manusia untuk
melakukan proses produksi
7.
Proses produksi tidak mempengaruhi
lingkungan alam karena limbah dari proses produksi tidak mencermarkan
lingkungan sekitar
8.
Hubungan balik yang diberikan CV. Dian Abadi terhadap lingkungan
sosial yaitu membuka lapangan kerja serta memberikan kesejahteraan bagi para
pekerja yang berasal dari lingkungan sekitar
9.
Setelah proses produksi kemudian
dilakukan proses pengemasan dengan menggunakan karung
10.
Alokasi sumberdaya manusia dan finansial
untuk melakukan proses pengemasan
11.
Setelah proses pengemasan kemudian
dilakukan proses pemasaran produk pupuk
CV. Dian Abadi
12.
Alokasi sumberdaya manusia untuk
melakukan proses pemasaran
13.
Proses pemasaran dilakukan di pasar
input yakni pada daerah
pertanian
14.
Penerimaan dari penjualan produk
dialirkan kembali untuk proses investasi
15.
Pembelian sumberdaya finansial atau
peralatan dangan menggunakan dana investasi.
16.
Proses pembelian bahan baku yang
dilakukan oleh bagian pengadaan bahan baku.
17.
Sumberdaya peralatan berasal dari dana
investasi
18.
Hubungan terhadap lingkungan sosial
dengan membuka lapangan kerja pada bagian proses pengemasan
19.
Hubungan terhadap lingkungan sosial
dengan membuka lapangan kerja pada bagian pemasaran untuk di kirim ke
daerah-daerah.
III.
PROBLEMATISASI
3.1. Analisis
Masalah Pengembangan Agrosistem (AMPA)
Analisis masalah adalah suatu usaha untuk menyelidiki masalah-masalah
utama
dalam suatu agrosistem yang terkait dengan keadaaan yang ingin diperbaiki.
Analisis masalah
dapat dilakukan
untuk meneliti penyebab
timbulnya
masalah-masalah dan dampak yang
dapat ditimbulkan oleh masalah-masalah tersebut
serta dapat memberikan rangkaian hubungan sebab akibat
yang
ditunjukkan dalam suatu diagram. Suatu masalah tidak harus menuntut/menimbulkan suatu penelitian tetapi
penelitian dilakukan oleh karena adanya masalah. Jadi seseorang yang
akan
melakukan penelitian
harus menentukan terlebih dulu, apa masalahnya.
3.1.1. Identifikasi Masalah
Masalah adalah
pertanyaan ilmiah yang
akan
dicari solusinya. Masalah dapat diungkapkan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan. Masalah pertanyaan didefinisikan dengan mengajukan sebuah
pertanyaan yang jawabannya belum diketahui, dan yang dikaji dalam penelitian yang kita kerjakan. Untuk mempermudah dapat
pula digunakan
pertanyaan yang hanya membutuhkan
jawaban ya atau tidak.
Identifikasi masalah dimasudkan untuk melihat dan menilai
situasi mana
yang memerlukan tindakan perbaikan guna mengatasinya karena mesalah
tersebut dapat menimbulkan ketidakpuasan terhadap apa yang diharapkan sehingga perlu adanya penyelesaian.
Masalah-masalah
yang ditemukan dalam usaha pembuatan
pupuk
CV. Dian Abadi
adalah sebagai berikut :
1)
Alat
Produksi yang Masih
Manual
CV. Dian Abadi memiliki alat produksi yang masih manual
sehingga proses produksi tidak produktif. CV. Dian Abadi mengharapkan dapat
mempunyai alat produksi yang modern.
2)
Sistem Pemasaran dan Promosi yang Kurang Menarik
CV. Dian Abadi menggunakan sistem
pemasaran yang masih belum teratur dikarenakan cara promosi yang kurang menarik
dan kurangnya pengenalan produk pada konsumen di daerah distribusi. CV. Dian
Abadi mengharapkan mempunyai sistem pemasaran dan promosi yang menarik agar dapat meningkatkan penjualan.
