LAPORAN
PRAKTIKUM VI
MORFOLOGI
DAN ANATOMI TUMBUHAN
BIJI
(Semen)
Biji Mangga (Mangifera laurina)
Biji Jagung (Zea mays L.)
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Morfologi
tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhan.
Morfologi tumbuhan juga menguraikan tentang fungsi masing-masing bagian dari
bentuk dan susunan tubuh tumbuhan.
Salah
satu bagian tumbuhan yang dipelajari yaitu buah yang merupakan alat reproduksi
tumbuhan (organum reproductiuum) bagi tumbuhan. Setiap bakal buah berisi satu
atau lebih bakal biji (Ovulum), yang
masing-masing mengandung sel telur, yang selanjutnya nanti akan berproses
hingga membentuk buah. Jikakita melihat buah berbagai jenis tumbuhan, akan
terlihat bahwa ada diantara tumbuhan yang buahnya terbentuk dari bakal buah
yang umumnya tidak terbungkus yang disebut dengan buah sejati atau buah
sungguh. Tetapi ada pula yang buahnya seringkali tidak kelihatan (tertutup)
karena itu dikatakan buah palsu atau buah semu.
Bakal
biji akan tumbuh dan berkembang menjadi biji. Di dalam bakal biji terdapat
zigot dan endosperm. Zigot akan tumbuh dan berkembang menjadi embrio. Pembuahan
ganda menghasilkan zigot dan endosperm. Setelah terjadi pembuahan ganda, bakal
biji akan berkembang menjadi buah yang melindungi biji (Arywina, 2006).
Pertumbuhan
pada tumbuhan spermatophyta atau
tumbuhan berbiji diawali dari biji. Biji memiliki tiga bagian yaitu bagian inti
biji (Nucleus seminis), tali pusar (Foenikulus), dan kulit biji (Spermodermis). Pada inti bijiterdapat
lembaga (Embrio). Embrio memiliki
tiga bagian penting yaitu akar lembaga atau calon akar, daun lembaga (Kotiledon), dan pucuk lembaga (Plumula). Kulit biji terdiri dari
lapisan luar (Kesta) yang kuat dan
lapisan dalam yang berupa selaput tipis sehingga sering disebut kulit ari.
Kulit biji berfungsi melindungi bagian dalam biji sepertiembrio dan kotiledon
(Setiowati, 2007).
Biji
dapat mengalami masa tidak aktif akibat kandungan air dalam biji yang rendah,
yaitu sekitar 5 % -10 %. Dormansi pada biji dapat dilihat pada kulit biji yang
keras yang menghalangi penyerapan air dan oksigen. Pada kondisi tertentu yang
memungkinkan biji untuk tumbuh, bijiakan mengakhiri masa dormansinya dan
melalui perkecambahan (Furqonita, 2007).
Tujuan Praktikum
Tujuan
dilakukanya praktikum adalah untuk mengetahui bentuk biji, jenis-jenis biji dan
tipe biji tumbuhan (pohon).
Kegunaan Praktikum
Kegunaan
praktikum adalah agar dapat mengetahui bentuk dan tipe biji pada tumbuhan (pohon).
TINJAUAN PUSTAKA
Biji Mangga (Mangifera
laurina)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub
Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Sub
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Family : Anacardiacea
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera laurina
Morfologi
Mangga
adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga termasuk ke dalam
marga Mangifera, yang terdiri dari 35 - 40 anggota, dan suku Anacardiaceae.
Nama ilmiahnya adalah Mangifera laurina.
Pohon
mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habit)
termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang
lebih dari 5 m. tinggi pohon mangga bisa mencapai 10 m - 40 m dan umurnya bisa
mencapai 10 tahun, Ciri-ciri:
1.
Berakar tunggang yang bercabang-cabang
2.
Batang pada umunya tegak, kuat dan
tinggi
3.
Umur bisa mencapai lebih dari 100 tahun
4.
Mulai berbuah sesudah berumur lebih kurang
tujuh tahun
5.
