Indonesia telah
melalui banyak cerita dalam kehidupan perekonomainnya.Cerita tersebut ada yang
baik dan ada pula yang tidak baik, menggembirakan dan menyedikan, mengecewakan,
juga kadang memuaskan semua pihak.Namun cerita yang menghiasi dunia
perekonomian Indonesia cenderung terlihat suram dan notabenenya
meyedihkan.Entah karena kebijakan yang diambil pemerintah dalam mengatur
perekonomian ataupun karena alasan-alasan serta faktor-faktor lain yang
menyebabkan kekecewaan dan rasa ketidakpuasan dalam bangsa ini.Indonesia telah
mengalami perjalanan panjang dan menyesakkan dalam karir
perekonomiannya.Puncaknya pada krisis yang melanda negara-negara Asia yang
melumpuhkan perekonomian bahkan hampir mematikan perekonomian Negara-negara Asia.Indonesia
salah satunya.Setelah megalami krisis seharusnya Indonesia banyak belajar dari
apa yang telah dialaminya. Sepertinya sagat sulit untuk negara ini bagkit dan
kembali menata perekonomian yang nyaris ujung tanduk.Namun Indonesia terus
berusaha dan menunjukkan usaha yang keras dalam menata dan membawa perkonomian
negara ini ke arah yang lebih baik.Banyak sistem-sistem baru yang diterapkan
oleh Indonesia, banyak pula teori-teori barat yang diadopsi oleh Indonesia
untuk diterapkan sebagai bentuk usaha membawa perekonomian Indonesia ke arah
yang lebih baik.Salah satu ilmu atau teori ekonomi yang ada di Indonesia adalah
mengenai ekonomi kelembagaan.Ekonomi kelembagaan membahas masalah ekonomi dalam
ranah hubungan ekonomi dan kehidupan sosial serta hubungannya dengan
kepemilikan seseorang atau propherty right.Ekonomi kelembagaan di Indonesia
berhubunga dengan pembangunan berkelanjutan.Namun pengertian pembangunan di
Indonesia dewasa ini telah mengalami penyimpangan dari pengertian normatif.
Jadi pada intinya,
ekonomi kelembagaan adalah ekonomi yang menekankan pada hak
kepemilikan.Perekonomian dikembangkan oleh individu atau kelompok yang memiliki
sarana atau faktor produksi.Sehingga mereka memiliki keleluasaan atau wewenang
untuk mengatur dan berperan dalam sektor perekonomia serta
pengembangannya.Dalam hal ini pemilik faktor produksi menjadi pelaku
pengembangan perekonomian.Ternyata dalam perakteknya banyak faktor-faktor yang
memengaruhi individu dalam mengambil keputusan seperti faktor sosial, politik dan
lainnya.Pada titik ini ekonomi kelembagaan masuk untuk mewartakan bahwa
kegiatan ekonomi sangat dipengaruhi oleh tata letak antarpelaku ekonomi (teori
ekonomi politik), desain aturan main (teori ekonomi biaya transaksi), norma dan
keyakinan suatu individu atau komunitas (teori modal sosial), insentif untuk
melakukan kolaborasi (teori tindakan kolektif), model kesepakatan yang dibikin
(teori kontrak), pilihan atas kepemilikan aset fisik maupun non fisik (teori
hak kepemilikan), dan lain-lain.Intinya, selalu ada insentif bagi individu
untuk berperilaku menyimpang sehingga sistem ekonomi tidak bisa dibiarkan hanya
dipandu oleh pasar. Dalam hal ini diperlukan kelembagaan non pasar (non-market
institution) untuk melindungi agar pasar tidak terjebak dalam kegagalan
yang tidak berujung, yakni dengan jalan mendesain aturan main atau kelembagaan
(institutions). Ekonomi kelembagaan mempelajari dan berusaha memahami
peranan kelembagaan dalam sistem dan organisasi ekonomi atau sistem terkait,
yang lebih luas.
UNTUK CONTOH LAPORANNYA SILAHKAN DOWNLOAD DI SINI
Terimakasih telah berkunjung,.. Jangan lupa komentar yah !!!....
No comments:
Post a Comment