3)
Tenaga kerja kurang
produktif
Tenaga kerja yang
ada di CV. Dian Abadi masih kurang produktif dikarekan masih kurangnya karyawan
yang sudah mengenal yang namanya manajemen.
4)
Pendapatan Rendah
Pendapatan yang di perolah oleh CV.
Dian Abadi jauh dari keinginan pimpinan dikarenakan beberapa hal seperti kurangnya
produksi yang terjual, tenaga kerja kurang, dan peralatan produksi yang masih
manual.
5)
Kinerja Karyawan
Buruk
Karyawan yang ada di CV. Dian Abadi kinerjanya buruk
dikarenakan perusahaan kurang memberikan pelatihan kepada karyawan.
6)
Modal Usaha Kurang
Modal usaha yang
dimiliki oleh CV. Dian Abadi kurang karena modal awal yang digunakan dalam
usaha ini adalah modal sendiri sehingga perusahaan mengharapkan modal usaha
yang lebih besar dari pinjaman kredit Bank.
7)
Kurangnya
Pemanfaatan Media Informasi
Kurangnya
pemanfaatan media informasi karena karyawan masih menyampaikan informasih
penting secara face to face.
Untuk
mengetahui lebih jelas mengenai masalah yang dihadapi oleh CV. Dian Abadi dapat
dilihat pada Tabel 9 berikut ini :
Tabel 9.
Identifikasi Masalah yang Dihadapi Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi
Identifikasi
Masalah
|
SD
Lahan dan Bangunan
|
SD
Finansial
|
SD
Manusia
|
SD
Peralatan
|
Proses
Pengadaan Bahan Baku
|
Proses
Produksi
|
Proses
Pemasaran
|
Alat produksi yang
masih manual
|
√
|
√
|
|||||
Sistem pemasaran
dan promosi yang kurang menarik
|
√
|
√
|
|||||
Kurangnya
tenaga kerja
|
√
|
√
|
|||||
Pendapatan
rendah
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|||
Kinerja
karyawan buruk
|
√
|
√
|
|||||
Modal
usaha kurang
|
√
|
√
|
|||||
Kurangnya
pemanfaatan media informasi
|
√
|
√
|
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2016
Tabel 10. Daftar
Fakta, Masalah dan Sasaran Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi
No.
|
Fakta
|
Masalah
|
Sasaran
|
1
|
Alat
produksi yang masih manual
|
Produksi
tidak produktif
|
Produksi
dapat meningkat
|
2
|
Sistem
pemasaran dan promosi yang kurang menarik
|
Kurangnya
pemanfaatan media informasi
|
Para
konsumen dapat lebih mengenal produk
|
3
|
Tenaga
kerja yang kurang produktif
|
Kinerja
karyawan yang buruk
|
Pemanfaatan
media informasi
|
4
|
Pendapatan
yang rendah
|
Tenaga
kerja yang kurang,
Peralatan
yang masih manual
|
Pendapatan
dapat meningkat
|
5
|
Kinerja
Karyawan Buruk
|
Karyawan
belum terlalu mengerti kinerja perusahaan
|
Kinerja
karyawan baik
|
6
|
Modal
usaha kurang
|
Belum
dapat membeli mesin dan peralatan modern
|
Mempunyai
banyak modal
|
7
|
Kurangnya
pemanfaatan media informasi
|
Karyawan
masih mempromosikan produknya dari mulut ke mulut
|
Dapat
memanfaatkan beberapa media untuk penambahan pendapatan
|
Sumber : Analisis Data Primer Setelah Diolah, 2016
3.1.2.
Penentuan
Masalah Utama
Di antara semua masalah yang ada, ada salah satu masalah yang ditentukan sebagai
masalah utama. Untuk menentukan masalah utama, tentunya
harus menganalisis semua masalah yang terdapat disetiap bagian-bagian yang ada dalam CV.