Daun terdiri dari dua bagian, yaitu
tangkai daun dan badan daun. Badan daun bertulang dan berurat-urat, antara
tulang dan urat tertutup daging daun. Daging daun terdiri dari kumpulan sel sel
yang tak terhingga banyaknya.-
6.
Bunga mangga adalah bunga majemuk yang
tumbuh dari tunas ujung.
7.
Buah mangga termasuk kelompok buah batu
yang berdaging yang panjang buahnya kira-kira 2,5 cm - 30 cm.
8.
Biji letaknya didalam kulit niji yang
keras dan besarnya bervariasi.
9.
Biji mangga merupakan biji tunggal,
terkadang dengan banyak embrio, terselubung cangkang endokarp yang mengeras dan
seperti kulit.
Ekologi
Mangifera laurina
(mangga) merupakan tanaman buan tahuna berupa pohon yang berasal dari India.
Tanaman ini kemudian menyebar ke wilayah Asia Tenggara termasuk Malaysia dan
Indonesia. Tanaman ini dapat tumbuh pada ketinggian 1200 meter di atas
permukaan laut dengan suhu optimum antara 24° C - 27° C. Tanaman ini hidup di
daerah tropis dengan curh hujan 1000
/tahun. Toleran dengan tingkat keasaman tanah atau pH 6 – 7,5 serta
kelembaban tanah 70 % - 80 % . (Teberlinds, 1987).
Biji Jagung (Zea mays L.)
Klasifikasi
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo :
Poales
Family :
Poaceae
Genus :
Zea
Spesies : Zea mays L.
Morfologi
Tanaman
jagung mempunyai satu atau dua tongkol, tergantung varietas. Tongkol jagung diselimuti
oleh daun kelobot. Tongkol jagung yang terletak pada bagian atas umumnya lebih
dahulu terbentuk dan lebih besar dibanding yang terletak pada bagian bawah.
Setiap tongkol terdiri atas 10 - 16 baris biji yang jumlahnya selalu genap
(Subekti dkk., 2008).
Pati
endosperm tersusun dari senyawa anhidroglukosa yang sebagian besar terdiri atas
dua molekul, yaitu amilosa dan amilopektin, dan sebagian kecil bahan antara.
Namun pada beberapa jenis jagung terdapat variasi proporsi kandungan amilosa
dan amilopektin. Protein endosperm biji jagung terdiri atas beberapa fraksi,
yang berdasarkan kelarutannya diklasifikasikan menjadi albumin (larut dalam
air), globumin (larut dalam larutan salin), zein atau prolamin (larut dalam
alkohol konsentrasi tinggi), dan glutein (larut dalam alkali). Pada sebagian
besar jagung, proporsi masing-masing fraksi protein adalah albumin 3 %,
globulin 3 %, prolamin 60 %, dan glutein 34 %. (Vasal 1994).
Ekologi
Jagung merupakan tanaman
daerah beriklim hangat dengan kelembaban mencukupi. Daerah penyebaran di daerah
tropis dan subtropis. Jagung kurang cocok ditanam pada iklim agak kering atau
di ekuator. Pertumbuhan terbaik jagung yaitu tumbuh di daerah dengan suhu
khusus antara 21° C - 30° C pada saat perbungaan jantan. Suhu minimum untuk
perkecambahan adalah 10° C. Tanaman ini memerlukan temperatur harian rata-rata
sekurang-kurangnya 20° C untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Tanaman ini
pada umumnya tumbuh di daerah antara 50° LU hingga 40° LS dan pada ketinggian
hingga 3000 m di daerah equator. Pada garis lintang yang lebih tinggi, diatas
58° LU. Jagung akan sangat sensitif pada tekanan kelembaban pada saat
pertumbuhan bunga jantan dan penyerbukan. Pada waktu penanaman juga memerlukan
kondisi kelembaban optimum. Di daerah tropis, pertumbuhan terbaik dengan curah
hujan 600 mm - 900 mm pada saat musim pertumbuhan. Jagung dapat tumbuh pada
beragam jenis tanah, tetapi suks pada yang memiliki drainasi baik, peredaran
udara baik, di dalam tanah memiliki senyawa organik yang cukup dan aliran
nutrisi yang cukup. Jagung dapat ditanam pada tanah ber pH antara 5 - 8, tapi
optimal pada 5.5 - 7. Jagung termasuk ke dalam kelompok tanaman yang tidak
tahan pada kadar garam
METODOLOGI
Waktu dan Tempat
Praktikum
Morfologi dan Anatomi Tumbuhan Biji (Semen)
dilaksanakan di Laboratorium Tanah dan Konservasi Lingkungan Fakultas Pertanian Pada hari Selasa, 08 November 2016 pada pukul 13.00 WITA
sampai selesai.