Dian Abadi.
Masalah utama yang dihadapi oleh CV. Dian Abadi adalah “Pendapatan
Yang Rendah.”Masalah ini
terjadi karena Tenaga kerja yang kurang produktif, alat produksi yang masih
manual, dan sistem pemasaran dan alat promosi kurang menarik. Akibatnya pendapatan yang
diterima CV. Dian Abadi rendah.
3.1.3.
Struktur
Pohon Masalah
Strukturisasi masalah adalah
adanya
upaya untuk menyusun masalah- masalah yang ditemukan dalam bentuk struktur pohon masalah yang bertujuan
untuk menghubungkan kausalitas antara masalah yang satu dengan masalah
lainnya. Strukturisasi ini bertujuan untuk lebih memudahkan dalam mengambil
tindakan perbaikan untuk mengatasi
masalah tersebut.
Usaha Tidak Berkembang
|
Pendapatan Rendah
|
Tenaga Kerja Yang Kurang
produktif
|
Alat Produksi yang Masih
Manual
|
Sistem Pemasaran Dan Promosi
Kurang Menarik
|
Kurangnya modal untuk membeli
mesin modern
|
Akibat
|
Sebab
|
Kurangnya pemanfaatan media
informasi
|
Kinerja karyawan buruk
|
Keterangan
:
= Masalah Utama
= Masalah Akibat
|
= Masalah Antara
Gambar 6. Struktur Pohon Masalah Usaha
Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi
3.2
Analisis Sasaran Pengembangan Agrosistem (ASPA)
Analisis sasaran dilakukan untuk
menelaah tindakan yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah. Sasaran dapat
diartikan sebagai ukuran yang jelas mengenai tujuan yang ini dicapai.
3.2.1 Penetapan Sasaran
Sasaran adalah kriteria bagi keputusan yakni
perincian khusus yang harus dicapai oleh perusahaan.
Sasaran yang ditetapkan setelah menetapkan tujuan
dari keputusan dan menyetujui
tindakan yang akan dicapai. Hal ini dilakukan sebelum membahas altenatif, kadang-kadang bahkan sebelum mengidentifikasi
alternatif. Sasaran merupakan ukuran yang jelas mengenai tujuan yang ingin dicapai
sebab dengan adanya ukuran yang jelas kita dapat mengambil
pilihan
beralasan.
Berdasarkan analisis masalah yang telah
dipaparkan sebelumnya maka
langkah selanjutnya adalah menetapkan sasaran yang perlu dicapai sehubungan dengan masalah yang dihadapi perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Alat Produksi yang masih manual
Dengan
membeli alat produksi modern (mesin) akan menambah pendapatan dan memaksimalkan
waktu kerja.
2. Sistem
pemasaran dan promosi yang kurang menarik
Pemasaran
yang baik akan menaikkan penjualan dan akan menambah pendapatan
3. Tenaga
kerja yang kurang produktif
Memperbaiki
kinerja karyawan akan menambah pendapatan dan membuat perusahaan cepat
berkembang.
4. Pendapatan
yang rendah
Dengan memperbaiki proses produksi yang lain maka dapat
meningkatkan pendapatan sesuai sasaran.
5.
Kinerja Karyawan
Buruk
Dengan kinerja
karyawan yang baik, perusahaan akan lebih cepat berkembang.
6.
Modal Usaha Kurang
Dengan bertambahnya
modal usaha, maka perusahaan dapat menambah peralatan dan perlengkapan lainnya
yang akan menambah pendapatan.
7.
Kurangnya
Pemanfaatan Media Informasi
Dengan pemanfaatan media informasi yang lebih baik akan
memperbaiki promosi sehingga produk akan lebih banyak terjual.
3.2.2 Penentuan Sasaran Utama
Sasaran
utama
dari masalah-masalah yang dikemukakan adalah volume
produksi meningkat sehingga mengakibatkan pendapatan meningkat. Sasaran utama “Pendapatan Meningkat” dapat diselesaikan dengan sasaran antara yaitu membeli alat produksi yang modern (mesin), membuat
promosi yang menarik perhatian masyarakat, dan memperbaiki kinerja karyawan.
3.2.3 Struktur Pohon Sasaran
Strukturisasi
sasaran merupakan suatu
diagram yang hampir
sama
dengan strukturisasi masalah. Jika dalam strukturisasi
masalah yang dimasukkan
dalam struktur pohon masalah adalah masalah yang berindikasi negatif, maka sebaliknya yang dimasukkan dalam struktur pohon sasaran
adalah sasaran (sesuatu yang ingin
dicapai) dan berindikasi positif.
Usaha
Berkembang Lebih Baik
|
Pendapatan
Meningkat
|
Akibat
|
Sebab
|
Tenaga
Kerja Produktif
|
Alat
Produksi Modern
|
Sistem Pemasaran Dan Promosi
Sangat Menarik
|
Kurangnya modal untuk
membeli alat produksi yang modern
|
Memperbaiki
kinerja karyawan
|
Pemanfaatan media informasi
|
= Sasaran Utama
= Sasaran Dampak
= Sasaran Antara
Gambar 7. Struktur Pohon Sasaran
Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi
IV.
DESAIN TINDAKAN TRANSFORMASI AGROSISTEM
4.1 Analisis Alternatif
Tindakan Pengembangan Agrosistem
Analisis alternatif
adalah suatu usaha untuk
melihat berbagai
kemungkinan
pilihan (alternatif-alternatif) dan hubungan tindakan hasil dari
analisis sasaran
yang
mengarah pada suatu keadaan tertentu yang diinginkan.
Analisis alternatif
digunakan untuk menilai
masing-masing
alternatif sehingga dapat mengetahui rangkaian hubungan tindakan hasil tersebut dan akhirnya akan mengarah pada salah satu rangkaian tujuan.
4.1.1 Alternatif
Tindakan
Alternatif tindakan merupakan hasil yang diperoleh dari evaluasi setiap
alternatif yang tersedia
terhadap kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Pada saat evaluasi,
setiap alternatif yang tidak
dapat memenuhi kriteria yang telah
ditetapkan segera gugur dari
analisis alternatif.
Alternatif tindakan dilakukan agar sasaran dapat tercapai. Selanjutnya
akan dipilih alternatif yang paling
baik memenuhi sasaran dengan resiko yang paling kecil dan dapat diterima melalui
proses analisis keputusan untuk menentukan alternatif terpilih dan analisis persoalan potensial untuk menentukan proses pelaksanaan Setelah menemukan berbagai
sasaran.
Setelah melalaui evaluasi, maka tindakan yang dapat dilakukan untuk
mencapai
sasaran antara agar sampai pada sasaran utama “Pendapatan Meningkat” adalah :
1)
Untuk mencapai sasaran
antara; membeli
alat produksi yang modern (mesin), maka
alternatif tindakan yang
dilakukan
mengajukan permohonan modal kredit di Bank
agar dapat modal untuk membeli mesin.
2)
Untuk mencapai sasaran
antara; Tenaga kerja bertambah, maka alternatif
tindakan yang dilakukan yaitu merekrut tenaga kerja yang terampil.
3)
Untuk mencapai sasaran
antara; Pemanfaatan media informasi untuk
pemasaran dan promosinya maka alternatif tindakan yang dilakukan membuat
promosi sebanyak mungkin pada media tertentu.
Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar berikut :
Mengajukan Permohonan Modal
Kredit di Bank
|
Usaha Berkembang Lebih Baik
|
Pendapatan Meningkat
|
Akibat
|
Sebab
|
Tenaga Kerja yang Produktif
|
Alat Produksi Modern
|
Sistem Pemasaran Dan Promosi
Sangat Menarik
|
Membeli alat produksi yang
modern
|
Memperbaiki kinerja karyawan
|
Pemanfaatan media informasi
|
Mengadakan pelatihan
manajemen untuk karyawannya
|
Membuat
promosi sebanyak mungkin pada media tertentu
|
= Sasaran
Utama = Sasaran Dampak
= Sasaran
Antara
= Alternatif tindakan
Gambar 8.
Struktur Pohon Alternatif Tindakan Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi
Tabel 11. Hubungan Masalah, Sasaran dan Tindakan
Pada Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi
Masalah
|
Sasaran
|
Tindakan
|
Alat produksi
yang masih manual
|
Membeli alat
produksi yang modern
|
Mengajukan permohonan modal kredit
di Bank
|
Sistem
pemasaran dan promosi yang kurang menarik
|
Pemanfaatan
media informasi
|
Membuat promosi sebanyak mungkin pada media
tertentu
|
Tenaga kerja
yang kurang produktif
|
Memperbaiki
kinerja karyawan
|
Mencari solusi perbaikan kinerja
|
Sumber : Analisis Data Primer Setelah Diolah, 2016
4.1.2
Alternatif Keputusan
Analisis keputusan adalah suatu prosedur sistematis yang
didasarkan pada pola
berpikir yang digunakan dalam mengambil pilihan. Tujuan analisis keputusan adalah mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan, mengembangkan kriteria yang harus dipenuhi oleh suatu pilihan, mengevaluasi
alternatif yang tersedia yang akan
berhubungan dengan kriteria. Alternatif terpilih
merupakan alternatif
terbaik
dari alternatif keputusan
yang telah diseleksi pada evaluasi alternatif kriteria keputusan.
v Analisis
keputusan untuk tindakan “Mengajukan permohonan modal kredit di Bank”
Pernyataan keputusan : “Menentukan jenis Bank untuk
mengajukan permohonan modal kredit untuk pengembangan usaha CV. Dian Abadi”
Kriteria keputusan : Bobot
K1 :
Bunga kredit rendah 0,65
K2 :
Cepat Cair 0,35
1,00
Bobot K1 lebih besar
daripada K2 dikarenakan orang yang ingin mengambil modal kredit adapun hal
pertama yang dilihat adalah bungah kreditnya apakah tinggi atau rendah.
Alternatif keputusan : Bobot
A1 : Bank
BRI 0,45
A2 : Bank
Mandiri 0,55
1,00
Bobot A2 lebih tinggi dari pada A1
dikarenakan Bank Mandiri lebih banyak dipilih masyarakat dari pada Bank BRI
saat ingin mengambil modal kredit.
Tabel 12. Analisis Keputusan Usaha
Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi
Tindakan
|
Pernyataan
Keputusan
|
Kriteria
Keputusan
|
Alternatif
Keputusan
|
||
Mengajukan permohonan
modal kredit di Bank
|
Menentukan jenis Bank
untuk mengajukan permohonan modal kredit untuk pengembangan usaha CV. Dian
Abadi
|
Bunga kredit rendah
Bobot (0,65)
|
Cepat cair Bobot
(0,35)
|
(A1)
Bank BRI
Bobot (0,45)
|
(A2)
Bank Mandiri
Bobot (0,55)
|
Sumber : Analisis Data Primer Setelah Diolah, 2016
Tabel 13.
Evaluasi Alternatif (Matriks Penilaian) Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi
Keputusan
Alternatif
|
K1
0,65
|
K2
0,35
|
Jumlah
|
A1 (0,45)
|
0,30
|
0,15
|
0,45
|
A2 (0,55)
|
0,35
|
0,20
|
0,55
|
Sumber : Analisis Data Primer Setelah Diolah, 2016
Berdasarkan
evaluasi alternatif terhadap kriteria diatas maka dapat diketahui bahwa A2
dengan total 0,55 lebih tinggi daripada A1 dengan total 0,45. A2 menjadi
alternatif terpilih yaitu Meminjam modal kredit di Bank Mandiri.
v Analisis
keputusan untuk tindakan “Membuat promosi sebanyak mungkin pada media tertentu”.