Alat dan Bahan
Adapun
alat yang digunakan pada praktikum ini ialah buku gambar, pensil, mistar,
pensil warna, ketter, penghapus dan baju
laboratorium. Sedangkan bahan yang digunakan ialah biji dikotil Mangga (Mangifera laurina) dan biji monokotil
Jagung (Zea mays L.).
Proseur Kerja
Adapun
prosedur kerja yang dilakukan ialah:
1. Menyiapkan
alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum
2. Menyiapkan
bahan (Biji tumbuhan) diatas meja
3. Mengamati
dan belah biji menggunakan ketter kemudian gambar biji tersebut pada buku
gambar.
4. Memberikan
keterangan pada gambar berupa klasifikasi tanaman dan bagian-bagian biji.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Hasil
Gambar
Jenis-Jenis Biji (Semen)
|
Keterangan
|
Biji Dikotil Mangga (Mangifera laurina)
|
1. Radikula
2. Kulit
Biji
3. Plumula
4. Poros
Emrio
5. Katiledon
|
Biji Monokotil Jagung (Zea mays L.)
|
1. Kulit
Biji
2. Endospermae
3. Radikula
4. Katiledon
5. Poros
Emrio
6. Seludang
|
Pembahasan
Biji Mangga (Mangifera
laurina)
Biji
mangga terletak di dalam kulit biji yang keras dan besarnya bervariasi. Biji
mangga merupakan biji tunggal, terkadang dengan banyak embrio, terselubung
cangkang endokarp yang mengeras dan seperti kulit.
Biji Jagung (Zea mays L.)
Biji
jagung disebut kariopsis, dinding ovari atau perikarp menyatu dengan kulit biji
atau testa, membentuk dinding buah. Biji jagung terdiri atas tiga bagian utama,
yaitu:
a.
pericarp, berupa lapisan luar yang
tipis, berfungsi mencegah embrio dari organisme pengganggu dan kehilangan air.
b.
endosperm, sebagai cadangan makanan,
mencapai 75 % dari bobot biji yang mengandung 90 % pati dan 10 % protein, mineral,
minyak, dan lainnya.
c.
embrio (Lembaga), sebagai miniatur tanaman yang terdiri atas plamule, akar
radikal, scutelum, dan koleoptil (Hardman and Gunsolus, 1998).
PENUTUP
Kesimpulan
berdasarkan
hasil praktikum diperoleh bahwa setiap tumbuhan setiap buah memiliki tipe buah
dan biji yang berbeda-beda.
biji
pada tumbuhan berbiji ada 2 macam, yaitu biji berkeping tunggal (monokotil) dan
biji berkeping dua (dikotil). Cara lain untuk mengetahui jenis biji dari suatu
tumbuhan adalah dengan mengamati bentuk akar, batang, atau bagian lain dari
tumbuhan tersebut.
Saran
Sebaiknya terdapat dua
asisten yang bertugas di sudut ruangan pada setiap praktikum dilaksanakan. Hal
ini bertujuan agar jalannya praktikum dapat lebih terawasi atau terkontrol
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKANYA
ReplyDeleteDaftar pustakanya ???
ReplyDelete