Pernyataan keputusan : “Menentukan media Informasi
yang dipakai dalam mempromosikan produknya.”
Kriteria keputusan : Bobot
K1 : Biaya murah 0,60
K2 :
Tampilan menarik 0,40
1,00
Bobot K1 lebih besar dari K2 dikarenakan
biaya sangat berpengaruh dalam hal promosi suatu produk dibandingkan tampilan
yang menarik.
Alternatif keputusan : Bobot
A1 : Media koran 0,30
A2 :
Brosur 0,70
1,00
Bobot A2 lebih besar dari A2 karena yang
kebanyakan dipakai oleh sebuah perusahaan dalam promosi yang hemat biaya adalah
brosur.
Tabel 14. Analisis Keputusan Usaha
Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi
Tindakan
|
Pernyataan
Keputusan
|
Kriteria
Keputusan
|
Alternatif
Keputusan
|
||
Membuat promosi
sebanyak mungkin pada media tertentu
|
Menentukan media
Informasi yang dipakai dalam mempromosikan produknya
|
Biaya murah
Bobot (0,60)
|
Tampilan menarik Bobot
(0,40)
|
(A1)
Media KoranBobot (0,30)
|
(A2)
Brosur Bobot (0,70)
|
Sumber
: Analisis Data Primer Setelah Diolah,
2016
Tabel
15. Evaluasi Alternatif (Matriks Penilaian) Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian
Abadi
Keputusan
Alternatif
|
K1
0,60
|
K2
0,40
|
Jumlah
|
A1 (0,30)
|
0,18
|
0,12
|
0,30
|
A2 (0,70)
|
0,42
|
0,28
|
0,70
|
Sumber : Analisis Data Primer Setelah Diolah, 2016
Berdasarkan
evaluasi alternatif terhadap kriteria diatas maka dapat diketahui bahwa A2
dengan total 0,70 lebih tinggi daripada A1 dengan total 0,30. A2 menjadi
alternatif terpilih yaitu Membuat promosi produk dengan menggunakan Brosur.
v Analisis
keputusan untuk tindakan “Mencari
solusi perbaikan kinerja”.
Pernyataan keputusan : “Menentukan solusi dalam
perbaikan kinerja CV. Dian Abadi.”
Kriteria keputusan : Bobot
K1 : Karyawan tertentu 0,50
K2 :
Seluruh Karyawan 0,50
1,00
Bobotnya sama karena untuk mengadakan
pelatihan pada sebuah perusahan akan berdampak positif saat merekrut karyawan.
Alternatif keputusan : Bobot
A1 :
Mengadakan Pelatihan Karyawan 0,40
A2 : Merekrut
karyawan yang lebih potensial 0,60
1,00
Bobot A2 lebih tinggi dari A1 karena
meningkatkan kinerja seluruh karyawan lebih baik dari pada karyawan tertentu.
Tabel 16. Analisis Keputusan Usaha
Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi
Tindakan
|
Pernyataan
Keputusan
|
Kriteria Keputusan
|
Alternatif
Keputusan
|
||
Mencari solusi perbaikan kinerja
|
Menentukan solusi
dalam perbaikan kinerja CV. Dian Abadi
|
Mengadakan Pelatihan
Karyawan Bobot (0,50)
|
Merekrut karyawan
yang lebih potensial Bobot (0,50)
|
(A1)
Karyawan tertentu Bobot (0,40)
|
(A2)
Seluruh karyawan Bobot (0,60)
|
Sumber : Analisis Data Primer Setelah Diolah, 2016
Tabel
17. Evaluasi Alternatif (Matriks Penilaian) Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian
Abadi
Keputusan
Alternatif
|
K1
0,50
|
K2
0,50
|
Jumlah
|
A1 (0,40)
|
0,20
|
0,20
|
0,40
|
A2 (0,60)
|
0,30
|
0,30
|
0,60
|
Sumber : Analisis Data Primer Setelah Diolah, 2016
Berdasarkan
evaluasi alternatif terhadap kriteria diatas maka dapat diketahui bahwa A2
dengan total 0,60 lebih tinggi daripada A1 dengan total 0,40. A2 menjadi
alternatif terpilih yaitu Merekrut karyawan yang lebih potensial untuk
bagian promosi dan pemasarannya.
4.1.3
Tindakan Terpilih
Tindakan terpilih merupakan keputusan
akhir yang dipilih dari beberapa alternatif
keputusan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tindakan
terpilih diperoleh
melalui
penentuan
skor
terhadap alternatif -alternatif keputusan. Keputusan tindakan terpilih ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam pengembangan usaha. Alternatif tindakan terpilih tersebut antara lain :
1.
Meminjam modal kredit di Bank BRI
2.
Membuat promosi produk menggunakan
brosur
3.
Merekrut karyawan yang lebih potensial
4.2 Matriks Perancangan
dan Pengembangan Agrosistem
Matriks
perencanaan proyek
pengembangan usaha adalah alat untuk mengembangkan rancangan proyek. Matriks perencanaan ini menggambarkan, bagaimana tindakan yang akan dilakukan untuk memenuhi sasaran antara dan sasaran utama serta sarana dan biaya yang
dilakukan untuk mewujudkan tindakan tersebut.
Matriks ini membahas mengenai empat hal, yaitu dampak/ konsekuensi
dari sasaran utama, sasaran antara dan tindakan yang dibagi 3 yaitu : uraian,
tujuan sesuai tingkatan, ukuran tercapainya tujuan dan sistem informasi
pengendalian.
Tabel
18. Matriks Perancangan dan Pengembangan Usaha Pembuatan Pupuk CV. Dian Abadi
Uraian Tujuan
Sesuai Tingkatan
|
Ukuran
Tercapainya Tujuan
|
Sistem
Informasi Pengendalian
|
Dampak :
Usaha Berkembang
|
Pendapatan meningkat
|
Laporan
Manajer
|
Sasaran Utama :
Pendapatan Meningkat
|
Terbelinya peralatan dan Penambahan
Tenaga Kerja
|
Laporan
Manajer
|
Sasaran Antara :
Alat Produksi Sudah Modern
|
Tidak
manual lagi dan waktu produksi lebih maksimal
|
Laporan Bagian Produksi
|
Tenaga Kerja yang produktif
|
Karyawan
hasil regrutmen mempunya mempunyai kinerja yang baik
|
Laporan Manajer
|
Promosi yang sudah menarik
|
Terjualnya
produk dalam jumlah besar
|
Laporan Manajer
|
Sumber : Analisis Data Primer Setelah Diolah, 2016
Tindakan
|
Sarana yang Diperlukan
|
Biaya
|
Mengajukan permohonan modal kredit di Bank
BRI
|
-
Informasi
|
Rp.150.000
|
Membuat promosi produk menggunakan
brosur
|
-
Uang tunai
-
Sumberdaya manusia
|
Rp.2.500 X 500 = Rp.1.250.000
|
Merekrut karyawan yang lebih potensial
|
-
Sumberdaya manusia
|
Rp.2.000.000
|
Sumber : Analisis Data Primer Setelah Diolah, 2016
Berdasarkan tabel diatas
diperoleh data bahwa matriks perancangan
dan pengembangan
pada usaha CV. Dian Abadi yaitu pada bagian sasaran dampak pendapatan meningkat.
Ukuran tercapainya yaitu bila pendapatan yang diterima lebih
besar dari pendapatan yang sebelumnya.
Adapun sistem pengendaliannya berdasarkan hasil laporan manajer. Usaha CV.
Dian Abadi memilih pendapatan meningkat sebagai sasaran utama dalam pengembangan usaha. Hal ini jelas harus didukung oleh sasaran antara yang diwujudkan dari tindakan-tindakan perencanaan,
pelaksanaan dan
evaluasi serta
pengendalian
tiap-tiap
tindakan. Ukuran
tercapainya sasaran
utama ini bila terbelinya
peralatan dan penambahan tenaga kerja. Adapun
sistem pengendaliannya
berdasarkan hasil
laporan manajer.
Sasaran antara
adalah yaitu
yang
pertama
Alat Produksi Sudah Modern, yang sistem pengendalianya adalah bagian produksi, kedua Tenaga Kerja yang produktif tercapainya sasaran yaitu Karyawan hasil regrutmen mempunya
mempunyai kinerja yang baik dan
sistem pengendaliannya adalah manajer dan sasaran antara yang ketiga yaitu Promosi yang sudah menarik, ukuran tercapainya sasaran yaitu dengan Terjualnya produk dalam jumlah besar sistem
pengendaliannya dilakukan oleh laporan manajer.
Untuk tindakan mengajukan permohonan
modal kredit di
Bank BRI dengan bunga yang rendah yang
dibutuhkan
adalah
biaya
sekitar
Rp.150.000 untuk biaya administrasi pada Bank. Untuk tindakan Membuat
promosi produk menggunakan brosur sebanyak 500 lembar dengan harga per lembar
Rp. 2.500 membutuhkan biaya Rp.1.250.000 dan
untuk tindakan selanjutnya Merekrut
karyawan yang lebih potensial membutuhkan biaya sebesar Rp. 2.000.000 dimana
biaya tersebut dipakai untuk biaya dalam proses penerimaan karyawan baru
seperti pembelian alat tulis kantor dan biaya lainnya..
V.
REFLEKSI
5.1
Pengetahuan
Setelah menganalisa dan mempelajari
persoalan yang timbul pada CV. Dian
Abadi, maka kami menemukan beberapa pengalaman yang dapat dijadikan pelajaran dalam
mengelola suatu usaha. Beberapa
pelajaran
penting
tersebut
adalah :
1.
Dalam menjalankan
sebuah perusahaan itu harus pintar dalam berbagai sistem manajemen yang ada
seperti dalam pengadahan bahan baku sampai pemasarannya.
2.
Untuk
mendistribusikan sebuah produk ke daerah membutuhkan kepercayaan yang tinggi
agar konsumen puas ketika produknya sampai pada tempatnya.
5.2
Keterampilan
Melalui Metode Analisis Perancangan dan Pengembangan
Agrosistem
(APPAS), dapat memudahkan kami
dalam
mengidentifikasi
dan menganalisis masalah dan persoalan yang dihadapi oleh perusahaan secara struktural, mulai dari
tahap
pengenalan hingga tahap pemecahan masalah
selain itu, kami sudah dapat membuat pupuk dan menggunakan alat yang ada disana
seperti penyaring dan penjahit karungnya. Dari situ, kami mendapatkan pelajaran
dan pengalaman yang bermanfaat untuk diri kami.
5.3
Etika
Dalam kegiatan praktek kerja lapang yang telah kami lakukan,
segala usaha kami
lakukan agar
dapat
diterima oleh
pihak pemilik
usaha. Seperti mengadakan pendekatan dengan pemilik usaha yaitu turut ikut serta dalam
kegiatan proses produksi sehingga dengan demikian akan terjalin komunikasi
dan kerjasama yang
baik antara masing-masing pihak.
Kami juga harus menjaga saling mempercayai dan menghormati satu sama lain
dengan karyawan yang lain. Dengan terjalinnya komunikasi yang baik dengan pemilik usaha, maka memudahkan kami menggali informasi yang dibutuhkan untuk penyelesaian tugas ini.
Subscribe to:
Posts (Atom)